KOMITMEN PENGEMBANGAN ILMU
Salah satu tugas dosen adalah melakukan pengkajian terhadap ilmu pengetahuan yang dikuasainya. Dosen bukan hanya sebagai pentransfer ilmu pengetahuan akan tetapi juga sebagai peneliti. Makanya dosen harus memiliki dua kemampuan sekaligus, yaitu sebagai akademisi yang akan menstranfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa dan juga sebagai peneliti yang akan terus melakukan kajian secara intensif di bidang keahliannya.
Pengembangan ilmu pengetahuan hakikatnya merupakan usaha untuk secara terus menerus dan maksimal untuk melakukan kajian sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Hal inilah yang saya sebutkan sebagai pentingnya komitmen bagi dosen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dewasa ini, dosen sudah memperoleh kesejahteraan yang memadai. Melalui program sertifikasi dosen, maka guru besar dan dosen sudah memiliki tingkat kesejahteraan yang cukup memadai. Melalui peningkatan kesejahteraan, misalnya guru besar yang mencapai anka di atas sepuluh juta rupiah, kemudian dosen di atas enam juta rupiah setiap bulan, maka dosen tentu sudah bisa tersenyum agak lebar. Selama ini, dosen hampir tidak bisa melakukan suatu pengembangan ilmu pengetahuan disebabkan waktunya habis untuk mengajar di berbagai Perguruan Tinggi untuk menggelembungkan perolehan uangnya. Dengan gaji hanya Rp. 2.500.000,- maka tidak cukup untuk menjalani kehidupan. Biaya kehidupan jauh lebih tinggi dari gaji yang diterimanya. Itulah sebabnya maka banyak dosen yang harus mencari tambahan penghasilan dengan cara mengajar sebanyak-banyaknya.
Memang salah satu tugas dosen adalah mengajar. Ia adalah orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa. Akan tetapi sesuai dengan tri darma perguruan tinggi, maka selain darma pendidikan/pengajaran, juga harus melakukan darma penelitian sebagai bagian tidak terpisahkan dari dunia pendidikan tinggi. Jadi, dosen harus melakukan penelitian. Itulah sebabnya dosen harus selalu mengupdate ilmunya melalui penelitian secara terus menerus.
Dosen sebagai sumber pengetahuan tentu saja harus selalu menginformasikan ilmu pengerahuan yang baru. Di dalam hal ini, dosen tidak boleh ketinggalan tentang ilmu baru. Di tengah nuansa eksplosi sumber pengetahuan, seperti internet, website, blog, dan sebagainya akan dapat mereduksi peran dosen, jika dosen tidak selalu melakukan updating pengetahuannya.
Setiap dosen pastilah memiliki pengetahuan teoretik, sejumlah konsep dan metodologi yang relevan dengan bidang kajian keilmuannya. Seorang dosen mesti menguasai teori dan konsep yang terus berkembang. Perubahan sosial yang cepat tentu menyebabkan cepatnya perubahan teori dan konsep. Di dalan dunia sosiologi, antropologi atau ilmu sosial lainnya, maka perkembangan teori dan konsep ilmu sosial juga sangat cepat.
Oleh karena itu, dosen harus memiliki sejumlah persyaratan misalnya, kemampuan melakukan penelitian, kemampuan teoretik atau konseptual dan juga kemampuan finansial. Ketiga persyaratan ini mutlak harus dimiliki seorang dosen. Relasi antara ketiganya merupakan hal yang bersifat sistemik.
Banyak dosen yang memiliki kemampuan teoretik dan metodologis akan tetapi ternyata tidak memiliki kemampuan secara ekonomik, maka kemampuan akademis saja ternyata tidak cukup. Oleh karena itu, maka pendanaan penelitian lalu menjadi penting. Di dalam kerangka ini, maka dosen mestilah berusaha secara maksimal agar dapat mengakses berbagai penelitian kompetitif yang sekarang mulai menjadi arus utama.
Pengembangan ilmu tidak dapat dilepaskan dari peran dosen. Makanya diperlukan komitmen yang kuat dari para dosen untuk terus melakukan pengembangan ilmu pengetahuan, baik sekarang maupun masa depan.
Wallahu a’lam bi al shawab.
