CARA SEDERHANA MENCINTAI RASUL
CARA SEDERHANA MENCINTAI RASUL
Prof. Dr. Nur Syam, MSi
Pada hari Selasa, 17 September 2024, jama’ah Masjid Al Ihsan Perumahan Lotus Regency yang tergabung dalam Komunitas Ngaji Bahagia (KNB) mendapat asupan bergizi secara spiritual dalam ngaji Bahagia yang pencerahnya adalah Ustadz Sahid, trainer Sumber Daya Manusia (SDM) di berbagai tempat. Di birokrasi, perusahaan maupun Organisasi Non Pemerintah (ORNOP).
Tema yang disampaikan tentang Maulid Nabi Muhammad SAW tetapi perspektif lain, yaitu bagaimana cara-cara sederhana mencintai Nabi Muhammad SAW. Tema ini lebih banyak dikaitkan dengan dimensi religious mengenai cara mencintai Rasulullah Muhammad SAW. Hal-hal yang sederhana sebagai penanda atas kecintaan kita kepada Nabiyullah Muhammad SAW. Mungkin kita lebih konsentrasi pada meniru Nabi Muhammad SAW dalam hal-hal yang besar, tetapi ternyata yang kecil-kecil dan sederhana tetapi sangat mendasar kita melupakannya.
Ada tiga hal yang disampaikan oleh Pak Sahid, yaitu: pertama, bersyukur kepada Allah SWT karena kita bisa menjadi umat Islam, yang hingga hari ini masih sangat setia kepada Allah SWT dan juga mencintai Nabi Muhammad SAW. Rasa cinta tersebut dihadirkan dengan banyaknya masyarakat lewat masjid menyelenggarakan acara Mauludan dengan tujuan untuk mencintai Nabi Muhammad SAW. Di antara bukti mencintai Rasul adalah dengan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sungguh Bahagia kita hari ini, karena Allah masih memberikan kita nyawa. Dengan nyawa yang masih menempel di badan, maka kita masih bisa bertaubat atas kekhilafan kita di masa lalu dan juga menambah ibadah di masa yang akan datang. Selain itu pada sisa usia kita juga dikaruniai semakin religious dengan bukti adanya ngaji rutin, tahsinan Alqur’an dan merutinkan bacaan Alqur’an dan shalat berjamaah.
Kedua, mencintai Nabi Muhammad SAW itu dengan hal-hal yang kelihatannya sepele. Kita ini mencontoh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Bukankah Nabi Muhammad SAW itu teladan bagi kita. Sebagaimana dijelaskan di dalam Alqur’an: “laqad kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah. Sesungguhnya di dalam diri Rasulullah itu teladan kebaikan”. Semua kebaikan Rasul itu merupakan teladan bagi kita.
Coba kita perhatikan diri, apakah kita sudah mencontoh Rasulullah dalam doa-doa sehari-hari. Misalnya mau makan, kita berdoa sebagaimana doa Rasulullah. Selesai makan apakah kita berdoa seperti Rasulullah. Apakah kalau mau masuk toilet kita berdoa kepada Allah dan demikian juga kala keluar. Apakah kita mendahulukan kaki kiri untuk masuk toilet dan keluar dengan kaki kanan. Apakah kalau mau tidur kita juga berdoa kepada Allah dan jika bangun tidur juga berdoa kepada Allah SWT. Kalau kita mau memakai baju atau celana atau sepatu dimulai dengan kaki atau tangan kanan, dan melepasnya dengan kaki atau tangan kiri.
Inilah contoh kita mencintai Rasulullah Muhammad SAW. Jika Rasulullah mengutamakan shalat jamaah, apakah kita juga melakukannya. Terutama shalat Shubuh seperti ini. Sangat luar biasa. Dan yang bisa melakukannya tidak banyak. Kita tentu bersyukur sebab kita dikaruniai usia yang Panjang dan bisa melakukan shalat jamaah. Masyaallah ini merupakan nikmat Allah SWT yang tiada tiaranya. Semoga kita semua mendapatkan rahmat Allah SWT agar kita dapat memasuki surganya.
Ketiga, ada yang juga sangat hebat di dalam mencintai Rasulullah yaitu dengan membaca shalawat kepada-Nya. Sesungguhnya Allah SWT dan para Malaikat bershalawat atau mengucapkan salam kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Di dalam Alqur’an dinyatakan: innallaha wa malaikatahu yushalluna ‘alan Nabiyyi ya ayyuhal ladzina amanu shallu ‘alaihi wasallimu taslima”. Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada Nabi Muhammad, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepada-Nya”.
Jika Allah SWT Tuhan seru sekalian alam dan para Malaikat yang patuh kepada Allah SWT membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, bagaimana kita yang hambanya Allah lalu tidak mengikuti petunjuk dan pedoman yang sudah diberikan oleh Allah SWT.
Jadi alangkah indahnya jika kita semua dapat mengikuti apa yang dicontohkan oleh Allah dan para malaikat tersebut. Allah memerintahkan kepada kita, bukan perintah wajib tetapi sunnah muakkad, agar kita selalu membaca shalawat. Prinsipnya tiada hari tanpa bacaan shalawat. Perkara banyaknya tergantung kepada kemampuan, tetapi lazimkan memnaca shalawat. Allah sangat mencintai orang yang beribadah dengan sitiqamah.
Rasulullah diberi kekuasaan oleh Allah untuk memberikan syafaat pada hari kiamat. Dan salah satu kata kunci untuk membuka kran syafaat itu adalah bacaan shalawat. Artinya, semakin rutin membaca shalawat maka akan semakin besar peluang kita untuk mendapatkan syafaat agung dari Nabi Agung Muhammad SAW.
Wallahu a’lam bi al shawab.