Kenyataan Gus Dur sebagai presiden rakyat memang tidak bisa dipungkiri. Hal itu pernah terungkap ketika beliau diimpeachment oleh MPR atas alasan yang kurang jelas. Model pemakzulan kepala negara, baru terjadi di era reformasi sebagai bagian dari euforia proses demokrasi yang sedang terjadi kala itu. Gus Dur memang jatuh dari kursi keprisedenan akan tetapi tahta kerakyatan tetap menjadi miliknya. Dan itu terbukti ketika beliau wafat ternyata justru banyak usulan dari masyarakat tentang pengangkatan Beliau untuk menjadi pahlawan nasional dan bahkan penerima hadiah nobel perdamaian. (more..)
Hal yang tidak bisa saya lupakan adalah kesempatan diterima oleh Dubes RI untuk Republik Arab Mesir, A.M. Fachri dan Atase Pendidikan Kedubes RI di Mesir, Prof. Dr. Sangidu, MHum serta beberapa staf Kedubes, Mukhlason dan lainnya. Pertemuan ini sangat penting terkait dengan pesan Menteri Agama, Surya Dharma Ali yang memang titip pesan secara khusus kepada Dubes RI untuk Mesir. Pesan tersebut memang harus disampaikan secara langsung mengingat pesan ini penting bagi hubungan RI dengan Republik Arab Mesir. Yaitu tentang pembangunan asrama mahasiswa Indonesia yang mengambil kuliah di Universitas Al Azhar. (more..)
Ketika saya datang ke Melbourne, maka saya menjadi terkagum-kagum dengan kebersihan dan penataan kota yang sedemikian bagus. Kota ini didesain sangat baik, sehingga tidak didapati wilayah-wilayah yang kumuh apalagi tempat sampah yang menggunung di pinggir jalan utama. Kota ini merupakan paduan antara tempat pendidikan, rekreasi, pedagangan dan pemukiman. Semua bisa dipadukan secara serasi. Dan tentu yang sangat mendukung adalah budaya warganya yang sudah memiliki kesadaran sepenuhnya tentang kebersihan kotanya. Karena saya bukan ahli tata kota, maka sejauh yang bisa saya lakukan hanyalah mengamati tentang bagaimana kota ini ditata sedemikian baik dan wajar. (more..)
Mesir memang pantas disebut sebagai negara dengan sejuta masjid. Tentu saja kata sejuta adalah untuk menggambarkan banyaknya masjid yang dibangun di seluruh daratan negeri. Bahkan banyak masjid yang dibangun berdekatan. Tidak hanya di Kairo tetapi juga di Alexandria. Rupanya orang Mesir menerapkan dalil agama yang menyatakan: ”man bana masjidan banallahu lahu baitan fil jannah”. Yang artinya, ”barang siapa membangun masjid, maka Allah akan membangun rumahnya di surga”. (more..)
Pantaslah jika Mesir menjadi sumber pengetahuan keislaman. Mesir ternyata menjadi tempat yang banyak dijadikan sebagai home base para ilmuwan Islam di masa lalu. Hal itu dapat dibuktikan dengan berbagai makam para alim yang tinggal di Mesir. Sebutlah, misalnya Imam Syafi’i, Imam Waki’, Makam Dzunnun Al Mishri, Makam Rabi’ah al Adawiyah, Makam Imam Badawi, Makam Shahaby Abu Darda, Makam Imam Laits, Makam Imam Suyuthi, Makam Abu Abbas al Mursy, Imam Hussein bin Ali, Makam Al-Dardiry, Makam Shahaby Abu Musa al Asy’ari, Imam Athoillah Sakandari dan sebagainya. (more..)