SIMBOL POTENSI MASUK NERAKA
SIMBOL POTENSI MASUK NERAKA
Prof. Dr. Nur Syam, MSi
Beberapa saat yang lalu, saya mendengarkan salah satu tayangan di Media Sosial tentang orang-orang yang potensial akan masuk neraka. Nama-nama mereka tercantum di dalam teks suci Alqur’an dan mereka tergolong orang yang mengingkari kebenaran atas apa yang dibawa oleh Nabi dan Rasul yang bersumber dari Allah SWT. Tentu yang tertera secara tekstual di dalam Alqur’an adalah sebuah kebenaran transcendental. Di dalam literatur ilmu agama dan ilmu social disebut sebagai kebenaran yang bersumber dari empiris transcendental, yaitu kebenaran yang berbasis pada keyakinan atau kepercayaan atas eksistensi hal-hal yang gaib dan konsekuensi atas keyakinannya tersebut.
Berdasarkan pelacakan atas teks suci dimaksud, maka terdapat orang yang dipastikan akan masuk neraka. Dosa yang dilakukan sebagai dosa besar yang tidak terampuni, karena mereka memang tidak sempat untuk bertaubat. Tidak ada waktu baginya untuk bertaubat kepada Allah. Mereka semua meninggal pada saat belum sempat bertaubat kepada Allah atas kekhilafan atau dosa yang diperbuatnya.
Di antara mereka yahg dinash akan masuk neraka tersebut adalah: Qabil bin Adam. Qabil adalah saudara Habil. Sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan, bahwa Nabi Adam menurunkan anak-anak kembar, dan sesuai dengan syariat pada waktu itu, maka harus dinikahkan secara silang. Saudara kembar Habil menikah dengan Qabil dan saudara kembar Qabil menikah dengan Habil. Kecantikan perempuan menjadi penyebab atas kedengkian di antara hamba Allah tersebut. Qabil kecewa karena yang dinikahkan dengannya adalah saudara kembar Habil yang kurang cantik dan saduara kembarnya yang cantik dinikahkan dengan Habil. Ini merupakan awal pertama terjadinya sikap dengki dan iri hati. Ditambah lagi dengan korban Qabil yang terdiri dari buah-buahan yang tidak berkualitas yang menyebabkan Allah tidak menerimanya, sementara kurban Habil berupa kambing yang berkualitas, sehingga diterima Allah. Maka Qabil kemudian membunuh Habil. Inilah pembunuhan pertama umat manusia di dunia.
Berikutnya adalah anak Nabi Nuh, Kan’an. Dalam banjir besar pada masa Nabi Nuh, maka istri dan anaknya termasuk yang lebih percaya kepada kaum Nabi Nuh ketimbang kepercayaan atas Nabi Nuh. Keduanya terkena bencana tenggelam karena air bah yang menyapu daratan. Gunung yang tinggipun terkena efek tenggelam atas banjir dimaksud. Hanya orang yang percaya kepada ajaran Nabi Nuh saja yang selamat.
Lalu, istri Nabi Luth. Istri Nabi Luth adalah orang yang lebih mendengarkan kaumnya Nabi Luth dibandingkan dengan suaminya sendiri. Dia justru menjadi mata-mata kaum musyrikin tentang keadaan Nabi Luth. Yang dipastikan juga masuk neraka adalah Fir’aun yang hidup semasa dengan Nabi Musa. Fir’aun adalah seorang raja yang sangat berkuasa dan karena kekuasaannya yang besar tersebut, maka dia mengaku Tuhan. Dia hidup dikelilingi dengan ahli sihir yang dapat meramal masa depan. Pada masanya, Piramida di Mesir dibangun. Rasanya piramida yang terbesar di Mesir itu adalah karyanya, selain itu juga terdapat piramida yang kecil-kecil.
Kemudian Raja Namrudz yang juga meyakini dirinya adalah Tuhan karena kekuasaannya yang sangat besar. Namrudz adalah seorang raja yang sangat otoriter. Siapa yang tidak mematuhinya pasti akan dihukum mati. Salah satu di antara orang yang menentang keyakinannya adalah Nabi Ibrahim, maka Nabi Ibrahimpun dihukum dengan dibakar hidup-hidup. Nabi Ibrahim dimasukkan dalam api yang menyala selama tujuh hari. Di akhir masa hidupnya, Namrudz dikalahkan oleh seekor nyamuk yang memasuki hidungnya dan menyebabkan sakit kepala tak tertahankan. Termasuk pembuat patung yang dinisbahkan sebagai bapak Nabi Ibrahim, Azar. Pembuat patung ini diyakini akan menjadi penghuni neraka.
