• September 2024
    M T W T F S S
    « Aug    
     1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    30  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KAPITALISME DAN PEREKONOMIAN DUNIA: ALQUR’AN SUDAH MEMBERI ISYARAH

KAPITALISME DAN PEREKONOMIAN DUNIA: ALQUR’AN SUDAH MEMBERI ISYARAH

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Acara tahsinan pada Komunitas Ngaji Bahagia (KNB) telah sampai pada ayat yang terkait dengan mencela dan mengumpat, dan orang yang terus menerus mencari harta dan menghitung-hitung hartanya. Ayat tersebut adalah pada Surat Al Humazah, suatu surat yang bermakna tanzir atau peringatan kepada hamba Allah SWT. Sebagaimana diketahui bahwa di dalam ayat-ayat Makiyah maka bisa dijumpai dua hal, yaitu tanzir dan tabsyir. Tandzir artinya memberi peringatan dan tabsyir artinya memberikan kabar kegembiraan.

Pada Selasa, 09/09/2023, saya mendapatkan peluang untuk mengkaji ayat tersebut dalam kaitannya dengan realitas social yang berkembang dewasa ini. Ayat tersebut adalah: “wailul likulli humazatil lumazah. Alladzi jama’a malauw  wa’addadah. Yahsabu anna malahu akhladah. Kalla layumbadzanna fil huthamah”, yang artinya: “celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak. Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) hutamah”.

Di dalam ceramah ini, saya sampaikan tiga hal, yaitu: pertama, Ayat ini secara general memberikan pemahaman tentang pencela dan pengumpat karena sikap dan tindakannya tersebut. Pengumpat dan pencela itu adalah orang yang berkecenderungan mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Yaitu orang yang di dalam hidupnya selalu berpikir tentang uang dan harta atau uang dan kekayaan. Padahal diketahui bahwa harta seberapapun  banyaknya ternyata tidak akan mampu menyelamatkan dirinya dari kematian. Orang kaya atau orang miskin sama-sama akan terkena takdir kematian. Berdasarkan Kitab Suci Alqur’an bahwa orang super kaya seperti Qarun, Namrudz, Fir’aun dan orang-orang yang memuja harta dan kekayaan juga akhirnya harus dilibas oleh takdir kematian. Di dunia, orang seperti Rockefeller, Ronald Reagan, lalu di Indonesia seperti Ciputra dan sebagainya juga meninggal. Di dalam kehidupan ini, maka yang tidak dapat dihindari adalah kematian.

Kedua, ayat ini dapat dikaitkan dengan pemikiran dan praksis kapitalisme. Perilaku kapitalis dapat dijelaskan tentang perilaku menumpuk harta atau akumulasi modal untuk tujuan modal. Modal akan menjadi modal dan seterusnya. Ada cecandaan bahwa uang itu mencari kawannya. Artinya jika uang sudah ada pada orang tertentu, maka uang yang lainnya akan datang. Uang akan menjadi beranak pinak. Bagi kaum kapitalis, bahwa uang harus menghasilkan uang lainnya tidak perduli cara apa yang digunakannya. Sesepuh kapitalisme, Adam Smith menyatakan bahwa dengan modal sedikit-dikitnya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

Kapitalisme telah sangat lama menguasai dunia. Hampir seluruh negara menerapkan system kapitalisme. Negara-negara Barat merupakan pioneer penerapan kapitalisme di dunia, dan di masa cold War, maka yang bisa mengimbanginya adalah USSR dan beberapa negara komunis lainnya, misalnya China, Korea Utara, Nikaragua, dan beberapa negara di Amerika Latin. Indonesia merupakan salah satu negara yang selama pemerintahan Orde Baru hingga sekarang menerapkan system kapitalisme. Hal ini dipengaruhi oleh para ekonom di masa lalu yang dikaitkan dengan Mafia Berkeley atau para ekonom lulusan dari Berkeley University di Amerika Serikat. Mereka menggunakan konsep pertumbuhan ekonomi yang hasilnya akan menetes ke bawah atau disebut sebagai economic growth base on trickle down effect. Konsep ini berasumsi bahwa dengan menumbuhkan makin banyak kapitalis maka efeknya akan terjadi berkurangnya kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan miskin. Namun demikian, secara realistis bahwa watak kapitalisme adalah akumulasi modal sehingga keinginan untuk meneteskan hasilnya ke bawah tidak pernah terlaksana. Dan parahnya kesenjangan ekonomi semakin besar dan menganga. Bahkan sampai era Jokowi ternyata kesenjangan ekonomi juga tidak turun secara signifikan.

Menurut Joseph E. Stiglitz bahwa kapitalisme telah menyebabkan penguasaan 1 persen orang kaya atas 99 persen kelompok lainnya. Di seluruh dunia, negara dikuasai oleh kelompok 1 persen. Tidak ada negara yang menggunakan system ekonomi kapitalisme yang tidak terkena hukum 1 persen menguasai 99 persen lainnya. Indonesia sebagai negara berkembang yang menerapkan system kapitalisme juga terkena dampak tersebut. Hanya 15 orang kaya di Indonesia ternyata kekayaannya separoh lebih APBN tahun 2020.  Misalnya pemilik Perusahaan Rokok Jarum, dua bersaudara, ternyata hartanya lebih dari 500 trilyun. Indonesia sudah berusaha untuk memastikan bahwa para pengusaha tersebut mau memberikan donasinya melalui regulasi CSR, namun demikian ternyata tidak efektif.

Ketiga, sesungguhnya Tuhan sudah memberikan peringatan agar orang tidak melakukan tindakan mencela atau mengumpat.  Keduanya adalah perilaku negative. Bisa berbeda dengan ghibah yang bisa saja memiliki makna positif dan negative. Ada ghibah yang boleh dan ada ghibah yang tidak boleh. Ghibah negative atau tindakan mengumpat yang bertujuan untuk membunuh karakter atau character assassination tentu merupakan tindakan yang dilarang di dalam Islam. Tetapi melakukan kritik atas kebijakan pemerintah yang dirasakan sebagai kebijakan yang tidak tepat merupakan tindakan ghibah yang memiliki nilai positif.

Di dalam acara seminar juga sering didapatkan tindakan untuk mengritik atas kebijakan pemerintah atau organisasi dan komunitas tertentu yang tindakannya tersebut dapat merugikan atas orang atau komunitas dan masyarakat. Jika dilakukan seperti ini, maka melakukan tindakan ghibah bisa dibenarkan.

Seperti ceramah kita hari ini yang mencoba menguliti tindakan kaum kapitalis yang cenderung serakah tentu bukanlah ghibah dalam makna negative, akan tetapi memberikan gambaran tentang tindakan yang bisa merugikan atas orang lain. Dan orang Islam semestinya tidak melakukannya.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..