LESTARIKAN TRADISI MEMBACA SURAT YASIN
LESTARIKAN TRADISI MEMBACA SURAT YASIN
Prof. Dr. Nur Syam, MSi
Sungguh bukan sebuah kebetulan, bahwa pada saat saya pulang ke Dusun Semampir, Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak ternyata ada kegiatan Jam’iyah Tahlil yang setiap Kamis malam atau malam Jum’at melakukan kegiatan yasinan dan tahlilan keliling mushala di dusun ini. Ketepatan untuk Jum’at, 21/12/2023, yang digunakan tahlilan dan yasinan adalah Mushalla Raudlatul Jannah, mushalla di depan rumah saya. Mushalla keluarga yang tanah dan mushallanya sudah diwakafkan kepada Yayasan Qarya Jadida, serta tanah dan bangunan Lembaga Pendidikan PAUD dan TK Al Hikmah.
Oleh karena itu, saya lalu didapuk untuk memberikan ceramah agama untuk memperkuat kesadaran beragama dalam Jam’iyah Tahlil di dusun ini. Saya tentu menyambut gembira atas inisiatif para anggota jam’iyah yang memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan ceramah agama. Tema yang saya ceramahkan adalah tentang “perlunya melestarikan bacaan Surat Yasin”. Ada tiga hal yang saya sampaikan di dalam ceramah ini, yaitu:
Pertama, tentang syukur kepada Allah. Kita sungguh merasakan bahagia karena kita masih dikaruniai usia yang panjang dan sehat. Usia yang panjang tetapi sakit-sakitan tentu tidak mengenakkan. Makanya yang membahagiakan adalah usia panjang dan sehat. Kesehatan adalah segala-galanya. Syukur dapat dilakukan dengan ucapan atau syukur bi lisan, kemudian syukur bil qalbi atau syukur dengan hati dan syukur bil fi’li atau syukur dengan perbuatan. Yaitu berbuat baik kepada sesama manusia dan melakukan ibadah kepada Allah SWT. Kita harus bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang diberikan kepada kita. Jika kita menghitung nikmatnya Allah pasti kita tidak akan mampu menghitungnya.
Kedua, ibu-ibu dipastikan sebagai umat Islam yang baik. Ibu-Ibu ini tidak hanya meyakini keberadaan Allah semata, akan tetapi telah melaksanakan ajaran Islam. Salah satu di antaranya adalah melaksanakan acara yasinan atau acara membaca yasin bersama-sama dan membaca tahlil atau membaca kalimat tauhid, la ilaha illallah. Artinya kita sudah termasuk orang yang melaksanakan janji kita kepada Allah kala di alam roh. Di alam roh kita sudah pernah berjanji kepada Allah untuk menyaksikan bahwa Allah itu wujud yang maha pencipta jagad raya dan sebagai sesembahan manusia. Roh manusia itu sudah mengalami perjalanan dari zaman alam roh dan sekarang mengalami alam dunia. Yang akan datang akan masuk ke dalam alam kubur atau alam barzakh. Kita tidak tahu berapa lama roh kita akan berada di dalam alam barzakh. Dan setelah itu, akan memasuki alam akhirat atau alam pembalasan atas amal ibadah.
Sebagai umat Islam yang telah lama mengamalkan bacaan yasin dan tahlil, maka saya mengapresiasi atas keberlangsungan jam’iyah tahlil di dusun ini. Kalau tidak salah sudah semenjak tahun 1990-an. Ini menandakan bahwa kesadaran untuk melestarikan acara rutin malam jum’atan ini sudah sangat tinggi. Jarang sebuah organisasi dapat berjalan dalam waktu tahunan dengan acara keagamaan. Dan jam’iyah tahlilan di dusun ini telah membuktikannya. Hanya sayangnya, yang ikut jam’iyahan ini adalah orang-orang yang sudah berusia tua. Yang anak-anak muda agak jarang ikut. Makanya, ke depan perlu dipikirkan agar juga melibatkan anak-anak muda.
Ketiga, yang kita baca adalah Surat Yasin. Surat Yasin dikenal sebagai jantungnya Alqur’an. Sedangkan surat Al ikhlas itu hatinya atau intinya Alqur’an. Ada sebuah Riwayat yang menyatakan bahwa pada waktu Sayyidina Ali menikahi Sayyidah Fathimah binti Rasulullah adalah dengan membaca surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali. Nabi pernah bercerita kepada Sayyidina Ali bahwa membaca surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali, maka sama dengan mengkhatamkan Alqur’an. Selanjutnya Surat Yasin itu merupakan jantungnya Alqur’an. Hal ini sebagai gambaran bahwa betapa pentingnya Surat Yasin bagi kehidupan kita. Ibaratnya, Alqur’an itu tubuh manusia, tanpa jantung maka tubuh itu akan mati. Dapat diibaratkan bahwa tanpa Surat Yasin, maka Alqur’an itu tidak hidup. Dengan demikian siapapun yang membaca Surat Yasin, berarti telah menghidupkan Alqur’an.
Ada banyak fadhilah membaca Surat Yasin, tetapi di dalam ceramah ini saya hanya akan menjelaskan dua saja fadhilah membaca atau keutamaan membaca Surat Yasin, yaitu dengan membaca Surat Yasin, maka dapat menghapus dosa. Jika pada malam hari kita membaca Surat Yasin, maka Allah akan menghapus dosa yang kita lakukan. Allah memberikan pahala kepada orang yang membaca Surat Yasin dan juga memberikan ampunan kepada orang yang membaca Surat Yasin. Ibu-ibu sudah tahunan membaca Surat Yasin. Artinya pahala membaca Surat Yasin juga pasti diterima oleh ibu-ibu. Meskipun membacanya hanya sekali dalam sepekan, yaitu malam jum’at, maka Allah sudah pasti akan memberikan pahalanya dan memberikan ampunan atas kekhilafan ibu-ibu sekalian. Oleh karena itu jangan pernah lelah untuk membaca Surat Yasin setiap pekannya. Jika malam ini ada yang terlambat diusahakan pekan depan jangan terlambat. Agar jangan sampai kita hanya dapat ekornya Surat Yasin. Atau separuh badannya Surat Yasin. Upayakan agar kita mendapatkan seluruh badannya Surat Yasin. Yang penting juga niatnya jangan hanya untuk arisan akan tetapi untuk membaca Surat Yasin agar mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Kemudian, membaca Surat Yasin bagi orang yang sedang dalam situasi sakaratul maut juga sangat baik. Dengan membaca Surat Yasin, maka akan memudahkan roh orang yang akan meninggalkan jasadnya lebih mudah. Di dalam Bahasa Jawa dinyatakan padang dalane jembar kuburane. Oleh karena itu jika ada di antara keluarga kita yang sedang mengalami saat menjelang kematian, maka bacakan Surat Yasin agar mudah jalan keluarnya roh dari jasad untuk menuju kepada alam barzakh. Islam merupakan jalan kemudahan bagi yang hidup, bagi orang yang akan wafat dan juga orang yang berada di dalam barzakh.
Kita semua perlu untuk mentradisikan bacaan Surat Yasin, agar kita memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat. Kita harus meyakini bahwa dengan membaca Surat Yasin, maka Allah akan mendatangkan pahala untuk kita semua.
Wallahu a’lam bi al shawab.