• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

BEKERJA JUGA IBADAH

BEKERJA JUGA IBADAH

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Setelah saya memberikan ceramah, maka acara dilanjutkan dengan pembahasan secara interaktif. Bisa dalam bentuk tanya jawab dan bisa juga pembahasan. Pada ceramah agama ini, maka pembahasan disampaikan oleh Ustadz Sahid tentang bagaimana memaknai doa sebagai ekspressi ibadah.

Pengajian di Masjid Al Ihsan, pada hari Selasa, 26/09/2023, terasa lengkap  karena  dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat. Jangan tanya jumlahnya. Memang tidak banyak. Tapi yang jelas ada Pak Rusmin, pejabat di PTA Surabaya, Pak Abdullah, Pejabat di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Pak Budi pengusaha, Pak Hardi pengusaha, Pak Suryanto mantan pejabat di PT TNT (PT Newmont Nusa Tenggara-NTB), Pak Sahid Motivator andal dari Masjid Nasional Surabaya, dan biasanya juga Pak Mulyanta, mantan Direktur di PT Telkom, dan sejumlah lainnya. Tidak saya sebutkan memang.

Pak Sahid menyatakan bahwa apapun yang kita lakukan jika itu bernilai kebaikan maka bisa dinyatakan sebagai ibadah. Salah satu contohnya adalah bekerja. Orang yang bekerja itu untuk memenuhi kepentingan diri, kepentingan keluarga dan kepentingan masyarakat. Untuk kepentingan diri, misalnya kita ini membutuhkan sesuatu di dalam kehidupan, jika kita tidak bekerja lalu dari mana kita akan memenuhi kebutuhan tersebut. Butuh air minum saja tidak bisa dipenuhi jika kita tidak memiliki uang. Dan uang hanya didapat dari bekerja.

Kemudian juga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Anak kita butuh sekolah, istri kita butuh uang untuk belanja, anak kita butuh membeli baju, alat-alat sekolah dan lainnya. Kita semua butuh sandang, papan dan pangan. Dan hal ini hanya bisa dicukupi dengan bekerja. Termasuk juga kebutuhan bermasyarakat. Kita butuh untuk membayar iuran RT, butuh membayar urunan parkir, kita butuh untuk membayar biaya keamanaan lingkungan dan biaya kebersihan kampung. Hal ini juga hanya bisa dipenuhi dengan bekerja.

Ada tiga konsep untuk menjadikan bekerja sebagai ibadah, yaitu: pertama, check in yaitu kita berdoa sewaktu akan berangkat bekerja atau mulai bekerja. Dengan kita berdoa maka apa yang kita lakukan tersebut akan menjadi ibadah kepada Allah SWT. Doa yang kita baca tersebut untuk memberikan nafas ibadah di dalam pekerjaan. Dengan membaca doa, maka pekerjaan kita akan menjadi bermanfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat.

Kedua, check do, selama kita bekerja juga dapat menjadi sarana untuk berdoa kepada Allah. Kita berdoa dengan sungguh-sungguh agar pekerjaan yang kita lakukan akan membawa kepada keselamatan, keberkahan dan kebaikan. Tidak ada yang lebih utama di dalam tindakan apapun yang melebihi atas tiga perkara dimaksud. Kita tidak hanya bekerja, akan tetapi juga sekaligus berdoa kepada Allah SWT akan hasil pekerjaan yang optimal dan sesuai dengan prinsip di dalam agama.

Ketiga, check out, setelah kita bekerja maka kita juga mengucapkan syukur dengan ucapan alhamdulillah. Kita bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang diberikan kepada kita. Nikmat kesehatan, nikmat memiliki pekerjaan, nikmat bisa menghasilkan uang dan nikmat bisa hidup cukup dan yang penting juga bisa beribadah. Di sinilah akan menghasilkan tawakkal atau pasrah kepada Allah SWT. Alangkah indahnya jika semua yang kita lakukan menghasilkan peribadahan kepada Allah SWT.

Saya kemudian menambahkan beberapa hal untuk memperkuat pesan Pak Sahid. Di antaranya adalah bekerja  akan menghasilkan yang bersifat fisik, misalnya gaji, tunjangan, jabatan dan sebagainya yang  hanya menjadi tujuan instrumental atau tujuan antara. Tetapi yang lebih penting adalah tujuan akhir yaitu tujuan untuk menghasilkan kebahagiaan fi dunya wal akhirah. Tujuan yang paling akhir lagi adalah keridlaan Allah SWT atas apa yang kita lakukan. Oleh karena itu orang bekerja harus mempunyai purpose atau tujuan. Jangan hanya tujuan keduniawian tetapi yang lebih utama adalah tujuan keukhrawian. Tujuan duniawi adalah untuk memenuhi kebutuhan duniawi seperti sandang, pangan dan papan, dan sebagainya, akan tetapi yang lebih utama adalah tujuan ukhrawi untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka, menjadikan pekerjaan sebagai ladang ibadah bukan hanya di dalam ucapan akan tetapi di dalam realitas kehidupan.

Lalu, orang bekerja juga harus memiliki hope atau harapan. Jangan hanya harapan gaji, tunjangan, kenaikan jabatan dan sebagainya, akan tetapi yang lebih penting adalah harapan akan memperoleh kebahagiaan fi dunya wal akhirah. Kita bekerja menghasilkan uang dan dengan uang tersebut diri dan keluarga menjadi senang. Kebutuhan keluarga bisa tercukupi dan jika hal tersebut dijadikan sebagai modal ibadah kepada Allah, maka pekerjaan kita akan bernilai ibadah. Jadi, harapan atas pekerjaan kita adalah untuk mendapatkan keridlaan Allah.

Yang terakhir, bahwa pekerjaan juga dapat digunakan sebagai medium silaturahim atau membangun friendship atau pertemanan. Bekerja tidak hanya bernilai fisik semata akan tetapi juga menjadi ajang bagi kita untuk membangun persaudaraan sesama umat. Jika seperti ini, maka benar apa yang disampaikan Pak Sahid, bahwa bekerja adalah ibadah karena di dalam bekerja ada doa,  ada juga silaturrahim dan akhirnya adalah keridlaan Allah SWT.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..