Ketupat Lebaran juga merupakan tradisi yang unik dan khas Indonesia. Tradisi ketupat lebaran sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun tidak diketahui mulai semenjak kapan tradisi kupatan ini menjadi tradisi lebaran di Indonesia, namun sudah merupakan tradisi yang given dari satu generasi ke generasi berikutnya. Baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan menyelenggarakan acara kupatan lebaran sebagai penanda berakhirnya puasa dan memasuki kehidupan baru berikutnya. (more..)
Memang rasanya tidak ada pemberitaan yang menarik akhir-akhir ini selain membicarakan tentang terorisme. Semua media mengungkapkan tentang gerakan terorisme dalam berbagai anggelnya. Radio, televisi, koran dan majalah banyak yang membicarakan tentang terorisme sebagai sisi menarik dunia jurnalistik. Perbincangan yang menarik akhir-akhir ini adalah tentang rencana pemakaman para teroris, seperti Urwah, Adib dan Mistam. Ada pro kontra di kalangan masyarakat tentang nasib akhir atau pemakaman mayat-mayat teroris tersebut. (more..)
Ketika saya membaca laporan Harian Jakarta Post (24/09/09) tentang pelaksanaan ‘Idul Fitri di daerah bekas konflik bernuansa agama, maka saya menjadi sangat bergembira. Ternyata sesungguhnya masyarakat di sana memiliki sense persaudaraan antar sesama umat beragama yang sangat tinggi. Ada di antara mereka yang selesai melakukan ibadah di gereja lalu mendatangi rumah-rumah orang Islam untuk bersalaman dan saling memaafkan. Kemudian mereka juga saling berkunjung untuk memanfaatkan momentum lebaran sebagai sarana untuk saling kunjung mengunjungi dalam suasana persaudaraan yang tulus. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya di antara masyarakat kita itu sudah ada saling pemahaman tentang arti dan makna perbedaan terutama yang menyangkut agama. (more..)
Tiada yang lebih indah di dunia ini kecuali kebersamaan. Di dalam konsepsi ilmu sosial, bahwa dunia ini sebenarnya dibangun di atas relasi sosial yang stabil dan jika ada perubahan maka perubahan itu terjadi secara alami atau evolusioner. Perubahan yang cepat atau revolusioner hanya akan membawa kerumitan dan konflik sosial yang tidak terelakkan. Perubahan sosial memang sesuatu yang tidak terelakkan di dalam kehidupan sosial ini, namun demikian perubahan yang terjadi secara cepat hanya akan menghasilkan dinamika sosial yang terkadang tidak berimbang. Bahkan cenderung menyulitkan. Sebaliknya, dunia yang tanpa perubahan juga akan menyebabkan ketiadaan dinamikanya. Akan terjadi stagnasi di mana-mana. Akibatnya juga akan menyebabkan terjadinya pembangkangan di mana-mana. Oleh karena itu perubahan haruslah dimanej sedemikian rupa sehingga akan terjadi keseimbangan di dalam hasil akhir perubahan tersebut. (more..)
Lebaran sebagai penanda berakhirnya puasa ramadlan memang menyimpan banyak ritual. Tidak hanya ritual shalat idul fitri dan tradisi sungkeman atau halal bi halal tetapi juga ziarah kubur. Tradisi ini telah terjadi dalam rentangan waktu yang sangat lama dan tentu bermula ketika Islam mulai berkembang di Nusantara. Para wali, khususnya walisongo adalah orang yang pertama mengembangkan tradisi nyekar atau tradisi ziarah kubur. Di Nusantara, tradisi ini tentu sudah berkembang pada waktu kerajaan Hindu atau Budha, namun kemudian memperoleh sentuhan baru yang bersesuaian dengan ajaran Islam. (more..)