• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MENCINTAI NABI MUHAMMAD HARUS LEBIH DARI LAINNYA

MENCINTAI NABI MUHAMMAD HARUS LEBIH DARI LAINNYA

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Waktu saya menunggu kedatangan pesawat LIONS di Palangkaraya, sebenarnya sempat juga was-was. Kabut tentu saja penyebabnya. Saya seharusnya berangkat ke Surabaya pada pukul 11.40 WIB, akan tetapi pesawat tidak kunjung datang sampai ada pemberitahuan bahwa pesawat akan landing pada pukul 15.00 WIB. Saya tentu bergembira sebab sebelumnya sudah ada pesawat yang landing, Citylink dari Jakarta. Ternyata benar bahwa pesawat LIONS dari Surabaya juga landing tepat waktu sebagaimana yang disampaikan oleh petugas bandara.

Saya sempat khawatir sebab malam harinya ada janji mau mengisi ngaji Muludan di Majid Al Ihsan perumahan Lotus Regency. Jika saya tidak bisa pulang karena factor cuaca tentu panitia menjadi kalang kabut untuk mencari penggantinya. Akhirnya pesawat pun berangkat dan saya sampai rumah pada pukul 18.00 WIB. Plong rasanya. Kekhawatiran saya terbayar tidak terjadi dan saya bisa memberikan ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis ba’da Isya’. Kamis, 05/09/2023.

Sebagaimana tahun lalu, maka acara Mauludan ini juga dimeriahkan Rebana dan shalawatan yang dimainkan oleh Mahasiswa UIN Sunan Ampel, organisasi mahasiswa Nganjuk. Mereka melantunkan shalawat yang diiringi dengan tetabuhan ketimpung. Tembang shalawat ini dimainkan untuk menunggu para jamaah yang akan mengikuti acara Muludan. Sesungguhnya di dalam acara shalawatan itu yang ditunggu adalah  mahalul qiyam. Sebuah tradisi yang selalu dilakukan di kala membaca shalawat di dalam acara Muludan. Tradisi ini sudah dilakukan berdasarkan ijtihad para ulama di masa lalu yang diteruskan oleh umat Islam hingga kini. Di antara yang ditunggu adalah doa: “rabbighfirli dzunubi ya Allah, bilbarkati Muhammad ya Allah.  Yang artinya kurang lebih: “Ya Tuhanku, ampunilah dosaku ya Allah, dengan berkahnya   Muhammad Ya Allah”.

Ada tiga hal yang saya sampaikan di dalam acara ini, yaitu: pertama, adakah kita perlu memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW? Jawabannya tentu saja penting. Memeringati kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah Sebagian dari tanda-tanda mencintai Junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Memperingati kelahiran Nabi Muhammad merupakan ekspresi rasa cinta kepadanya. Lalu, jika kita mencintainya, maka yang diharapkan adalah menjadi bagian dari hambanya. Makanya, ada instrument yang diberitahukan kepada umat Islam adalah dengan menyambung tali silaturrahim dengan Nabi Muhammad SAW melalui bacaan shalawat kepadanya. Allah dan malaikat saja melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad apalagi kita sebagai umatnya.

Bahkan setiap Hari Jum’at pada khatib selalu mengingatkan kita agar membaca shalawat sebagaimana firman Allah: innallaha wa malaikatahu yushalluna alan Nabiy, Ya ayyuhal ladzina amanu shallu alaihi wa sallimu taslima. Yang artinya: “sesungguhnya Allah dan para malaikat membacanakan shalawat kepada Nabi Muhammad, dan wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah dan keselamatan atasnya”.

Kedua, umat Islam harus meneladani para Nabiyullah. Di dalam Islam dijelaskan agar menusia menjadikan para rasul sebagai teladan. Di dalam firmannya dinyatakan: “laqad kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah”. Yang artinya: sesungguhnya pada diri utusan Allah adalah teladan yang baik”. Makanya, setiap Nabi adalah teladan. Saya ingin memberikan beberapa contoh, misalnya: Nabi Adam AS adalah teladan orang yang melakukan taubatan nasuha atau taubat yang sungguh-sungguh. Taubat Nabi Adam diterima Allah dan akhirnya dipertemukan sepasang suami istri tersebut di Jabal Rahmah, yang hingga sekarang masih dijadikan sebagai ziarah para jamaah haji. Di tempat ini pula Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertamanya dari Allah SWT. Nabi menerima wahyu di Gua Hira’ di Jabal Rahmah.

Lalu da Nabi Ibrahim AS, yang dikaruniai keberanian untuk melawan kedzaliman. Nabi Ibrahim adalah teladan dalam keberanian melawan kekuasaan tiranis yang membelenggu masyarakat. Nabi Ibrahim dikenal sebagai peletak dasar agama monotheisme atau agama yang mentauhidkan Allah SWT. Agama Hanif kemudian menurunkan agama-agama Semitis, Yahudi, Nasrani dan Islam.

Nabi Musa dikenal teladannya dalam membela kaum mustadz’afin. Bangs Israel yang mendiami wilayah Mesir ternyata diusir dari tempat tinggalnya. Di sinilah Nabi Musa melakukan Tindakan untuk membelanya dengan catatan harus meyeberangi lautan. Di sini Allah memerintahkan agar tongkat itu dipukulan ke lautan dan akhirnya terbenting jalan menuju wilayah tanah leluhur.

Kemudian Nabi Muhammad merupakan manusia yang sempurna, insan kamil. Manusia yang sangat sempurna. Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang sempurna. Di dalam ceramah ini saya sampaikan tiga hal, yaitu: pertama, Nabi Muhammad adalah teladan dalam keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. Nabi itu tidak hanya mengarahkan pada kehidupan ukhrawi saja tetapi juga kehidupan duniawi diperhatikan. Nabi sangat perduli dengan kehidupan duniawi tetapi juga menjalankan sepenuhnya kehidupan ukhrawi. Nabi pernah menegur sahabatnya yang membiarkan keluarganya dan hanya berkonsentrasi pada kehidupan akherat.

Kedua, Nabi itu tidak pernah mencela dan menghina orang lain. Nabi itu berdakwah dengan kesopanan yang sangat tinggi. Nabi Muhammad tidak hanya menganjurkan agar berkata dan bersikap sopan tetapi juga mengamalkannya. Nabi itu menjalankan dakwah dengan qaulan kariman, qaulan sadidan, qaulan layyinan, qaulan balighan, qaulan maysuran  dan sebagainya. Berkata dengan memuliakan orang, berkata yang jelas, berkata yang lemah lembut, berkata yang tegas dan berkata yang memudahkan orang lain. Itulah akhlak Nabi Muhammad di dalam menyampaikan ajaran Islam. Nabi tidak pernah mengkafirkan, membidh’ahkan, dan menjelek-jelekkan orang. Tidak seperti para da’i sekarang yang cenderung membuat hati orang lain terluka.

Ketiga, Nabi itu menganjurkan untuk melakukan kehidupan yang penuh dengan kerukunan dan keharmonisan. Nabi memang pernah berperang tetapi hal tersebut dilakukan karena terjadi pengingkaran perjanjian atau umat Islam diserang. Bahkan di dalam berperangpun, Nabi menganjurkan jangan membunuh orang yan tidak berdaya, orang tua, anak-anak dan juga merusak perkebunan dan binatang ternak.

Hal ini menggambarkan betapa Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna. Teladan yang utama di dalam kehidupan. oleh karena itu jika memperingati hari kelahirannya tentu yang diharapkan adalah agar kita dapat mencontoh kehidupannya.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

Categories: Opini
Comment form currently closed..