Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MUHAMMAD RASULULLAH: MANUSIA TELADAN  SEPANJANG MASA

MUHAMMAD RASULULLAH: MANUSIA TELADAN  SEPANJANG MASA

Prof. Dr. Nur Syam, MSi

Saya diundang oleh Takmir Masjid Al Ihsan, Perumahan Lotus Regency dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 13 Oktober 2022. Acara ini digelar bakda Isyak dan diakhiri dengan makan bareng. Makan prasmanan hasil urunan ibu-ibu perumahan. Tentu saja menunya bervariasi mulai dari botok sampai rawon, sate dan bakso. Sungguh kebersamaan yang mengasikkan. Acara dimulai dengan bacaan shalawat yang dipimpin oleh Ustadz Firdaus, imam tetap Masjid Al Ihsan.

Dan juga didatangkan kawan-kawan mahasiswa UIN Sunan Ampel dengan acara terbangan. Jadi ingat di masa lalu waktu masih di pedesaan. Asyik juga membaca shalawat diiringi music terbangan. Mata terpejam membaca shalawat sambil diiringi music tradisional. Sama dengan acara ba’iat di dalam dunia tasawuf yang juga diiringi dengan ketukan-ketukan terbangan dalam bacaan tertentu. Tema dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW sebagaimana dibuat oleh Takmir masjid: “Mengenang Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai teladan kehidupan”. Saya menyampaikan beberapa hal terkait dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pertama, saya mengapresiasi atas pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan tema yang menarik. Sebagaimana dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan kehidupan. Di  dalam Alqur’an disebutkan: “laqad kana lakum fi rasululillahi uswatun hasanah”. Yang  artinya: “sesungguh-sungguhnya bagi kamu di dalam diri Rasulullah adalah teladan yang baik”. Jadi kalau  kita meneladani Nabi Muhammad SAW tentu merupakan keharusan. Kita yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Rasulullah, utusan Allah, kekasih Allah, manusia istimewa sepanjang sejarah kemanusiaan. Muhammad SAW adalah conton manusia yang luar biasa, yang menjadi satu-satunya manusia di muka bumi, di masa lalu dan masa yang akan datang, yang bisa bermuwajahah dengan Allah SWT. Malaikat Jibril yang menjadi humas Allah, sebagai penyampai wahyu Allah SWT tidak diberi potensi untuk bertemu Allah SWT, sedangkan Nabiyullah Muhammad SAW diberi kekuatan dan kesempatan untuk bertemu Allah SWT pada waktu menerima perintah menjalankan shalat lima waktu dalam sehari saat Nabi Muhammad SAW dimi’rajkan di hadapan Allah SWT.

Kedua, pada kesempatan ini saya menyampaikan salah satu mu’jizat Nabi Muhammad SAW yang akhirnya dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Di dalam karya Zakir Naik, The Miracles of Alqur’an & Alsunnah (Jakarta: Aqwam, 143-148) dinyatakan tentang  keajaiban Alqur’an dan juga Alsunnah. Pada suatu waktu, tahun 1978, Pidcock, orang Inggris, melihat acara di televisi yang kontennya mengenai Perjalanan manusia ke Bulan dan kajian-kajian yang dilakukan di antariksa. Terjadi perdebatan antara yang pro dan kontra. Yang pro menyatakan bahwa penelitian di luar angkasa tersebut dapat menghasilkan ilmu yang relevan dengan kehidupan manusia, misalnya pertanian, peternakan, Kesehatan dan sebagainya. Sedangkan yang kontra menyatakan bahwa uang sebesar 100 milyar dollar, itu sia-sia saja digunakan untuk kejian luar angkasa. Sebaiknya digunakan untuk mengentas kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Tetapi di akhir acara disebutkan bahwa berdasarkan kajian mendalam diketahui bahwa bulan itu pernah terbelah. Terdapat bekas-bekas patahan yang menunjukkan bulan pernah terbelah.

Maka, melompatlah Pidcock mendengar temuan ilmuwan luar angkasa tersebut. Dia kaget sebab dia pernah membaca di dalam Alqur’an bahwa bulan pernah terbelah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Bulan terbelah tersebut didapati di dalam Surat Alqamar, ayat 1-5. Pada ayat 1  artinya: “Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah”. Pidcock menyatakan bahwa cerita bulan terbelah itu 14 abad yang lalu kebenarannya baru diketahui abad ke 20. Saat dia mendengar cerita itu, Pidcock menyatakan menjadi seorang muslim. Dia lantunkan syahadat sebagai pengakuan bahwa dirinya telah memeluk Islam. Dia berganti nama menjadi Dawud Musa Pidcock dan kemudian menjadi pimpinan Partai Liga Muslim di Inggris. Subhanallah. Ternyata bahwa mu’jizat Nabi Muhammad SAW 14 abad yang lalu ternyata dibenarkan oleh ilmu pengetahuan, oleh sains. Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW juga menceritakan yang sama tentang bulan pernah terbelah tersebut.

Ketiga, pada moment yang indah ini, marilah kita teladani Rasulullah dan para penerus  Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diingatkan oleh para khatib setiap Jum’at agar kita membaca shalawat. Allah dan para malaikat-Nya saja membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Maka kita semua umatnya tentu harus membacanya. Berapapun yang kita mampu. Agar diupayakan setiap hari membaca shalawat agar kita bisa mendapatkan syafa’at dari Junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.

Untuk mengakhiri ceramah singkat di Masjid Al Ihsan, saya pun mendendangkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

“Shalatullah salamullah ‘ala thaha Rasululillah. Shalatullah salamullah ‘ala yasin habibillah. Mari kita jalankan shalat. Agar hidup kita selamat. Mari kita baca shalawat. Agar kita dapatkan syafaat”.

“Shalatullah salamullah ‘ala thaha Rasululillah. Shalatullah salamullah ‘ala yasin habibillah. Syafaat Nabi yang kita cintai. Pasti terjadi di hari nanti. Jika Islam kita patuhi. Agama Allah Yang Maha Suci”.

“Shalatullah salamullah ‘ala thaha Rasululillah. Shalatullah salamullah ‘ala yasin habibillah. Nabi Muhammad Allah kasihi. Manusia suci di dunia ini. Baca shalawat setiap hari. Surga Allah pasti menanti”.

Wallahu a’lam bi al shawab.

 

 

 

 

 

 

Categories: Opini
Comment form currently closed..