Saya kemarin sore, 5/03/2010, menjadi keynote speaker dalam acara yang diusung oleh LSM Jatim one dalam acara responsi terhadap rencana menerbitkan Undang-Undang Nikah Siri. Yang menjadi nara sumber adalah KH. Abdurahman Nafis (tokoh NUdan MUI Jawa Timur) dan Yayuk Istichanah, tokoh LSM yang bergerak di dalam aktivitas gender di Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh […]
Hari ini saya diminta untuk memberikan sambutan pada pembukaan acara yang diselenggarakan oleh ELOIS bekerjasama dengan PSG IAIN Sunan Ampel dan kepala Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah se Jawa Timur dalam Program Pengembangan Madrasah Berbasis Kesetaraan gender. Persoalannya adalah mengapa kesetaraan gender masih menjadi topic utama di dalam berbagai pelatihan di berbagai lembaga pendidikan, dan apa […]
Membaca tulisan mahasiswa tentang Konversi IAIN Sunan Ampel ke UIN Sunan Ampel, saya merasa bangga. Apapun response mahasiswa terhadap rencana konversi dari IAIN Sunan Ampel menjadi UIN Sunan Ampel adalah bagian dari rasa memiliki terhadap institusinya. Tulisan di buletin Coret yang diterbitkan oleh mahasiswa, memang secara khusus dalam satu edisi membahas tentang rencana konversi tersebut. […]
Ketika saya membaca tulisan Sirikit Syah di Warta BAZ (Badan Amil Zakat Provinsi Jawa Timur), tentang Pluralisme Kebablasan, menurut saya ada hal yang memang harus dipahami secara komprehensip. Salah satu yang cukup mengganggu saya adalah ketika disebutkan bahwa Gus Dur adalah termasuk orang yang berkeyakinan bahwa semua agama sama. Ada pertanyaan yang harus saya kemukakan, […]
Kesadaran kaum perempuan untuk belajar sesungguhnya sudah dimulai semenjak Raden Ajeng Kartini mendobrak tradisi keluarga Jawa untuk menyekolahkan anak-anaknya dan tidak mengawinkannya di usia yang masih dini. Hal itu terjadi tidak saja di kalangan orang awam atau rakyat jelata, tetapi juga di kalangan bangsawan atau kaum ningrat. Terbukti bahwa RA. Kartini sendiri dikawinkan di usia […]