Di dalam salah satu acara yang diselenggarakan oleh Stasiun Televisi SBO, 18/08/2010, saya bertepatan diundang untuk menjadi narasumber. Seperti biasa karena bulan Ramadlan, maka perbincangan juga berkisar tentang ibadah puasa. Acara ini dibuat interaktif, sehingga terdapat session tanya jawab tentang ibadah puasa.
Kemerdekaan, sesungguhnya juga terkait dengan politik. Bagaimanapun juga kemerdekaan memiliki relasi dengan politik yaitu pengakuan atas kedaulatan bangsa. Kemerdekaan merupakan pengakuan internasional tentang sebuah negara yang merdeka. Indonesia tentu sudah memperoleh pengakuan secara iunternasional semenjak 65 tahun yang lalu.
Tiada kebahagiaan sebagai bangsa kecuali bangsa itu memiliki kemerdekaan. Artinya, bahwa kemerdekaan adalah awal dari semua kehidupan yang akan memunculkan harapan-harapan perubahan ke arah yang lebih baik. Jika kita menggunakan tolok ukur visi kebangsaan dalam kemerdekaan, maka yang hendak dicapai oleh sebuah bangsa yang
Hari ini adalah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 65. Selasa, 17 Agustus 2010. Siapapun tentu akan merasa bahwa hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Makanya tidak salah jika kemudian ada sebagian dari warga masyarakat Indonesia yang mengkeramatkan hari ini sebagai hari yang sakral bagi bangsa Indonesia.
Akhir-akhir ini muncul pikiran baru terkait dengan pemikiran membentuk Negara Islam Indonesia (NII). Pikiran ini datang dari kelompok Islam garis keras yang menganggap bahwa negara yang sah hanyalah negara yang dibentuk atas dasar syari’ah Islam, dan bentuknya adalah negara khilafah. Pikiran ini ternyata menggunakan hak asasi manusia (HAM) tentang kebebasan berpikir dan bertindak.