Seperti yang saya ceritakan kemarin, bahwa hijrah memiliki makna pindah dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Saya telah menulis tentang hijrah dalam kaitannya dengan konteks sosial yang seharusnya dipilih. Hijrah tersebut melawan terhadap tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks melalui kegiatan-kegiatan nyata yang berada di sekeliling kita. Hijrah kontekstual inilah yang mesti menjadi tindakan nyata kita di tengah kehidupan bangsa yang masih terpuruk di dalam banyak hal. Namun demikian, ada satu hal yang juga mendasar terkait dengan hijrah, yaitu hijrah dari kegelapan hati dan pikiran ke suasana terang benderang, min al-dhulumat ila al nur. (more..)
Hijrah dalam konteks yang luas berarti pindah atau berubah. Jadi secara etimologis berarti kepindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Hijrah dalam pengertian fisikal memang memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lainnya. Namun sesungguhnya ada pengertian secara terminologis tentang hijrah yaitu perpindahan dari suatu keadaan ke keadaan lainnya, perpindahan dari suatu fase ke fase lainnya, perpindahan dari keterbelengguan ke kebebasan. Hijrah secara terminologis lebih tepat dalam pengertian terakhir. (more..)
Bukannya saya melupakan tahun baru hijrah sebagai topik untuk tulisan di blog. Akan tetapi karena waktu jua yang menentukan kapan tulisan tersebut harus dibikin. Saya, tanggal 1 Muharram 1431 bahkan juga mengikuti life show di SBOTV bersama dengan tokoh Syiah. Bahkan juga dalam waktu yang sama, Radio El-Shinta, juga ingin mewawancarai saya. Tentu saja karena saya sudah sepakat dengan SBOTV untuk mengikuti acara life show maka radio El-Shinta terpaksa harus mengalah. Tahun baru Hijriyah memang tidak sama dengan tahun baru Masihiyah, sebab cara orang menyambutnya juga memang berbeda. (more..)
Dalam banyak pertemuan dan wawancara, sesungguhnya ada keinginan yang sangat kuat dari Mendiknas, Pak Muhammad Nuh, untuk mengintegrasikan antara UN dengan SNMPTN. Bahkan untuk kepentingan itu, maka para pimpinan PTN pun melalukan berbagai perbincangan untuk membahas berbagai kemungkinan pengintegrasian tersebut. Namun, keinginan Muhammad Nuh, untuk segera mengintegrasikan UN dengan SNMPTN ternyata masih terkendala. Salah satu diantaranya adalah masih belum sepakatnya para pimpinan PTN melalui Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) untuk menyepakati pengintegrasian tersebut. di dalam rapat di Bandung, tepatnya di Hotel Mason Pine, Parahyangan Padelarang Bandung, 17-18 Desember 2009 masih belum sepakat agar integrasi tersebut dilaksanakan tahun 2010. (more..)
Berita di Jawa Pos, Jumat 18 Desember 2009 tentang kematian TKI selama tahun 2009 sungguh membuat kita menjadi sedih. Sebab selama setahun ternyata ada sebanyak 1.018 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal. Angka ini merupakan angka tertinggi selama satu dekade. Dan yang terbanyak adalah meninggal di Malaysia sebanyak 63% atau 683 orang. Selain itu juga banyak yang memperoleh kekerasan fisik. Menurut laporan sejumlah 2.878 orang. Masalah lainnya adalah pembayaran gaji dari majikan yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan perjanjian. Bahkan menurut Da’i Bachtiar, Dubes Indonesia di Malaysia, terdapat banyak TKI yang tidak dibayar sesuai dengan kontraknya. (more..)