Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

Archive for May, 2020

TEORI KONFLIK OTORITAS DAHRENDORF TENTANG PUASA (9)

Otoritas yang paling sahih sesungguhnya adalah otoritas yang dibangun di atas dasar agama, sebab agama memiliki cakupan terluas dan terdalam di dalam kehidupan manusia. Agama merupakan the ultimate concern. Itulah sebabnya, di kala agama dijadikan sebagai penguat terhadap konflik, maka konflik akan dapat berjalan lama atau panjang di dalam masyarakat. Agama juga paling rawan dengan […]

Perspektif Teori Konflik Fungsional atas Puasa (8)

Berpuasa di tahun ini 1441H, sungguh sangat berbeda dengan berpuasa tahun-tahun sebelumnya. Faktor utama penyebabnya adalah pandemi Covid-19 yang melanda 288 negara seluruh dunia, Covid-19 memiliki sejumlah pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek kehidupabn ummat manusia, di bidang ekonomi pandemi Covid-19 dapat memicu resesi dunia sebab melambatnya pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Hampir […]

PERSPEKTIF TEORI KONFLIK FUNGSIONAL ATAS PUASA (7)

Salah seorang teoretisi ilmu sosial klasik yang sungguh saya apresiasi adalah Lewis Coser. Berkat kegigihannya, maka beliau berhasil untuk memadukan antara teori konflik sosial dengan teori keteraturan sosial. Beliau berhasil memadukan antara konflik yang cenderung ke perubahan sosial dengan keteraturan sosial yang cenderung stagnasi sosial. Keduanya dipadukan menjadi teori fungsional konflik, bahwa konflik sesungguhnya justru […]

PERSPEKTIF SOCIAL ORDER DURKHEIM TENTANG PUASA (6)

Di dalam kajian paradigma fakta sosial, maka terdapat tiga hal mendasar yang menjadi asumsinya, yaitu adanya keteraturan sosial, perubahan sosial dan tidak ada faktor yang berdiri sendiri. Social order atau keteraturan sosial merupakan suatu keadaan di mana manusia dengan kelompok, komunitas atau masyarakatnya berada di dalam nuansa kerukunan dan keteraturan. Social order merupakan cita-cita setiap […]

PERSPEKTIF THE EXPERIENCE OF THE HOLY TENTANG PUASA (5)

Manusia memerlukan agama sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kehidupan agar terdapat keteraturan. Oleh karena itu, seluruh agama berisi tentang aturan yang dapat dijadikan sebagai pedoman di dalam kehidupan secara individual atau dalam relasinya dengan individu lainnya. Jika orang beriman menjadikan agama sebagai regulasi di dalam membangun kehidupan bersama, maka bagi kaum yang tidak beriman maka digunakanlah […]