Lalu Qarun, seorang yang sangat kaya raya, bahkan untuk membawa kunci gudang-gudangnya diperlukan satu kendaraan khusus. Qarun merupakan orang yang selalu menumpuk harta sehingga kekayaannya tidak dapat digambarkan. Qarun mati dalam keadaan kafir dan dipastikan juga akan menjadi penghuni neraka. Qarun adalah orang kaya di masa lalu yang menjadi gambaran kaum kapitalis. Juga terdapat nama Abu Lahab dan istrinya, Abu Jahal dan lain-lain yang menggambarkan atas orang yang selalu berbuat jahat dan ingin mencelakakan orang lain.
Di dalam Alqur’an sudah terdapat siapa yang kiranya dapat menjadi penghuni neraka, karena amal perbuatannya. Ada yang kafir, musyrik dan orang yang jahat selama hidupnya. Mereka orang yang tidak mendengarkan seruan untuk memercayai keberadaan Allah SWT dan tidak mengikuti pedoman sebagaimana yang sudah disampaikan oleh para rasulnya. Mereka adalah symbol realitas tentang orang yang berpotensi masuk neraka.
Jika dianalisis secara kasar, maka Fir’aun dan Namrudz adalah symbol atas penguasa yang dzalim yang otoriter dan menyuruh masyarakatnya untuk mengingkari keberadaan Tuhan dengan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Bisa jadi, penguasa seperti ini juga ada di zaman sekarang, hanya dengan kadar yang berbeda. Ada pemimpin negara yang menyengsarakan masyarakatnya.
Lambang keserakahan adalah Qarun, seorang kapitalis di masa lalu. Kapitalisme bukan hanya peristiwa di masa kini saja tetapi juga di masa lalu. Orang kapitalis yang serakah dan hanya mementingkan kekayaan tanpa mengingat bahwa di dalam hartanya terdapat hak kaum miskin adalah orang yang berpotensi masuk neraka. Qarun adalah lambang kapitalisme yang tidak berkemanusiaan. Kemudian juga Azar adalah contoh orang yang memberikan peluang orang lain untuk menyembah berhala selain Allah. Para pengkhutbah yang mengajak orang lain melakukan kemusyrikan dan kekafiran disimbolkan dengan Azar sang pembuat berhala.
Kan’an adalah symbol anak yang tidak patuh pada orang tuanya. Kan’an adalah anak yang tidak meyakini akan kebenaran ajakan orang tuanya. Dia menolak ajakan orang tuanya untuk mematuhi perintah Allah. Dianggapnya bahwa dirinya mampu melawan perintah Allah melalui orang tuanya. Lalu istri Nabi Luth adalah lambang atas ketidakpatuhan seorang perempuan akan kebenaran. Dia lebih suka untuk mempercayai orang lain yang kafir ketimbang suaminya yang memperoleh warta kebenaran dari Allah SWT.
Kemudian, Abu Lahab dan Abu Jahal menggambarkan orang yang tidak pernah berlaku kebaikan. Hidupnya dipenuhi dengan pemikiran untuk mencederai dan menghacurkan orang lain. Upayanya untuk terus menerus mencelakai Nabi Muhammad SAW adalah lambang atas orang yang selalu berpikiran dan bertindak kejahatan. Hidupnya dipenuhi dengan iri, dengki dan berbuat jahat kepada orang lain.
Jika Alqur’an menggambarkan dengan sejumlah tokoh yang akan masuk neraka. Sesungguhnya Allah mengajari akan umat Nabi Muhammad jangan melakukan hal yang sama dengan umat-umat terdahulu tersebut. Jika menjadi penguasa harus menjadi penguasan yang adil dan selalu membuat kebijakan yang memihak rakyat. Jika menjadi professional janganlah profesi yang bersearah dengan kejelekan dan upaya untuk membuat orang tidak meyakini akan keberadaan Allah. Jika menjadi manusia jangan selalu berbuat jahat dengan keinginan untuk mencelakai orang lain.
Sekali lagi apa yang dinyatakan di dalam Alqur’an adalah upaya bagaimana Allah menyimbulkan dengan prilaku yang mengarah kepada perbuatan yang potensial ke neraka. Na’udzubillahi min dzalik.
Walahu a’lam bi al shawab.