• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KHAIRUL BARIYYAH: SOSOK MANUSIA YANG BERUNTUNG

KHAIRUL BARIYYAH: SOSOK MANUSIA YANG BERUNTUNG

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Saya sungguh-sungguh bersyukur dapat memanfatkan waktu di rumah  Tuban. Saya bisa setiap pagi memberikan ceramah agama kepada para jamaah shalat shubuh.  Para  jamaah yang usianya sudah tidak lagi dapat disebut sebagai muda. Ada kawan-kawan saya semasa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sembungrejo, dan ada sebagian lainnya yang adik kelas saya bahkan yang jauh lebih muda. Lelaki dan Perempuan. Ceramah ini diselenggarakan pada Sabtu, 05/07/2025.

Di dalam ceramah kali ini saya menyampaikan tiga hal yang penting terkait dengan ciri-ciri orang yang disebut sebagai khairul bariyyah, atau orang yang beruntung. Ternyata ada orang yang beruntung dan ada orang yang tidak beruntung di dalam pandangan agama Islam. Ada tiga hal yang saya sampaikan, yaitu:

Pertama, insyaallah kita semua adalah orang yang mendapatkan kebaikan dari Allah SWT, karena kita telah menjadi orang yang beriman dan melakukan amal kebaikan sebesar apapun kebaikan yang kita lakukan tersebut. Salah satu di antara bukti bahwa kita adalah orang baik adalah kita melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Suatu waktu yang bagi orang lain berat untuk melangkahkan kaki ke masjid atau mushallah,  akan tetapi kita semua dapat melakukan shalat shubuh berjamaah. Apalagi kita juga melaksanakan shalat sunnah qabliyah shubuh sebanyak dua rakaat. Dengan bukti-bukti seperti ini, maka sama sekali tidak diragukan bahwa kita adalah orang yang beruntung. Sungguh tidak banyak orang yang seperti kita. Iman kepada Allah dan juga melaksanakan amal ibadah sebagaimana yang diwajibkannya atau disunnahkannya. Alhamdulillah.

Kita ini juga sudah melakukan amal kebaikan, misalnya dengan menggembirakan sesama umat Islam, sesama saudara dalam Islam atau berada di dalam ukhuwah Islamiyah. Kita sudah menjaga mulut kita, agar tidak melukai seseorang. Saya yakin tidak ada di antara jamaah shalat shubuh yang suka mengolok-olok orang. Bahkan di dalam setiap bertemu saling memberikan support untuk sehat agar dapat melakukan ibadah dengan baik,  dalam kadar yang dapat kita lakukan.  Kita  sudah bersedekah dan berinfaq atas harta yang kita miliki. Kalaupun tidak memiliki uang,  maka kita sudah saling menyenangkan hati sesama sahabat.

Kedua, Alqur’an menjelaskan tentang khairul bariyyah. Yaitu orang dengan indicator “manusia yang beriman dan beramal kebaikan”. Memang hanya dua indicator tetapi indicator iman itu tidak sederhana. Iman itu menuntut kepatuhan total tanpa tanda tanya. Yang boleh dipikirkan dan direnungkan adalah ciptaan Tuhan. Orang yang mengedepankan ratio tidak akan menemukan Tuhan,  sebab Tuhan itu berbasis pada spirit atau keyakinan mendalam bahwa Tuhan itu eksis di dalam kehidupan manusia. Tuhan adalah dunia spiritual atau keyakinan yang mendalam dan bisa merasakan kehadiran Tuhan bagi yang mampu memahami kehadiran Tuhan. Iman itu menuntut keyakinan total dan kepatuhan mutlak. Ada banyak orang yang semula iman kepada Allah, lalu justru kemudian mengingkarinya. Ada   seorang ahli agama Islam, pernah belajar di Mesir dan Saudi Arabia, dia penduduk Saudi Arabia, yang semula mempelajari Islam secara tuntas, tetapi akhirnya menjadi kafir atau atheis. Namanya Abdullah al Qarni. Di penghujung hidupnya terkena kanker dan akhirnya meninggal dalam suul khatimah, mati dalam kekafiran. Tetapi juga ada orang yang semula kafir lalu menjadi beriman kepada Allah setelah mempelajari kebenaran ajaran Islam. Misalnya Angelina Sondakh, Ratu Kecantikan Indonesia, yang kemudian menjadi Muslimah, atau Dondy Tan yang menjadi muallaf karena mempelajari kebenaran Alqur’an.

Ketiga,  indicator yang kedua adalah mengamalkan ajaran Islam yang berupa kelakuan yang baik. Amalan shalihan. Perbuatan baik yang relevan dengan ajaran Islam yang dipastikan diterima oleh Allah. Standart utamanya adalah iman. Jadi perbuatan yang tidak didasari oleh iman hanya menjadi amalan perbuatan duniawi atau kebaikan duniawi. Sedangkan amalan baik yang didasari oleh iman kepada Allah adalah perbuatan baik yang mendapatkan pahala dari Allah SWT dan mendapatkan kebaikan di dunia. Jika seseorang menjalankan perintah amalan baik yang wajib atau sunnah, maka yang bersangkutan  tentu sudah masuk dalam kategori beramal kebaikan. Pasti.

Ada banyak ragam amalan kebaikan, misalnya memberikan gagasan atau ide untuk mengamalkan kebaikan, melaksanakan amalan kebaikan dan membantu orang lain untuk berbuat kebaikan. Dan juga menolong orang lain agar tidak melakukan kejelekan atau kejahatan. Semua ini dapat dimasukkan dalam amalan shalihan. Sesungguhnya peluang untuk mengamalkan kebaikan itu banyak sekali. Selama perbuatan tersebut merupakan perintah berbuat baik dan melarang berbuat jelek dan hal tersebut dilakukan, maka hal itu disebut sebagai amal kebaikan.

Ayat tentang khairul bariyyah merupakan ayat tabsyir atau memberikan kabar kegembiraan. Orang yang melakukan dua hal ini dijanjikan oleh Allah akan memasuki surga selama-lamanya. Surga itu digambarkan sebagai tempat yang menyenangkan fisik dan batin. Misalnya terdapat air mengalir dengan air yang kejernihannya tidak terukur, atau pun didapatkan minuman yang rasanya tidak terperikan, dan juga kenikmatan lainnya sebagaimana digambarkan di dalam Alqur’an.

Kita sungguh beruntung sebab telah menjalankan ajaran Islam yang luar biasa. Indicator atau tanda pertama, iman, sudahlah kita yakini kebenarannya, lalu indicator kedua atau amalan shalihan juga sudah kita lakukan. Semoga kita menjadi orang yang khusnul khatimah atau wafat dalam kebaikan.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..