• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PASCA PILPRES, MENGAPA NKRI?

Tulisan ini mungkin tulisan saya yang ke sekian kalinya. Bahkan juga sudah sangat banyak tulisan tentang tema ini. Akan tetapi rasanya ada sesuatu yang tetap dianggap relevan membicarakan persoalan ini. Persoalan yang sangat mendasar adalah bahwa kita tidak ingin NKRI sebagai sesuatu yang sudah diperjuangkan oleh para leluhur kita, founding fathers negeri ini, kemudian diganti begitu saja tanpa mempertimbangkan dimensi historis dan sosio politik yang mengitarinya.

Dewasa ini memang ada semacam kerisauan tentang pemahaman masyarakat  Indonesia tentang Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Kerisauan itu juga datang dari kelompok paling terpelajar di negeri ini. Tidak kurang para Guru Besar yang dalam dua kali menyelenggarakan konvensi nasional dalam tema Konferensi Guru Besar Indonesia (KGBI)  mengagendakan tema yang terkait dengan revitalisasi nasionalisme kebangsaan bagi masyarakat  Indonesia.

Para guru besar tersebut merasakan bahwa ada sesuatu yang harus ditinjau kembali terkait dengan wawasan kebangsaan yang mulai tereduksi oleh berbagai ideologi baru yang dianggap sebagai jalan keluar dari kemelut bangsa ini. Di antara ideologi yang dirasakan tersebut adalah mengenai gerakan ideologi trans-nasional yang dewasa ini menjadi idola baru di kalangan generasi muda terdidik di kalangan perguruan tinggi.

Meminjam bahasanya Anthony Bubbalo, bahwa di Indonesia ini apapun ideologi yang datang akan dapat hidup subur. Maka ideologi trans-nasional yang semula hidup di negara lain, bahkan secara ideologis sudah tergusur dari wilayah asalnya akan tetapi ketika datang ke Indonesia ternyata memperoleh lahan subur untuk hidup. Dengan disemangati oleh penerapan Islam secara kaffah dalam berbagai dimensi kehidupan dan tawaran jalan keluar dari persoalan bangsa ini, maka ideologi ini begitu menarik bagi generasi muda yang menginginkan perubahan dan solusi instan.

Melalui trade mark Islamisasi masyarakat maka gerakan ini juga begitu menarik bagi banyak tokoh agama di daerah pedesaan. Mereka menawarkan pembaharuan Islam melalui penggunaan logika-logika yang menarik. Makanya banyak tokoh agama di berbagai tempat untuk mengapresiasi gerakan ini sebagai gerakan kembali kepada Islam yang orisinal seperti dari tempat asalnya. Bahkan lebih jauh, mereka juga memperoleh kesempatan untuk mengatur dan mengelola lembaga-lembaga keagamaan, seperti masjid, pendidikan dan sebagainya.

Gerakan ideologi trans-nasional juga sudah memasuki berbagai kawasan dalam struktur pemerintahan, bisnis, dan sebagainya. Jika dilihat dari perspektif ini, tampaknya tiada wilayah yang steril dari pengaruh gerakan ini.

Itulah sebabnya di era ke depan, perlu pencermatan terhadap gerakan ideologi trans-nasional agar kita tidak terlambat dalam mengantisipasi terhadap cita-cita terselubung yang menjadi tujuan utamanya.

 Di dalam kerangka ini maka kiranya diperlukan instrumen untuk mengukur rasa nasionalisme bagi masyarakat Indonesia. Jika tidak, kita akan menjadi khawatir terhadap masa depan NKRI dalam percaturan kehidupan bangsa.

Yang sesungguhnya diharapkan oleh kelompok Islam moderat adalah bagaimana membangun Islam substantif yang dapat hidup damai dengan kelompok lain dalam wadah NKRI. Makanya untuk mencapai hal itu sesungguhnya dibutuhkan kerjasama untuk saling menyadari akan arti pentingnya menjaga negara Indonesia dalam bentuk NKRI yang demokratis dan berkeadaban.

Wallahu a’lam bi al-shawab.

Categories: Opini