KE ROMA; MENGUNJUNGI MAKAM SANTO PETRUS (9) Ketika saya diajak untuk ziarah ke Makam Santo Petrus, maka saya teringat akan Karel Steenbrink, seorang Indonesianis berasal dari Belanda dan mengajar di UIN Jogyakarta. Beliau di dalam tulisannya menyatakan: “jika berada di suatu kota tertentu, maka yang pertama ditanyakan ialah apakah ada makam Suci di kota ini.” […]
KE ROMA; MERUMUSKAN DEKLARASI ROMA (8) Salah satu di antara hasil yang dianggap penting oleh para peserta Dialog Antar Agama Masyarakat Indonesia di Eropa ialah merumuskan Deklarasi Roma. Rumusan ini telah dibacakan di dalam forum pertemuan ini dan disambut dengan suka cita oleh semu peserta dialog. Pak Dubes RI untuk Takhta Suci Vatican, Pak Agus […]
KE ROMA; MENDISKUSIKAN MODERASI AGAMA (7) Sessi berikutnya ialah pemaparan tiga narasumber, yaitu: Prof. Philip Widjaja, (Buddha), Brigjen Wahyu Tenaya (Hindu) dan Romo Sunarko (Katolik). Acara ini dimulai pada pukul 13.30 Waktu Italia. Acara ini dipandu oleh Romo Leo Mali. Beliau ini adalah seorang Romo yang jenaka di dalam membawakan acara dialog. Pak Philip adalah […]
KE ROMA; MENDIALOGKAN MODERASI AGAMA (6) Ada sesuatu yang menarik di meja narasumber yang berbunyi “Centro Congressi Villa Aurelia”. Artinya ialah Pusat Kongres Villa Aurelia. Untuk arti pernyataan ini, maka saya harus tanyakan kepada Pak Markus Solo. Acara kita untuk Dialog Antar Agama Masyarakat Indonesia di Eropa tepat dimulai pada pukul 09.00 Waktu Italia. Acara […]
KE ROMA; MEMBANGUN MODERASI AGAMA (5) Yang tidak kalah menarik ialah pembicara ketiga dan keempat. Sebagai pembicara ketiga di dalam sessi pembukaan ialah Pak Muhammad Rifqi Muna. Beliau adalah asisten pada Utusan Khusus Presiden bidang Dialog Antar Umat Beragama dan Peradaban dan pembicara keempat ialah Prof. Dien Syamsuddin, Utusan Khusus Presiden bidang Dialog Antar Umat […]