• January 2025
    M T W T F S S
    « Dec    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

DAKWAH YANG MENCERAHKAN (BAGIAN KETIGA)

DAKWAH YANG MENCERAHKAN (BAGIAN KETIGA)

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Kita sungguh beruntung dapat menjadi bagian dari umat Islam. Masih banyak orang yang tidak bisa menjadi bagian dari umat Islam itu. Meskipun cerita tentang kebenaran Islam itu sudah didengar dan dipahami, akan tetapi ternyata tidak semuanya mendapatkan hidayah. Ada kalanya didapati orang yang memperoleh hidayah tanpa berusaha dengan keras untuk mendapatkannya dan ada yang berusaha dengan keras sehingga mendapatkan cahaya hidayah dari Allah SWT.

Dakwah yang efektif adalah dakwah dengan menggunakan ilmu pengetahuan. Yaitu dakwah yang dilakukan dengan memberikan gambaran tentang relasi antara agama dan sains. Selama ini terdapat pandangan bahwa antara sains dan agama merupakan dua entitas yang tidak bisa bertemu. Keduanya tidak bisa didialogkan apalagi diintegrasikan. Keduanya memiliki otoritasnya masing-masing. Agama dengan otoritas keagamaan dan ilmu dengan otoritas keilmuannya.

Namun demikian, akhir-akhir ini terdapat sejumlah kajian yang menghasilkan  kebenaran ajaran Islam. Jika selama ini, ada banyak yang dinyatakan sebagai mu’jizat Nabi-Nabi, maka kemudian bisa dibuktikan secara sains. Semua membuka cakrawala tentang kebenaran Islam yang tidak terbantahkan. Benarkah kiranya, suatu konsep di dalam ajaran Islam bahwa agama adalah akal dan jika tidak masuk akal bukanlah agama.

Tentu saja ada dimensi agama yang bisa dikaji dengan akal,  akan tetapi juga ada ajaran agama yang tidak dapat dinalar oleh kemampuan akal manusia. Yang seperti itu rasanya sampai kapanpun akan tetap menjadi misteri di dalam agama-agama. Ada hal-hal yang gaib yang akan tetap menjadi kegaiban sampai kapanpun tetapi juga terdapat hal-hal yang tidak masuk akal di masa lalu dan kemudian menjadi masuk akal di masa sekarang.

Tentang eksistensi Tuhan sebagai rabb dan mulk  atas tata surya dan alam seluruhnya, tidak bisa dihadirkan keberadaannya secara akal. Namun demikian dengan petunjuk tentang “keteraturan” alam di dalam tata surya ini,  akhirnya menyibak suatu hipotesis bahwa “tidak” mungkin keteraturan pada alam semesta itu terjadi dengan sendirinya, tanpa ada desain agung yang berpikir dan mewujudkannya. Yang mewujudkannya itulah yang kemudian dikenal sebagai pencipta alam dan pemeliharan alam yang sangat super, yang dikenal sebagai Super Reality atau Supreme Being.

Namun demikian ada dunia keyakinan yang semula dianggap di luar nalar, akan tetapi berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan akhirnya tersibak pembenarannya. Kehadiran para saintis yang melakukan kajian atas keyakinan di dalam ajaran Islam, akhirnya membuka mata para saintis tentang kebenaran ajaran Islam, khususnya teks Suci Al qur’an. Dari tangan para saintis itulah kemudian banyak menarik minat orang-orang yang selama ini meragukan kebenaran agama dan akhirnya meyakini kebenarannya.

Dakwah Islam tentang teks Suci Alqur’an akhirnya menemui masa kesahihannya. Dakwah Islam melalui pembenaran teks suci dapat menjadi substansi secara ilmiah, bahwa Alqur’an memang kitab Suci yang diturunkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Kehadiran Nabi Muhammad SAW yang ummi, diartikan sebagai seseorang yang buta huruf, juga merupakan desain Allah untuk menjawab atas tuduhan kaum kafir bahwa Muhammad SAW membaca teks-teks agama sebelumnya. Dengan posisi Nabi Muhammad SAW yang ummi, maka memberikan kepastian bahwa Nabi Muhammad tidak membaca kitab-kitab suci sebelumnya.

Kebenaran kematian Fir’aun di Laut Merah, Kebenaran tentang kereta perang dan tulang belulang di dasar laut atas tentara Mesir yang mengejar Nabi Musa, temuan-temuan atas teks-teks dan artefaks di Gua di tempat tidurnya Ashabul Kahfi, tentang bulan terbelah di zaman Nabi, tentang proses penciptaan bumi, tata surya, manusia dan sebagainya, akhirnya membuka mata tentang kebenaran Alqur’an sebagai kitab Suci yang diwahyukan oleh Kreator Agung kepada Nabi Muhammad SAW. Pembenaran atas teks-teks tersebut akhirnya menjadi pengungkit masuk Islamnya para ahli sains di dalam Islam. Sungguh menarik tindakan para saintis untuk menemukan kebenaran Islam.

Dakwah bisa menjadi pencerah atas orang-orang akademis yang selalu berpikir tentang kebenaran akal, kebenaran rasional dam kebenaran etis, akan tetapi dengan penemuan para ahli ini, akhirnya membuka cakrawala bahwa Islam itu memang luar biasa. Islam tidak hanya berisi ajaran doktriner teologis,  akan tetapi juga ajaran rasional empiris. Dengan kenyataan tersebut, maka akan menjadi bukti bahwa kebenaran Islam sungguh tidak dapat dibantah dan diingkari.

Dakwah tentu memperoleh lahan baru yang mencerdaskan manusia. Melalui serangkaian kajian para ahli sains tentang kebenaran Islam dengan firman Allah SWT,  maka mendakwahkan Islam di kalangan masyarakat akademis maupun masyarakat umum akan memperoleh momentum penting.

Kebenaran ayat Alqur’an secara ilmiah  benar-benar dapat dijadikan konten yang mencerahkan bagi masyarakat. Melalui kajian yang membenarkan atas firman Allah SWT tersebut, maka benar-benar terdapat manfaat untuk mendakwahkan Islam secara rasional. Dan ini yang sesungguhnya dapat dijadikan untuk menjawab atas keraguan orang atas rasionalitas Islam.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

 

Categories: Opini
Comment form currently closed..