• May 2024
    M T W T F S S
    « Apr    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MEMPERINGATI ISRA DAN MI’RAJ

MEMPERINGATI ISRA DAN MI’RAJ

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Umat Islam di seluruh dunia dipastikan memperingati satu hari yang penting di dalam kehidupan sebagai umat beragama, yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia jatuh pada hari Kamis, 08/02/2023.  Isra’ dan Mi’raj dinyatakan sebagai peristiwa penting karena di dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT untuk menjalankan ritual penting di dalam Islam, yaitu ibadah shalat.

Nabi diperjalankan Allah pada suatu malam dari Masjid Al Haram ke Masjid Al Aqsa. Masjid Al Haram di Mekkah al Mukarramah menuju ke Masjid al Aqsa di Yerusalem. Suatu perjalanan yang sangat jauh dan tidak bisa ditempuh dalam waktu semalam kecuali oleh kekuatan yang diberikan oleh Allah SWT. Jarak antara Mekah dan Yerusalem sejauh 1.472 KM. Pada zaman itu, hanya ada kendaraan unta atau kuda, maka dapat ditempuh selama satu bulan, sekarang dengan kendaraan darat dapat ditempuh selama 17 jam. Oleh karena itu, jarak tempuh antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa dalam semalam, apalagi dilanjutkan dengan Mi’raj ke langit ke tujuh, ke Sidratul Muntaha lalu ke Mustawa dan ke Arasy dalam waktu semalam tentu sesuatu yang luar biasa. Malaikat Jibril yang menemani perjalanan isra’ dan mi’raj tertahan hanya sampai di Sidratul Muntaha. Malaikat Jibril tidak diberkahi untuk melanjutkan perjalanan ke Mustawa dan Arasy. Itu haknya Allah dan tidak ada satupun makhluk yang mampu mencapainya kecuali Nabi Muhammad SAW atas ridla Allah SWT.

Jarak antara langit terjauh, andaikan itu adalah Neptunus kira-kira 4,7 miliar kilometer. Artinya tidak masuk akal jika Rasulullah kemudian menempuh perjalanan yang sedemikian jauh apalagi ditambah perjalanan ke Sidratul Muntaha dan Mustawa lalu ke Arasy, yang jaraknya tidak terekam dalam dunia ilmiah atau scientific approach. Sejauh yang bisa dilacak oleh sains adalah misalnya perjalanan ke Mars yang membutuhkan waktu selama 26 hari berdasarkan informasi terakhir. Di masa lalu, jarak tempuhnya adalah sembilan bulan atau selama 270 hari. Bayangkan Rasulullah seharusnya menempuh perjalanan selama 26 hari melalui jalan pintas atau jalan Panjang  selama 270 hari.

Perjalanan Rasulullah tersebut digambarkan sebagai perjalanan yang diberkahi Allah di sekelilingnya dan hal itu sebagai bukti atas kekuasaan Allah yang memang di luar nalar manusia. Berkah merupakan kata yang abstrak, artinya ziyadah atau tambahan. Jadi kala Allah memperjalankan Nabi Muhammad dalam waktu yang kecepatannya melebihi kecepatan  cahaya, maka dipastikan bahwa Nabi Muhammad memiliki kekuatan yang melebihi batas kekuatan manusia yang paling digdaya sekalipun. Kekuatan Nabi Muhammad SAW melebihi dan bahkan berlipat-lipat dibandingkan dengan meteor yang di kala memasuki atmosfir akan terbakar. Jadi bisa dibayangkan bahwa kekuatan Nabi Muhammad SAW sewaktu mi’raj itu melebihi kekuatan api dan kekuatan dingin, sehingga Nabi melintas dengan berkah Allah SWT.

Saya tidak bisa memastikan apakah mu’jizat Rasulullah untuk menembus langit itu akan dapat dibuktikan oleh dunia ilmu pengetahuan. Akan tetapi dengan ditemukannya jalan pintas ke Mars yang selama itu dikenal selama 270 hari akhirnya bisa dipecahkan menjadi 26 hari. Hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat bisa memungkinkan jika di masa lalu merupakan misteri, akan tetapi akhirnya menjadi kenyataan dalam dunia sains.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW itu digambarkan sebagai perjalanan religious yang selalu mengandung misteri. Dan inti dari perjalanan tersebut, sebagaimana dinyatakan oleh Ustadz Muhammad Firdaus Ramadlan, SHI al Hafidz, dalam khutbah Jum’at, 09/01/2024, sekurang-kurangnya ada tiga hal, yaitu: pertama, memberikan gambaran betapa pentingnya ibadah shalat. Begitu pentingnya maka Nabi Muhammad dipanggil secara langsung oleh Allah SWT. Misalnya jika seorang pemimpin memanggil bawahannya secara langsung dengan empat mata menunjukkan betapa penting misi yang harus dilakukan. Maka di kala Allah mewajibkan shalat lima kali dalam sehari dalam peristiwa Mi’raj, maka menunjukkan betapa agungnya ritual shalat bagi manusia. Nabi Muhammad SAW adalah manusia sempurna, al insan al kamil, dan sebagai rasul maka Nabi Muhammad dikaruniai kelebihan atas rasul-rasul lainnya yang diwujudkan dalam kemampuan untuk bertemu langsung kepada Allah. Semua ini adalah karena keridlaan Allah SAW atas kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Kedua, Nabi Muhammad adalah teladan dalam kesabaran. Nabi Muhammad SAW diberi berkah oleh Allah untuk menerima wahyu secara langsung merupakan buah kesabarannya. Nabi ditinggalkan oleh dua orang yang sangat dicintainya, Khadijah dan Abu Thalib, dan Nabi Muhammad menyerahkan semua kepada Allah SWT. Jika Nabi merasa sedih tentu sangat manusiawi akan tetapi karena kepasrahan dan kesabarannya maka dihibur untuk mendapatkan wahyu secara langsung.

Ketiga, jika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk mengunjungi pusat tiga agama, Yahudi, Nasrani dan Islam, yaitu masjidil Aqsa, maka hal tersebut memberikan penjelasan bahwa relasi antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa sungguh sangat bersejarah. Itulah sebabnya Nabi Muhammad menganjurkan kepada umat Islam untuk menziarahi tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa. Dulu sebelum menjadikan ka’bah di Mekah al Mukarramah sebagai kiblat dalam shalat, maka Nabi Muhammad pernah menjadikan Masjidil Aqsa sebagai kiblat.

Dengan demikian, relasi antara Yerusalem dengan Masjidil Aqsa dengan Mekkah dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan relasi yang saling berdekatan. Oleh karena itu menjadi pantas jika umat Islam membela Palestina sebagai bagian tidak terpisahkan dari perjuangan umat Islam.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

 

 

Categories: Opini
Comment form currently closed..