Kita sekarang sedang memasuki tahapan paling penting di dalam kompetisi global yang sudah memasuki hampir seluruh kehidupan. Ada Asian Free Trade Area (AFTA), ada Asean China Free Trade Area (ACFTA) dan juga area perdagangan bebas yang akan terus terjadi di era globalisasi yang memang sudah menjadi kenyataan dewasa ini. Di antara kata yang paling digdaya di era kompetisi adalah yang disebut sebagai kompetisi. Kata ini tidak hanya ada di dalam kamus kualitas barang atau jasa yang dipertukarkan lewat dunia bisnis, akan tetapi juga mutu pelayanan yang juga harus sangat memadai. Makanya, di dalam khasanah relasi pertukaran jasa, maka pelayanan menjadi sesuatu yang sangat dipentingkan. (more..)
Sentilan Mendiknas, Muhammad Nuh dan juga Wamendiknas, Fasli Jalal, tentang perlunya pengetatan terhadap guru besar merupakan klimaks dari serangkaian peristiwa yang membelit dunia perguruan tinggi. Artinya bahwa dunia perguruan tinggi yang semestinya mengembangkan kejujuran terutama dalam dunia akademis ternyata tidak seperti yang diharapkan. Sekian tahun yang lalu, juga terjadi peristiwa yang sangat mencorang dunia kejujuran perguruan tinggi melalui plagiasi yang dilakukan oleh mahasiswa program doktor UGM. Dan sikap yang diambil oleh UGM sangat tegas, yaitu mencopot gelar doktor yang sudah disandang oleh dosen yang bersangkutan. Kemudian juga dugaan plagiasi yang dilakukan oleh seorang calon profesor dari UI. (more..)
Dalam diskusi yang diselenggarakan hari Kamis yang lalu, 18 Pebruari 2010, ada sebuah pernyataan menarik dari Muhammad Zakki, penulis buku Gus Dur Presiden Republik Akherat, bahwa Gus Dur adalah setengah manusia setengah malaikat. Ada beberapa bukti empiris transendental yang diyakini oleh yang bersangkutan, bahwa hal itu memang nyata adanya. Diungkapkan bahwa ketika Gus Dur akan dibawa ke Surabaya untuk perawatan, maka sesampainya di Trowulan, Beliau minta kembali ke Jombang untuk berziarah di makam orang tuanya. Ternyata, ketika sampai di makam Gus Dur menangis. Tangisan Gus Dur itulah yang ditafsirkan bahwa Beliau dianggap memiliki kemampuan untuk bercakap-cakap dengan para leluhurnya, yang sudah meninggal. (more..)
Tentu tidak salah, jika masih ada yang beranggapan bahwa dengan menjadi UIN maka ilmu-ilmu keislaman akan menjadi semakin terabaikan atau terpinggirkan, meskipun pemikiran tersebut masih harus dikaji lebih mendalam. Dalam rentang historis tentu masih dapat diingat tentang adanya beberapa perguruan tinggi yang semula merupakan perguruan tinggi agama, akan tetapi lambat laun ketika menjadi universitas dengan berbagai prodi umumnya, maka prodi agama kemudian menjadi tergerus pengembangan kuantitas mahasiwanya. Kekhawatiran inilah yang menyulut perdebatan tentang rencana konversi tersebut. (more..)
Kemarin saya menjadi moderator dan sekaligus nara sumber di dalam seminar dalam rangka bedah buku yang berjudul “Gus Dur Presiden Republik Akherat” karya Muhammad Zakki, akademisi muda yang selama ini menjadi dosen di Universitas Sunan Giri dan juga pengusaha muda yang cukup berhasil. Diskusi ini menjadi menarik karena dipadukan dengan Penandatanganan prasasti di atas kanvas tentang Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional. Diskusi ini dihadiri oleh Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Gus Umar Wahid, adik kandung Gus Dur sejumlah pengurus LSM, Organisasi Keagamaan, Sosial dan para pengusaha di Surabaya. (more..)