Di dalam tulisan sebelumnya tentang Rekonstruksi Pendidikan Keguruan (1), sudah saya paparkan bagian pertama. Maka saya akan melanjutkannya di dalam tulisan ini. Kedua, rekonstruksi sistem pembelajaran. Selama ini sistem pembelajaran pada lembaga pendidikan yang menyiapkan tenaga pendidik adalah sama dengan pendidikan akademis pada umumnya. Artinya tidak ada perbedaan antara program studi kependidikan dengan program studi […]
Kata rekonstruksi memang sering menjadi wacana di era orde reformasi ini. Orang pada gandrung dengan istilah ini. Kita banyak dipengaruhi oleh kata social construction yang kemudian diteruskan ke dalam berbagai aspek, misalnya educational construction atau konstruksi pendidikan. Saya tahu bahwa ia telah menjadi madzab baru di dalam dunia pendidikan. Ia dimaksudkan sebagai pendidikan berbasis rakyat, […]
Saya ingin memperdalam tentang kanyataan empiris kualitas guru kita dan apa sesungguhnya faktor yang menjadi pemicunya. Saya kurang berani untuk menyebut mempengaruhinya sebab tulisan ini hanya sebuah commonsense saja dan bukan didasari oleh data yang valid dan reliable. Kemarin sudah saya tuliskan tentang dua aspek mendasar tentang kenyataan mengapa guru kita kurang atau belum berkualitas, […]
Perbedaan adalah sunnatullah yang tidak bisa dihindarkan di dalam kehidupan di dunia ini. Ia merupakan keniscayaan yang memang harus terjadi. Makanya jika ada orang yang menginginkan hanya ada satu entitas saja di dalam kebudayaan, agama dan lainnya rasanya orang itu telah tercerabut dari sunnatullah yang azali sifatnya. Memang Allah swt menciptakan makhluk di dunia ini […]
Sesungguhnya para guru itu sudah memiliki pilihan di dalam hidupnya, yaitu menjadi tenaga pendidik yang sedari semula memang tidak berharap menjadi orang kaya. Kalau menjadi orang kaya, maka tentu tidak memilih menjadi pegawai negeri sipil (PNS), yang memang gajinya hanya cukup untuk makan. Bahkan untuk menyekolahkan anak setingkat universitas saja rasanya tidak cukup. Makanya, ketika […]