SEKSUALITAS DALAM RELASI LELAKI DAN PEREMPUAN
SEKSUALITAS DALAM RELASI LELAKI DAN PEREMPUAN
Prof. Dr. Nur Syam, Msi
Tema pengajian dalam Kamunitas Ngaji Bahagia (KNB) di Masjid Al Ihsan Perumahan Lotus Regency kali ini, sungguh menarik. Tema yang dibicarakan tersebut ada kaitannya dengan tema sebelumnya, sebagaimana dipertanyakan oleh Pak Karsali, sebuah pertanyaan yang tidak mudah dijawab, yaitu: “Mengapa kalau di dalam komunitas yang isinya lelaki saja, kok yang dibicarakan itu mesti urusan seksualitas”.
Pertanyaan ini memantik Pak Sahid Sumitro, penceramah dan pelatih pengembangan SDM di Surabaya, untuk memberikan jawaban. Dan jawaban tersebut disampaikan pada waktu ngaji Selasanan pada pekan berikutnya. Pak Sahid mengungkapkan tentang data hasil penelitian yang tentunya sangat layak untuk dipaparkan. Maka, Pak Sahid berceramah dengan tema: “Seksualitas dalam Relasi Lelaki dan Perempuan”. 21/05/2024.
Pak Sahid mengungkapkan data untuk menjawab mengapa lelaki jika bertemu dalam komunitas lelaki maka yang dibicarakan adalah persoalan seksual. Ada tiga hal yang disampaikannya, yaitu: pertama, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard Lee, bahwa di dalam otak lelaki terdapat lebih besar pemikiran tentang seksualitas. Lelaki berkecenderungan berpikir seksualitas sebanyak 19 kali atau kalau menurut ahli psikhologi sebanyak 12 kali. Sedangkan perempuan hanya berpikir seksualitas separuhnya. Jadi, lelaki lebih besar keinginannya atau pemikirannya dalam seksualitas dibanding dengan perempuan. Jika lelaki lebih banyak membicarakan seksualitas dibanding perempuan karena memang begitulah isi dari otak lelaki.
Jika dilihat gambar tentang otak lelaki, maka yang dominan adalah sex and sex. Artinya bahwa pada diri lelaki terdapat kecenderungan untuk berpikir dan melakukan kegiatan seksual dibanding perempuan. Jika perempuan memerlukan mood yang bagus untuk melakukan kegiatan seksualitas, maka lelaki tidak demikian. Yang penting menyalurkan hasrat seksualnya kapan dan di mana saja. Tidak memerdulikan apakah ada mood atau tidak. Tubruk saja.
Perempuan itu lebih cenderung untuk berpikir selain seks, misalnya berpikir tentang kebutuhan untuk shoping, kebanyakan isi otaknya terkait dengan komitmen atas kehidupan, misalnya komitmen berumah tangga, komitmen pada kesetiaan dan sebagainya. Termasuk juga otak kecemburuan. Jika perempuan ternyata pencemburu karena memang isi otaknya seperti itu. Tidak ada perempuan yang tidak pencemburu terhadap banyak hal. Tidak hanya urusan rumah tengga tetapi juga pencemburu atas keberhasilan orang lain.
Jika lelaki bisa melakukan relasi seksual kapan saja dan di mana saja, sebaliknya perempuan akan sangat berhitung dengan tempat dan waktu. Perempuan akan lebih mengedepankan apa yang sedang dikerjakan dan bukan apa yang dilakukan oleh pasangan hidupnya. Perempuan lebih berkomitmen dengan apa yang dilakukannya saat itu dan bukan menuruti apa yang diinginkan oleh pasangan hidupnya. Hal ini karena seks itu bagian kecil saja di dalam otak perempuan. Perempuan lebih tahan menjanda dibandingkan dengan lelaki yang menduda.
Kedua, jika lelaki ingin memperoleh respon yang memadai dalam hal apapun termasuk seksualitas, maka lelaki harus memahami apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Perempuan itu lebih peka dengan ungkapan kata atau pernyataan yang disampaikan ke telinganya. Jika lelaki dapat memanfaatkannya bukan tidak mungkin lelaki akan memperoleh respon yang memadai. Ungkapkan kata-kata yang menghibur, menyanjung, mengagumi dan memberikan rasa aman dan damai. Ungkapkan kata cinta yang berasal dari kekuatan batin yang mendalam.
Lakukan sentuhan yang berbasis pada kasih sayang dan cinta. Lelaki mesti harus tahu di manakah wilayah erotis yang dimiliki oleh perempuan. Jika seseorang tepat melakukannya tentu sangat potensial untuk memperoleh respon positif dari pasangan hidup. Beri dukungan atas apa yang diinginkannya. Jangan serba melarang. Beri dukungan dan penjelasan yang memungkinkan peluang untuk mencapainya. Diskusikan dengan pikiran dan perasaan. Berikan hadiah pada waktu-waktu khusus, misalnya pada waktu ulang tahun, ulang tahun perkawinan atau hari-hari khusus dan berikan pelayanan yang yang menyenangkan dan membuat bahagia.
Ketiga, membahagiakan pasangan. Baik lelaki maupun perempuan harus berupaya untuk saling membahagiakan. Kita sedang hidup di dunia, jangan persulit dengan syarat-syarat yang memberatkan. Permudahlah agar semua merasakan kemudahan dalam menjalani kehidupan. Hidup pasti ada masalahnya. Tetapi setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Every problem there is a solution. Carilah solusi bersama untuk memecahkannya.
Kehidupan merupakan rangkaian masalah dan kebahagiaan itu akan tumbuh kala masalah kehidupan bisa dipecahkan atau ditemukan solusinya. Kita semua yakin bahwa dengan kekuatan pikiran dan kekuatan hati yang dipadukan dengan usaha dan doa, maka mencapai hidup bahagia bukan sesuatu yang tidak bisa dicapai.
Wallahu a’lam bi al shawab.