• May 2024
    M T W T F S S
    « Apr    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MEMBIASAKAN MEMBACA PUJIAN KEPADA ALLAH SWT

MEMBIASAKAN MEMBACA PUJIAN KEPADA ALLAH SWT

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Di dalam diri manusia terdapat satu kebutuhan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Abraham Maslow, yaitu kebutuhan akan pengakuan. Seseorang membutuhkan pengakuan atas capaian kerja atau prestasi kerja atau kesuksesan yang diperolehnya. Kebutuhan pengakuan ini memang sangat manusiawi, sebab memang manusia memiliki kebutuhan psikhologis akan pengakuan atau rekognisi dimaksud.

Manusia tidak hanya membutuhkan kebutuhan fisik atau biologis,  akan tetapi juga kebutuhan psikhologis yang salah satu di antara diakui atas capaian di dalam kehidupannya. Misalnya, seseorang yang berhasil di dalam pendidikannya, maka orang sekerjanya atau sahabat-sahabatnya harus mengucapkan selamat kepadanya. Jika ada orang yang naik jabatan atau pangkat, maka kawan sekerjanya atau sahabatnya juga mengucapkan selamat kepadanya. Apalagi jika anak atau cucu bahkan kerabat mencapai prestasi yang spektakuler juga perlu untuk diberikan ucapan selamat.

Ucapan dalam rangka penghargaan itu tidak perlu panjang. Bahkan cukup hanya dengan satu kata. “Selamat”. Akan tetapi memiliki daya pengaruh yang besar. Kata itu memiliki signifikansi relasi social yang hebat. Maka, ucapkanlah “selamat” kepada kawan kita atau sahabat kita atas torehan prestasi yang diperolehnya. Dan ucapan satu kata itu akan membahagiakannya.

Ucapan selamat itu juga akan membuat seseorang merasa diagungkan derajatnya. Melalui ucapan selamat, maka orang akan merasakan kebahagiaan. Dan hal ini tentu sangat wajar, sebab manusia memang memiliki potensi senang dipuja dan senang dipuji. Baik lelaki maupun perempuan akan sangat suka untuk dipuji. Lelaki terkadang merayu perempuan dengan ucapan-ucapan yang bisa menyenangkan hati lawan jenisnya. Jadi, pada dasarnya, semua manusia senang untuk dipuji sebagai ekspresi atas penghargaan pada orang lain, sahabat atau kerabat.

Nabi Muhammad SAW juga akan memberikan syafaatnya atas orang yang bisa membahagiakannya. Dan salah satu yang membahagiakannya adalah kala umatnya membacakan shalawat kepadanya. Hal ini tentu terkait dengan teks Alqur’an bahwa Allah SWT saja memberikan ucapan selamat kepada Nabi Muhammad SAW. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad”. Jika kita ingin memperoleh keselamatan dari Allah SWT, maka Nabi Muhammad SAW akan bisa menjadi penyambungnya atau menjadi washilahnya. Jika seseorang membaca satu kali shalawat, maka akan diberikan pahala layaknya membaca 10 kali shalawat dan begitulah kelipatannya. Jika seseorang membaca 1000 kali shalawat, maka layaknya membaca 10.000 kali shalawat karena pahalanya dilipatgandakan 10 kali.

Allah SWT sudah mengajari kita agar kita selalu membaca puja dan puji kepada Allah SWT. Islam begitulah merupakan agama yang paling lengkap. Yang tidak hanya berisi urusan ketauhidan, ritual dan akhlak, akan tetapi juga menyangkut tata cara kehidupan sehari-hari. Di antara yang dianjurkan oleh Allah SWT, maka Allah SWT  meminta kepada kita untuk terus melantunkan puja dan puji kepada Allah SWT. Kalimat thayyibah yang dianjurkan sangat banyak, baik yang merupakan pujian maupun doa-doa yang penting untuk dilantunkan. Seperti kalimat tahlil, la ilaha illallah, kalimat istigfar, astaghfirullah al ‘adzim, kalimat pujian, subhanallah atau kalimat syukur, alhamdulillah. Bacaan-bacaan atas kalimat thayyibah ini sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW agar seseorang kelak memeroleh pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Saya ingin memberikan sedikit penjelasan tentang sebuah puja dan puji kepada Allah SWT. “subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah  wallahu akbar”. Bacaan atas kalimat ini sangat dahsyat. Kalimat ini mengandung empat hal, yaitu Tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah), tahlil (la ilaha illallah), takbir (Allahu akbar).

Sebagaimana digambarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits-haditsnya bahwa “sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan:  subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah  wallahu akbar. Barang siapa mengucapkan subhanallah maka akan dicatat untuknya 20 kebaikan dan akan dihapus 20 kesalahan, dan barang siapa mengucapkan Allahu Akbar maka akan dituliskan seperti itu pula, dan barang siapa mengucapkan la ilaha ilallah  maka akan dituliskan untuknya seperti itu pula dan barang siapa yang mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin dari dalam hatinya, maka akan dituliskan untuknya 30 kebaikan dan dihapuskan untuknya 30 kesalahan”. (HR. Ahmad).

Demikianlah Allah SWT telah memberikan kemudahan kepada umat Islam untuk memperoleh kebaikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Jika kita menginginkan kebaikan di dalam kehidupan, khususnya kehidupan di akhirat, maka selayaknya jika kita selalu mendawamkan bacaan kalimat thayyibah agar kita memperoleh kebaikan dari Allah SWT.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

 

Categories: Opini
Comment form currently closed..