Ada sesuatu yang sangat menarik di dalam Sarasehan Nasional yang diselenggarakan oleh Penyiar Shalawat Wahidiyah (PSW) di Pondok Pesantren At Tahdzib, Rejoagung, Ngoro, Jombang, 26/06/2010. Selain pesertanya yang memang berasal dari seluruh Indonesia, juga terdapat pembicaraan menarik tentang bagaimana membangun Indonesia di masa depan. Di antara perbincangan menarik tersebut terkait dengan pendidikan karakter bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar pada Pancasila dan UUD 1945. (more..)
Saya merasa beruntung karena diundang oleh Penyiar Shalawat Wahidiyah untuk menjadi salah satu nara sumber dalam acara sarasehan nasional tentang pendidikan karakter di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Ngoro Jombang, 26/06/2010. Acara ini menarik sebab penyelenggara sarasehan adalah sebuah kelompok pengamal shalawat yang tentunya sering disebut sebagai kelompok tradisional. Kelompok tarekat atau tasawuf sering dilabel oleh orang lain sebagai kelompok yang hanya berpikir akherat saja. Meraka dianggap sebagai kelompok yang melarikan diri dari kehidupan dunia yang ramai ini. Ia dianggap sebagai kelompok yang mengingkari dunia dan hanya mengejar kehidupan akherat saja. (more..)
Di dalam realitasnya, ternyata pesantren tidak hanya menjadi tempat untuk mengajarkan agama, akan tetapi juga mengajarkan bidang-bidang lain seperti agribisnis dan bahkan juga untuk penyembuhan pecandu narkoba. Jika orang di masa lalu menganggap pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional yang tertinggal dalam banyak hal, maka sekarang hal itu sudah tidak lagi berlaku. Dewasa ini, pesantren sudah menjadi lembaga pendidikan modern yang memiliki variasi program pendidikannya. (more..)
Narkoba sudah menjadi musuh bersama seluruh negara. Tidak hanya Indonesia yang merasa harus bermusuhan dengan narkoba, akan tetapi juga negara-negara lain. Bahkan di beberapa negara, misalnya Malaysia sudah menerapkan hukuman mati bagi pengedar narkoba. Meskipun masih pro kontra terhadap hukuman mati bagi para pengedar narkoba, akan tetapi yang jelas bahwa pengedar dan pemakai narkoba memang harus memperoleh hukuman yang setimpal. Dampak buruk narkoba bagi manusia pemakainya tentu menjadi penyebab pentingnya hukuman berat bagi pengedar dan pemakai narkoba. (more..)
Dalam pemberitaan di media televisi, dinyatakan bahwa Indonesia bukan sekedar dijadikan sebagai transit pengiriman narkoba, akan tetapi sudah menjadi tujuan pengedaran narkoba. Hasil analisis ini, tentu saja dikaitkan dengan semakin banyaknya temuan pengiriman narkoba ke Indonesia. Di bulan-bulan terakhir ini banyak kasus pengiriman narkoba yang ditangani aparat kepolisian, khususnya di bandara, terutama di Bali. Kurir narkoba kebanyakan adalah warga negara asing: Iran, Malaysia, Singapura dan Nigeria serta negara-negara lain. (more..)