• May 2025
    M T W T F S S
    « Apr    
     1234
    567891011
    12131415161718
    19202122232425
    262728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

JAGA KASIH SAYANG KEPADA LELUHUR

JAGA KASIH SAYANG KEPADA LELUHUR

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Salah satu di antara kegembiraan di dalam hari raya, terutama idul fitri, adalah acara silaturahmi keluarga besar. Acara informal ini telah menjadi tradisi baru di kalangan umat Islam di Indonesia. Banyak keluarga yang menyelenggarakannya. Inti dari acara ini adalah forum untuk saling memberi maaf antara satu dengan lainnya di dalam keluarga besar. Untuk menentukan siapa yang diundang biasanya ditentukan berdasarkan urutan kakek atau nenek. Tergantung siapa yang dituakan.

Pada hari Ahad, 06/04/2025, kami berkumpul sebanyak empat keluarga bardasarkan atas bapak atau Ibu dari keluarga di Surabaya dan Mojokerto. Sebenarnya juga ada keluarga yang di Jakarta dan Bandung, akan tetapi ada yang sudah kembali dan ada yang memang berhalangan hadir. Mereka melakukan acara silaturrahmi di Surabaya, tepatnya di Perumahan Lotus Regency E8 Ketintang Surabaya. Ada sebanyak 21 orang lelaki dan Perempuan, tua dan muda bahkan anak-anak. Mereka berkumpul untuk saling berbagi cerita dan bersenda gurau tentang banyak hal. Kelihatan ada kegembiraan di antara mereka bersaudara dimaksud.

Tidak ada acara yang khusus, hanya makan-makan bareng dengan sayur lodeh, kare ayam, lontong, rujak cingur dan minuman es buah. Acara lainnya yang special adalah melakukan acara tahlilan untuk seluruh anggota keluarga yang sudah wafat, dan dilanjutkan berdoa bersama. Acara tahlilan dan doa memang menjadi ciri khas setiap pertemuan yang dilakukan bersama. Saya dianggap sebagai yang tertua dari seluruh anggota keluarga yang hadir, sehingga saya yang memimpin tahlil dan doa, serta ucapan silaturahmi yang pendek saja. Secukupnya.

Pertama , pertemuan ini sangat bermakna bagi kita semua, sebagai wadah untuk silaturahmi antar keluarga. Keluarga kita yang sudah beranak pinak ini jangan sampai  tidak lagi mengenal satu dengan lainnya. Di masa lalu, anggota keluarga itu berada di dalam satu desa, atau sejauh-jauhnya tetangga desa. Tetapi sekarang anggota keluarga itu sudah saling berjauhan. Ada yang di Jakarta, Surabaya, Mojokerto, Bandung dan sebagainya. Jika tidak direkatkan dalam tali silaturahmi, maka akan terputus. Islam menjadikan silaturahmi sebagai wahana untuk menjalin tali persaudaraan antar keluarga.

Di dalam Islam ditegaskan sebagaimana  hadits Nabi Muhammad SAW: “barang siapa yang mempercayai Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturrahmi. Relasi antar keluarga di dalam Islam disebut sebagai dzawil qurba. Mereka ini bahkan dapat menjadi penerima zakat, jika keadaan ekonominya memang memungkinkan untuk menjadi bagian dari asnaf di dalam penerima zakat.

Kedua, di antara tujuan kita berkumpul dan silaturrahmi ini bukan sekedar ketemu fisik belaka. Bukan hanya sekedar tatap muka. Saling bertemu. Tetapi harus ada yang lebih spesifik dan unggul. Oleh karena itu silaturrahmi keluarga harus diisi dengan pemberian kasih sayang kepada para ahli kubur, leluhur kita. Mereka yang di alam barzakh harus diberikan kebahagiaan dengan cara yang paling mungkin kita lakukan, yaitu berkirim doa dan membacakan tahlil atau bacaan kalimat thayyibah kepada mereka semua.

Saya membayangkan bahwa para leluhur kita akan bahagia melihat atau mendengarkan bacaan kalimat thayibah dari anak cucunya. Mereka tidak lagi membutuhkan kiriman benda material, mereka tidak memerlukan jabatan kita, mereka tidak mengendaki kekayaan kita, tetapi yang dibutuhkan adalah doa dan bacaan kalimat thayyibah kita semua. Selama bulan puasa mereka menjadi arwah yang senang dan bahagia.

Di dalam acara ini, maka pertama saya bacakan surat Al Fatihan kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, para isteri, anak-anak dan cucu-cucunya serta sahabat-sahabatnya. Lalu  saya bacakan Surat Al Fatihah kepada leluhur kita semua dari Emak, Bapak, Kakek, nenek, dan kerabat kita yang sudah wafat. Dan yang juga penting adalah bacaan Surat Al Fatihah untuk kepentingan atau kebutuhan kita.

Ketiga, kita harus meyakini bahwa dengan bacaan Surat Al Fatihah, bacaan tahlil dan doa yang kita washilahkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, maka doa kita akan dikenali oleh teknologi tinggi milik Allah SWT. Sebagai Dzat yang tidak terhingga, maka dipastikan bahwa Allah akan mengenali doa-doa kita. Berapapun banyak doa yang dilantunkan oleh makhluk yang terhingga, maka Allah sebagai Dzat Yang Tidak Terhingga pasti akan menjawabnya. Apakah jawabannya langsung atau tidak langsung itu tentu haknya Allah SWT.

Jadi ada dua matra di dalam doa  itu. Doa dan bacaan tahlil itu akan diganjar dengan pahala oleh Allah untuk siapa yang membacanya. Kemudian doa dan bacaan tahlil itu juga pahalanya akan dapat diterima oleh para leluhur kita yang secara sadar dan Ikhlas melakukannya. Agama itu dunia keyakinan. Maka kita harus yakin bahwa Allah akan menerima doa dan bacaan tahlil kita yang dilakukan dengan hati yang bening.

Kita harus berhusnudh dhan kepada Allah. Dengan sepenuh keyakinan kita melakukan kebaikan untuk para leluhur. Jangan hiraukan ada sekelompok orang yang tidak menyukai dan bahkan mengharamkan apa yang kita lakukan. Kita percaya saja bahwa Allah Maha Baik, dan yakin Allah akan memberikan kebaikan.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..