• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KASIH SAYANG RASULULLAH KEPADA UMATNYA

KASIH SAYANG RASULULLAH KEPADA UMATNYA

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Selasa, 16/09/2025, Jamaah Ngaji Bahagia yang tergabung dalam Komunitas Ngaji Bahagia (KNB) mendapat asupan ceramah yang sangat mendasar dari Pak Sahid Sumitro, trainer Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah malang melintang dalam dunia training SDM di Indonesia. Pak Sahid merupakan salah satu anggota dalam Ngaji Bahagia di Masjid Lotus Regency Ketintang Surabaya. Jika tidak ada aral yang melintang Pak Sahid dipastikan hadir.

Kali ini Pak Sahid tidak bercerita tentang “cinta” dan seluk beluknya di dalam kehidupan manusia, akan tetapi menyampaikan konsep “kasih sayang” yang berasal dari Rasulullah SAW kepada umat manusia. Ceramahnya dimulai dengan memberikan gambaran tentang kodifikasi Alqur’an pada zaman Khalifah ke tiga, Sayyidina Ustman bin Affan. Penyusunan Kitab Suci Alqur’an sebagaimana yang dapat dilihat sekarang bukan karya individu, akan tetapi karya yang dihasilkan dari para sahabat Nabi Muhammad SAW. Ada tiga hal yang disampaikan, yaitu:

Pertama, Pada saat semua ayat dan Surat di dalam Alqur’an sudah tuntas, ternyata ada satu ayat yang belum ditemukan barang buktinya. Dipahami bahwa ayat-ayat Alqur’an itu ditulis oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW dalam pelepah kurma, kulit kambing atau unta dan dihafal oleh para sahabat Nabi. Ada sahabat Nabi Muhammad SAW menanyakan bahwa masih ada satu ayat yang belum dimasukkan di dalam mushaf, padahal sahabat-sahabat masih mengingat dan menghafalnya. Potongan-potongan ayat dalam Surat Alqur’an tersebut kebanyakan disimpan di rumah Hafshah binti Abu Bakar,  seorang istri Nabi Muhammad SAW dan ternyata tidak didapatkan bukti empirisnya. Maka semua sahabat mencarinya, dan akhirnya ditemukan ada seorang sahabat yang menyimpannya. Setelah dibuktikan, maka kemudian dibahas ditempatkan di mana ayat tersebut, sehingga akhirnya ditempatkan pada akhir ayat Taubat, ayat 128-129, yang artinya: “sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan dan penyayang terhadap orang-orang mukmin. (128). Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadanya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki arasy yang agung. (129).

Kedua, di dalam ayat tersebut terdapat kata “azis” atau di dalam teks ini dapat diterjemahkan memiliki empati yang sangat tinggi atas kemanusiaan. Nabi Muhammad SAW memiliki rasa empati atas penderitaan orang lain atau umatnya. Nabi Muhammad sangat menginginkan agar umatnya meyakini akan keberadaan Allah dan mengamalkan ajaran agamanya. Nabi Muhammad tidak tega melihat umatnya mendapatkan siksaan di neraka. Rasulullah sangat menginginkan agar umatnya masuk surga. Rasulullah sangat menginginkan agar umatnya memiliki keimanan yang akan menyelamatkannya di Hari Akhir. Nabi Muhammad memiliki rasa belas kasihan yang tidak dapat ditandingi oleh makhluk Allah lainnya.

Konsep lainnya adalah haris atau dapat diterjemahkan menjaga kebaikan dengan semangat. Rasulullah itu dikenal sebagai orang yang gigih dalam menjaga keselamatan atas umatnya. Rasulullah adalah orang yang sangat bersemangat untuk mempertahankan kebenaran, keadilan, kejujuran dan persamaan antar manusia. Rasulullah tidak membedakan antara satu manusia dengan lainnya. Tidaklah perbedaan warna kulit, suku dan bangsa menjadi penyebab perbedaan satu atas lainnya. Yang membedakannya adalah taqwanya kepada Allah SWT. Ajaran Islam yang dibawanya merupakan ajaran yang penuh dengan kebaikan, khususnya dalam relasi dengan sesama manusia.

Kemudian konsep Roufur Rahim yang artinya adalah penyayang dan pengasih. Nabi itu memiliki kekuatan sebagai manusia yang memiliki kasih dan sayang. Jika Allah Maha pengasih dan penyayang, maka wujud kasih sayang itu diberikan dalam bentuk sifat manusia yang selalu menyanyangi dan mengasihi umatnya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Manifestasi dari sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tersebut diwujudkan dalam sifat Nabi Muhammad SAW. Jadi kalau orang bertanya tentang bagaimana wujud kasih sayang Allah kepada makhluknya, maka wujud kasih sayang Allah terdapat dalam perilaku Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad itu adalah contoh perilaku yang baik. Di dalam Alqur’an juga dijelaskan: “sesungguhnya dalam diri Rasulullah adalah teladan kebaikan”. (Al Ahzab: 21). Jadi kalau manusia bertanya tentang bagaimana wujud kebaikan, maka wujudnya ada dalam diri Rasulullah. Rasulullah adalah Ahsanul khuluq atau sebaik-baik akhlak. Oleh karena itu, maka di dalam kehidupan ini ada yang dapat menjadi contoh di dalam kebaikan dan juga contoh di dalam keluhuran akhlaknya.

Akhlak itu memiliki tiga cakuapan mendasar yaitu berakhlak dalam relasi dengan Allah, relasi dengan sesama manusia dan relasi dengan alam dan lingkungannya. Ketiganya harus sama baiknya dan saling menentukan. Orang yang ibadahnya baik kepada Allah harus diimbangi dengan kebaikan akhlak kepada sesama manusia, dan jika keduanya baik juga harus melakukan kebaikan atas alam lingkungan hidupnya.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

 

Categories: Opini
Comment form currently closed..