• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MENGEMBANGKAN KEPEKAAN KEWIRAUSAHAAN

Kopertais Wilayah IV memiliki program yang sangat baik dalam kerangka pengembangan kepekaan kewirausahaan bagi mahasiswa. Ada tiga kegiatan workshop kewirausahaan bagi mahasiswa PTAIS se Kopertais wilayah IV. Masing-masing gelombang diacarakan selama tiga hari dan juga dilakukan sesi kunjungan lapangan untuk (more..)

MENGEMBANGKAN EKONOMI PESANTREN

Saya mengalami hal yang unik pada Jum’at yang lalu (02/12/2011). Saya diminta oleh Pemkab Sumenep untuk memberikan ceramah dalam Forum Silaturrahmi Ulama dan Umara di Hotel Utami Sumekar Sumenep. Saya sudah mempersiapkan materi yang saya anggap (more..)

AGEN PENGEMBANGAN PENELITIAN AKSI

Kemarin, 04 Desember 2011, saya diminta oleh Kepala Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel, Dr. Abd. Chaliq, MAg., untuk menutup acara yang sangat penting terkait dengan peningkatan kapasitas dosen di bidang penelitian, yaitu Participatory Action Research (PAR), yang diselenggarakan di Kantor Maarif PWNU Jawa Timur. Acara ini melibatkan dosen dari  PTAIN di Indonesia dan diikuti juga (more..)

MENJAGA ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN

Islam rahmatan lil alamin sesungguhnya identik dengan Islam Indonesia. Bukannya Islam di tempat lain tidak seperti ini, akan tetapi sebagai konsep sosiologis, Islam rahmatan lil alamin memang dicetuskan oleh para tokoh Islam Indonesia yang memang menghendaki agar Islam memiliki peran sebagai Agama yang di dalam praksisnya bisa menjadi penyejuk bagi seluruh alam.
Islam secara tekstual memang menghendaki agar para pemeluknya menerapkan kehidupan yang penuh rahmat. Kemudian teks tersebut mengejawantah di dalam kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang dan juga mengedepankan kerukunan, keharmonisan dan keselamatan.
Sebagai agama yang mengusung keramahan dan kerahmatan bagi semua, maka tantangannya juga tidak sedikit. Dua di antara tantangan yang utama adalah liberalisme dan radikalisme. Jika tidak dilakukan antisipasi terhadap keduanya, maka dikhawatirkan bahwa ke depan akan terjadi kekerasan demi kekerasan atas nama agama.
Liberalisme dan radikalisme merupakan dua wajah yang sangat berbeda dengan corak ideologis yang berbeda pula. Keduanya adalah ideologi cangkokan dengan nalar yang sangat bertolak belakang. Liberalisme bersumber dari pemikiran barat yang positivistik materialistik, sedangkan radikalisme adalah anti tesis liberalisme, yang bersumber dari ajaran agama-agama yang bercorak ekstrim.
Keduanya terdapat proses saling merespon. Adakalanya liberalisne adalah respon terhadap radikalisme dan ada kalanya radikalisme adalah respon tethadap liberalisme yang terus berkembang. Dalam kasus liberalisme di Indonesia, maka ia lahir karena semakin menguatnya gerakan radikalisme yang sudah merambah kekuasaan. Makanya kemudian muncullah gerakan liberalisme yang dalam banyak hal diikuti oleh anak-anak muda.
Liberalisme memang di dalam kenyataannya lebih berkonsentrasi kepada pemikiran atau menjadi gerakan pemikiran. Mereka bergerak di dalam wacana-wacana tentang pembaharuan pemikiran keislaman. Mereka ingin menyajikan tafsiran baru tentang ajaran agamanya. Sayangnya bahwa tafsirannya yang jauh dari makna teks dan cenderung menggunakan logika dari pada metodologi tafsir para ulama terdahulu, maka kemudian dianggap menyimpang. Saya sampai kesimpulan bahwa gerakan liberalisme bukanlah gerakan ideologi akan tetapi hanyalah sebuah metodologi berpikir yang tidak lazim dan nyentrik untuk mengaduk-aduk kemapanan tafsiran agama yang selama ini sudah dianggap mapan.
Di sisi lain yang lebih mengkhawatirkan adalah gerakan radikalisme, sebab gerakan ini mengandung prinsip ideologis yang harus diperjuangkannya. Prinsip ideologis tersebut adalah terbentuknya negara agama atau negara Islam. Meskipun bajunya bermacam-macam, akan tetapi tetap saja targetnya adalah berdirinya dawlah Islamiyah.
Jika dibandingkan dengan gerakan liberalisme agama, maka tantangan kaum radikal tentu jauh lebih kuat sebab secara kenyataan bahwa ada idieologi negara yang diperjuangkannya. Dengan demikian, dari sisi kenegaraan, maka ideologi radikal jauh lebih membahayakan posisi NKRI.
Agar ke depan kita ingin kejayaan Indonesia terlaksana, maka mau tidak mau harus melakukan pemetaan secara mendasar tentang tantangan Indonesia dan Islam moderatnya ini. Oleh karena itu keterlibatan seluruh komponen bangsa untuk menjaga komitmen tentang NKRI harus tetap dikedepankan.
Wallahu a’lam bi al shawab

