Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (BPS), ternyata jumlah orang miskin menurun. Menurut BPS bahwa di tahun 2009, ternyata jumlah orang miskin menurun menjadi 31,5 juta. Angka ini yang kemudian menjadi polemik di kalangan para ahli terkait dengan angka tersebut. Bahkan beberapa kalangan menyebutkan bahwa angka tersebut hanya digunakan sebagai “pemanis” keberhasilan pemerintah dalam menangani kemiskinan. (more..)
Kasus bailout Bank Century tampaknya semakin ramai saja. Bayangkan sebelum pansus angket Bank Century melaksanakan tindakan politik hak angket, maka tim sembilan sudah melakukan safari politik ke beberapa tokoh nasional, mulai dari ulama, mantan presiden, politisi dan sebagainya. Di antara yang didatangi adalah Gus Dur, mantan Presiden, A. Syafi’i Ma’arif, mantan Ketua PP Muhammadiyah, KH. Hasyim Muzadi, Ketua PBNU, Prof. Dr. Dien Syamsudin, Ketua PP Muhammadiyah, Amin Rais, mantan Ketua PP Muhammadiyah, dan Ketua DPR dan lainnya, dalam kerangka untuk memperoleh dukungan politik bagi pengusutan kasus Bank Century. (more..)
Belum genap 100 hari pemerintahan SBY, ternyata ujiannya sudah patah tumbuh hilang berganti. Baru saja kasus KPK dan Kepolisian yang sering diidentifikasi sebagai cecak vs buaya atau juga sering disebut sebagai kriminalisasi KPK, maka sekarang mulai mengedepan kasus bailout Bank Century. Dimulai dengan penggunaan hak angket oleh DPR dan kemudian tindakan hukum yang dilakukan oleh tim pemenangan SBY yang melapor ke kepolisian terkait dengan dugaan pencemaran nama baik oleh sebuah LSM. Tim pemenangan SBY yang diketuai oleh Hatta Rajasa –sekarang Menko Ekuin–merasa dicemarkan namanya, karena disebut memperoleh aliran dan talangan Bank Century tersebut. Dalam rangka memperoleh kejelasan tentang aliran dana Bank Century, maka presiden menugaskan kepada tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Lembaga Penjaminan Simpnan (LPS) agar segera membeberkan kasus tersebut. (more..)
Negeri ini memang negeri masalah. Baru saja kasus yang menyita perhatian seluruh masyarakat diselesaikan, kasus KPK versus Kepolisian, kemudian muncul masalah baru yang tidak kalah seriusnya, yaitu kasus Bank Century. Bahkan kasus ini jauh lebih besar dibanding kasus KPK versus Kepolisian, sebab menyangkut persoalan ekonomi dan politik yang tentu jauh lebih rumit penyelesaiannya. Yang sangat krusial tentu saja adalah untuk menjawab kemana aliran dana 6,7 trilyun yang disuntikkan ke Bank Century tersebut. Dan tentu juga yang akan menjadi rumit sebab ada dugaan yang mengarah kepada orang penting di negeri ini, yaitu keterlibatan Wapres dan Menkeu. (more..)
Ternyata betul bahwa perbincangan Unas belum juga reda. Bahkan Mendiknas sudah melakukan raker dengan Dewan Perwakilan daerah (DPD) komite III untuk membahas tentang masa depan Unas. Bahkan DPD memberikan tenggat waktu dua bulan agar Depdiknas memperbaiki pelaksanaan ujian nasional. Seperti diketahui bahwa Mendiknas tetap pada pendiriannya bahwa Unas akan diselenggarakan untuk tahun ini. Silang sengketa ini, tentu akan berdampak terhadap persiapan Unas baik di tingkat pelaksana teknis maupun akademis. Dari pelaksana teknis, maka akan terjadi ketidakjelasan waktu dan preparasi yang terkait kapan dan bagaimana pelaksanaan Unas. Memang harus diakui bahwa masih ada celah-celah masalah yang harus dicermati tentang Unas tersebut. (more..)