• May 2024
    M T W T F S S
    « Apr    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

INOVASI TIADA HENTI: RAKERNAS KEMENAG 2018 (3)

INOVASI TIADA HENTI: RAKERNAS KEMENAG 2018 (3)
Saya tentu menyatakan bahwa acara Rakernas Kemenag tahun 2018, yang dilaksanakan di Hotel Grand Sahid, 29-31/01/2018 tentu sukses. Hal ini dapat dilihat dari penyelenggaraan maupun materi yang dihasilkannya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Menteri Agama, Pak Lukman Hakim Saifuddin, bahwa acara Rakernas ini sangat berbeda dengan acara Rakernas sebelumnya.
Saya mengapresiasi atas jerih payah Mas Hadi Rahman (staf Khusus Menteri Agama) yang memiliki peran sangat penting untuk kesuksesan acara Rakernas ini. Beliau bersama Tim Steering Committee (Pak Ali Rahmat, dkk) yang menyiapkan bahan-bahan dan penyelenggaraan acara dan juga Tim Organizing Committee (Pak Afrizal, dkk) yang menyiapkan segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan acara ini, seperti menyiapkan hotel dan kesiapan peserta dan nara sumber secara keseluruhan.
Beberapa hal yang membedakannya ialah mengenai presensi peserta, yaitu dengan menggunakan electronic barcode. Dengan system ini, maka pelaksanaan acara demi acara lebih mudah untuk dikontrol terkait dengan keaktifan peserta dan kehadiran peserta. Jika selama ini menggunakan sstem manual di dalam system presensi, maka di acara Rakernas ini sudah menggunakan system electronic yang dipersiapkan secara matang.
Hal lain yang tidak kalah penting ialah program ini secara keseluruhan dilakukan dengan system two way traffic communication, bahkan dengan system multi traffic communication. Pak Menteri pun juga menggunakan system ini. Demikian pula Ketua Komisi VIII DPR RI (Dr. Ali Taher Parasong) juga menggunakan system tersebut. Jika biasanya Pak Menteri dan Ketua Komisi VIII itu memberikan ceramah one way traffic communication, maka di dalam Rakernas ini menggunakan dialog, sehingga peserta bisa memberikan tanggapan secara memadai. Sebagai sessi pertama, maka dipanelkan Pak Menteri, Pak Ketua Komisi VIII dan saya sebagai moderatornya.
Ada beberapa gagasan penting Pak Menteri, yang kiranya perlu saya sampaikan, yaitu: 1) Kementerian Agama terus berupaya untuk melakukan inovasi dalam penyelenggaraan program-programnya, misalnya adalah inovasi yang terkait dengan Rakernas ini, terutama terkait dengan presensi peserta yang sudah electronized. Lalu system ceramah monolog yang ditinggalkan dan diganti dengan system dialog dan sidang-sidang komisi yang membahas hasil rakerpim untuk mendalami program prioritas Kemenag. Selain itu juga sebelumnya sudah dilaunching pembayaran nontunai dan presensi ASN melalui Si EKA atau Sistem Informasi Elektronik Kinerja ASN dan sebagainya.
2) Perlunya melakukan pencermatan terhadap RKAKL Kemenag. Perlu digarisbawahi bahwa RKAKL tentu bisa diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan yang mendasar. Makanya, perlu dilakukan upaya untuk membedah RKAKL dengan prinsip yang pasti ditetapkan, yang bisa dimodifikasi diubah dan yang memang sudah tidak relevan untuk direvisi disesuaikan dengan program prioritas Kemenag.
3) Kita sedang berada di tahun politik, maka setiap ASN haruslah menjadi teladan di dalam pelaksanaan pilkada. Ada sebanyak 176 pilkada di 17 Provinsi tahun 2018 dan Pilpres tahun 2019. Di dalam perhelatan politik seperti ini maka ada banyak masalah, misalnya ialah politisasi agama. Yaitu penggunaan agama untuk kepentingan pemenangan politik. Agama sering kali dijadikan instrument untuk kontestasi politik. ASN diharapkan bisa berada di dalam netralitas yang memadai. Jangan sampai kita terjebak dengan politik praktis. Hindari agar kita tetap berada di ruang netral di pilkada.
4) Usahakan agar kita melakukan gerakan moderasi agama. Semua program dan kegiatan yang dilakukan oleh Kemenag, hakikatnya ialah untuk mencapai tujuan moderasi agama tersebut. Program pendidikan agama dan keagamaan, program bimbingan keagamaan dan sebagainya tentu ditujukan untuk membangun moderasi agama. Makanya, hendaknya dilakukan upaya untuk mencermati dan meninjau ulang RKAKL, lalu mana yang tidak relevan dengan tujuan moderasi agama untuk disesuaikan.
Pesan-pesan Pak Menteri disampaikan dengan sangat jelas dan menjadi direktif untuk dilakukan oleh semua unit eselon I dan jajarannya. Dengan arahan ini, saya kira sudah saatnya semua unit eselon I dan jajarannya untuk menyelenggarakan bedah RKAKL dalam kerangka melaksanakan arahan Pak Menteri.
Di antara yang juga penting ialah acara sidang komisi. Saya memimpin acara Sidang Komisi I dengan tema “membangun sinergitas program pusat dan daerah dan reformasi birokrasi”. Maka, acara ini juga saya lakukan inovasi dengan optimal. Jika selama ini pilihan peserta ialah membuat tim kecil untuk membuat rumusan hasil sidang komisi, maka hal itu tidak saya lakukan. Setelah penjelasan sekedarnya oleh saya, Irjen dan Kakanwil Lampung, maka kemudian kita lakukan pembahasan floor dan kemudian saya bagi menjadi sub-sub komisi yang membahas pokok-pokok masalah yang sudah ditentukan. Dengan cara ini, maka semua menjadi terlibat untuk merumuskan dan setelah selesai, maka dipanelkan dalam komisi untuk disampaikan rumusannya di dalam sidang pleno. Dan hasilnya, saya kira lebih baik dibandingkan dengan lainnya.
Sungguh saya melihat bahwa Rakernas kita kali ini memiliki signifikansi bagi perubahan-perubahan yang kita inginkan. Dan dengan harapan bahwa akan dilakukan tindak lanjut oleh semua unit dalam rangka menjemput program dan kegiatan yang lebih baik.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..