• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

JANGAN MENGINGKARI KEBENARAN AGAMA

JANGAN MENGINGKARI KEBENARAN AGAMA

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Komunitas Ngaji Bahagia (KNB) hari Kamis, 31/09/2024 terasa menyenangkan, karena yang hadir komplit. Ada Pak Bintara, Pak Dr. Suwardi, Pak Suryanto, Pak Rusmin, MPd, Pak Hardi, Pak Budi dan lain-lain. Pak Mulyanta dan Pak Sahid yang karena udzur syar’i, maka tidak sempat mengikuti acara tahsinan di Masjid Al Ihsan, Perumahan Lotus Regency Surabaya. Seperti biasa, meskipun temanya tahsinan Alqur’an, akan tetapi gelak tawa tidak terhindarkan. Jika ada Pak Bin dan ada Pak Mul, maka ngaji bahagia benar-benar menjadi bahagia.

Kita tahsinan di Surat Al Al Mursalat, yang jika dipahami secara mendasar, akan menggambarkan mengenai tabsyir atau berita yang menggembirakan dan tandzir berita yang menakutkan. Agama, apapun namanya, selalu menghadirkan dua hal ini, yaitu berita gembira dan berita sedih. Hal ini tentu terkait dengan agama sebagai pedoman untuk melakukan tindakan. Kita diajari untuk patuh pada ajaran agama dan kemudian akan memperoleh reward atau ganjaran dari Allah SWT yang berupa surga atau Jannah dan siapa yang menolak kebenarannya maka akan diganjar dengan punishment yang berupa neraka atau an-nar. Jadi, kita tinggal pilih saja.

Di dalam surat Al Mursalat, terdapat banyak ayat yang berbunyi “wailuy yaumaidzin lil mukadzdzibin” yang artinya “Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (agama)”. Ada delapan ayat yang menyatakan seperti itu. Artinya, bahwa Allah SWT tidak main-main atas orang yang mendustakan agama. Janji Allah pasti ditepati. Innallah la yukhliful mi’ad”, bahwa “sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari janjinya”. Jika Allah SWT sudah mendeklarasikan bahwa orang yang ingkar akan kebenaran ajaran agama (Islam), maka Allah pasti akan memasukkan ke dalam neraka, dan sebaliknya atas orang yang membernarkannya, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam surganya.

Di dalam surat Al Mursalat, sudah dijelaskan tentang apa balasan  orang yang ingkar kepada kebenaran agama dan orang yang patuh pada ajaran agama. Bagi yang ingkar akan kebenaran agama, maka Allah akan memberikan balasan yang berupa neraka dengan semburan api yang tinggi, asap api neraka itu memiliki tiga cabang, semburan api tersebut bergulung-gulung seperti kawanan unta yang berjalan di padang pasir, mereka tidak bisa berbicara untuk membuat alibi, dan mereka dikumpulkan dengan orang-orang terdahulu yang juga ingkar kepada kebenaran agama.

Sedangkan orang yang patuh kepada Allah digambarkan sebagai orang yang dinaungi pepohonan surga yang teduh dan mata air yang  bening. Lalu juga terdapat buah-buahan yang ranum dengan tingkat kematangan yang sempurna, dan semuanya dibebaskna untuk makan dan minum sesukanya sebagai balasan atas perbuatannya yang baik di muka bumi. Berbahagialah orang yang mempercayai akan kebenaran agama dengan berbagai varian ajarannya.

Islam merupakan ajaran agama yang lengkap. Tidak hanya ajaran tentang keyakinan atau teologis, akan tetapi juga ajara ritual atau tata cara beribadah atau dimensi ritual, dan juga ajaran akhlak yang utama atau akhlaqul karimah. Di dalam akhlak inilah Allah mengajarkan mengenai bagaimana berhubungan dengan-Nya, bagaimana caranya berhubungan dengan sesama manusia dan bagaimana berhubungan dengan alam seluruhnya.

Sebagai konsekuensi sifat Rahman dan Rahim Tuhan, maka Allah memberikan rahmat bagi seluruh alam dan bukan rahmat bagi manusia saja. Bahkan juga bukan hanya rahmat bagi umat Islam akan tetapi rahmat bagi seluruh alam semesta.  Inilah kunci ajaran Islam, agama yang sedemikian hebat ajarannya tentang kemanusiaan atau humanitas.

Perilaku Nabi Muhammad SAW dapat menjadi contoh tentang bagaimana seharusnya manusia menhormati dan menghargai kemanusiaan. Bahkan di dalam perang, yang umat Islam kala itu dijadikan sebagai sasaran, maka Rasulullah menganjurkan jangan membunuh perempuan, jangan membunuh lelaki tidak berdaya, jangan membunuh anak-anak, jangan merusak tanaman dan kebun-kebun kurma dan bahkan juga jangan merusak tempat ibadah. Betapa mulianya Rasulullah itu bagi kemanusiaan.

Bandingkan dengan perilaku manusia modern, yang suka merusak alam, merusak hutan, merusak lautan, merusak lingkungan dan sebagainya. Dan jika perang maka digunakan senjata pemusnah masal. Bahkan kaum teroris juga melakukan pengeboman atas wilayah yang dipastikan di situ terdapat umat Islam. Sungguh jauh ajaran Islam itu dari apa yang dicontohkan oleh Rasulullah dengan perilaku manusia modern. Nabi Muhammad SAW mencontohkan yang terbaik, sementara manusia dewasa ini melakukan yang terjelek. Masyaallah.

Anggota KNB pasti menjadi orang yang tidak mengingkari kebenaran ajaran agama. Kita semua telah menjadi pelaku-pelaku agama yang patuh dan rutin. Coba kita bayangkan betapa bahagianya orang tua kita, kakek nenek kita yang setiap sore dan pagi kita bacakan surat al Fatihah dan Surat Al waqi’ah. Kita meyakini bahwa bacaan-bacaan Alqur’an tersebut pasti diterima Allah dan akan disampaikan pahalanya untuk kita dan leluhur kita.

Itulah sebabnya menjadi anggota KNB sungguh kebahagiaan. Kita bisa bercanda, kita dapat  mengaji dan juga membahas sedikit-sedikti tentang terjemah Alqur’an. Subhanallah.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

Categories: Opini
Comment form currently closed..