Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

Archive for October, 2017

MENGOTIMALISASIKAN POTENSI MAHASISWA PTKIN (2)

MENGOTIMALISASIKAN POTENSI MAHASISWA PTKIN (2) Saya terus terang memiliki concern khusus terhadap dunia pendidikan tinggi, sebab saya adalah bagian tidak terpisahkan dari dunia ini. Itulah sebabnya saya selalu merasa tertantang ketika diundang oleh perguruan tinggi untuk memberikan presentasi atau apapun, sebab bagi saya seperti menuai kembali dunia akademis yang selama ini saya tinggalkan. Saya selalu […]

MENGOPTIMALISASIKAN POTENSI MAHASISWA PTKIN (1)

MENGOPTIMALISASIKAN POTENSI MAHASISWA PTKIN (1) Di dalam kunjungan saya ke UIN Sunan Ampel Surabaya dalam kerangka monitoring Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil, khusus untuk rekruitmen dosen, maka saya berkesempatan untuk menghadiri forum Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada UIN Sunan Ampel Surabaya, 25/10/2017. Acara ini digelar di Ruang Amphitheater UIN […]

SANTRI DAN TANTANGAN EKONOMI KEUMATAN (4)

SANTRI DAN TANTANGAN EKONOMI KEUMATAN (4) Ada yang menarik di dalam peringatan Hari santri tahun 2017 ialah acara NU untuk mengumpulkan “Semilyar Shalawat Nariyah” sebagai salah satu cara untuk memperingati Hari Santri. Bagi saya ini merupakan peristiwa yang unik dan beginilah cara warga Nahdliyin untuk mengenang peristiwa agung dalam sejarah Indonesia, yaitu “Resolusi Jihad” yang […]

SANTRI DAN TANTANGAN PERGULATAN MODERNISASI PENDIDIKAN (3)

SANTRI DAN TANTANGAN PERGULATAN MODERNISASI PENDIDIKAN (3) Di dunia ini nyaris tidak ada sebuah institusi, tentu termasuk institusi pendidikan pesantren, yang terlepas dari tantangan modernitas, yaitu modernisasi pendidikan. Kata yang menurut saya tidak bisa dilawan dewasa ini ialah modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan. Yang bisa dilakukan hanyalah menyikapi secara arif terhadap gerakan modernisasi itu agar […]

SANTRI DAN TANTANGAN PROBLEM PEMAKNAAN (2)

SANTRI DAN TANTANGAN PROBLEM PEMAKNAAN (2) Sebagai konsekuensi perluasan makna santri itu, tentu juga memiliki sejumlah konsekuensi terkait dengan cara pandang dan bagaimana orang mengkonstruksi terhadap dunia santri. Jika di dalam konteks pesantren, maka santri itu berarti orang yang pernah mondok di pesantren –dalam beberapa lama—maka sekarang tentu sekarang tidak bisa lagi dipersepsikan sebagai demikian. […]