Tentang NU menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas pada Mu’tamar NU di Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo, tahun 1984 tentu sudah banyak yang memahami. Apalagi peristiwa ijtihad politik NU ini mendominasi wacana politik di era 80-an hingga 90-an. Dan melalui penerimaan Pancasila sebagai asas bagi kebanyakan organisasi social, politik dan agama ini, maka NU telah menorehkan sejarah baru dalam percaturan politik kebangsaan di Indonesia. (more..)
Di dalam acara audiensi yang dilakukan oleh pengurus PBNU dengan Presiden SBY, 02/06/2010, di Istana Negara, Dr. KH. Said Aqil Siraj, menyatakan bahwa NU selama ini menjadi penyangga empat pilar kebangsaan, yaitu NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Kebhinekaan (Republika, 03/06/2010). Politik kebangsaan NU itu telah menjadi bagian penting dari sejarah panjang NU dalam relasinya dengan negara dan bangsa Indonesia. (more..)
Diskursus tentang kapan hari lahirnya Pancasila memang menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini. Hal itu tentu saja terkait dengan acara yang diselenggarakan oleh MPR RI untuk memperingati tanggal 1 Juni sebagai hari di mana Soekarno berpidato tentang pentingnya menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Di antara yang mendukung Pancasila dilahirkan tanggal 1 Juni 1945 adalah tentu saja keluarga besar Bung Karno, sementara kelompok lain, yang direpresentasikan oleh AM Fatwa beranggapan lain, yaitu tanggal 22 Juni 1945 bersamaan dengan kesepakatan tentang Jakarta Charter. (more..)
Kita tentu bersyukur bahwa warga Negara Indonesia yang terlibat di dalam misi bantuan internasional di Jalur Gaza semuanya selamat. Dari 12 orang yang mengikuti program tersebut, maka semuanya telah teridentifikasi. Memang masih ada yang dirawat di Rumah Sakit Israel, akan tetapi kondisinya sudah terpantau dengan meyakinkan. Di antara mereka ini, 10 di antaranya sudah di Ibukota Yordania, Amman, dan dua di antaranya ada yang luka ringan dan luka sedang masih dirawat dan segera akan menyusul dideportasi ke Amman. (more..)
Judul berita di berbagai Koran kemarin, 01/06/2010, tentu membuat siapapun yang memiliki nurani kemanusiaan akan menjadi terusik dan bahkan marah. Tema berita di JP yang berbunyi “Israel Bantai 19 Relawan” tentu membuat hati kita menjadi tersayat. Bukan karena di dalam tim relawan itu ada sejumlah orang Indonesia, akan tetapi bagaimana pun juga tindakan Israel itu adalah against humanity atau extra ordinary crimes. Dari tragedi ini, maka yang menjadi korban tewas sebanyak 19 orang dan yang luka-luka sebanyak 36 orang. (more..)