JADIKAN IAIN SEBAGAI RUMAH BERSAMA

Ada suatu momen yang sangat baik bagi saya untuk bertemu langsung dengan dosen muda IAIN Sunan Ampel. Ada sebanyak 102 dosen IAIN Sunan Ampel yang berkumpul di Tretes Hotel (29/11/2011), untuk membicarakan tentang training on text book writing untuk perguruan tinggi. Mereka bertemu difasilitasi oleh anggaran capacity building IDB yang telah dimulai tahun ini.
Dosen muda IAIN Sunan Ampel sesungguhnya memiliki kemampuan yang sangat baik. Ada di antara mereka yang lulusan Timur Tengah dan juga lulusan negeri Barat, selain itu juga ada doktor lulusan dalam negeri yang juga tidak kalah kualitasnya di dalam karya akademik dan lainnya.
Mereka ini adalah orang-orang terpilih yang memiliki peluang besar untuk menjadi ilmuwan sesuai dengan bidangnya. Ada di antara mereka yang memiliki keahlian di bidang islamic studies dan ada juga yang memiliki keahlian di bidang ilmu sosial, filsafat dan sebagainya. Variasi keahlian mereka tentu membanggakan saya dalam hal sebagai generasi penerus dunia akademik IAIN Sunan Ampel.
Sebagai insan akademik, maka sesungguhnya ada ciri khas yang diemban oleh dosen PTAIN, yaitu yang disebut sebagai tri darma perguruan tinggi, yaitu darma pendidikan, darma penelitian dan darma pengabdian masyarakat. Melalui tiga darma inilah maka perguruan tinggi Indonesia seharusnya memiliki ciri khas yang membedakannya dengan perguruan tinggi lainnya. Akan tetapi kenyataannya bahwa masih jauh panggang dari api. Realitas empiris menyatakan bahwa banyak kaum akademisi yang belum memberikan kontribusinya secara nyata bagi pengembangan akademik. Terbukti bahwa kita kalah dengan Nepal dalam kaitannya dengan dokumentasi karya akademik dan referensi akademik di kalangan akademisi internasional.
Itulah sebabnya di dalam momen penting ini, maka saya kemukakan agar para dosen memiliki pemahaman tentang VK3 atau visioner, komitmen, kebersamaan, kerja keras, cerdas dan ikhlas. Dosen harus visioner, yaitu memiliki visi untuk pengembangan akademik dan kelembagaan. Jika ada dosen yang tidak hafal visi lembaga di mana dia mengabdikan diri, maka ini adalah kesalahan yang fatal. Bagaimana seorang dosen akan mengembangkan dunia akademik jika visi perguruan tingginya saja tidak dipahaminya.
Visi sebagai pusat pengembangan ilmu keislaman multidisipliner yang unggul dan kompetitif haruslah dipahami dengan baik, sehingga semua proses pembelajaran dan program pembelajaran haruslah mengarah kepada visi itu. Jika kita tetapkan bahwa tahun 2020 adalah tahun pencapaian visi itu, maka tentunya haruslah ada usaha untuk mencapainya pada tahun tersebut.
Kemudian dosen juga harus memiliki komitmen pada lembaganya untuk dikembangkannya. Jadikanlah lembaga itu sebagai isteri pertama dan bukan kedua apalagi ketiga. Jangan terbalik kita menjadikan lembaga lain sebagai yang utama sementara IAIN Sunan Ampel sebagai yang kedua dan seterusnya. Komitmen itulah yang akan membawanya ke arah kemajuan yang menjadi cita-cita bersama.
Lalu memiliki kebersamaan. Kesuksesan tidak akan diraih dengan kerja sendirian. Setiap keberhasilan pastilah diraih melalui kebersamaan tersebut. Jadi hanya kebersamaan yang akan mengantarkan seseorang untuk sukses. Bersama kita bisa merupakan slogan yang sangat baik untuk dijadikan sebagai pegangan. Dengan kebersamaan, maka akan bisa dicapai apa yang menjadi keinginan dan cita-cita bersama tersebut.
Semuanya akan bisa diraih, jika para dosen bekerja keras, cerdas dan ikhlas. Oleh karena itu, agar IAIN Sunan Ampel akan jaya di masa depan, maka para dosen mudalah kata kuncinya. Jika para dosen muda bisa melakukannya, maka peluang untuk maju bagi lembaga ini akan sangat besar.
Wallahu a’lam bi al shawab.

.