DOMESTIFIKASI IBADAH DALAM BULAN PUASA (2)
Saya berkeyakinan bahwa kebanyakan di antara umat Islam yang melakukan ritual puasa tentu ingin mengekspresikan keberagamaannya di malam hari dengan shalat tarawih berjamaah di masjid atau mushalla. Bagi kaum muslimin, bahwa melakukan shalat tarawih secara berjamaah di ruang publik adalah suatu kebanggan dan sekaligus juga ekpressi keagamaan yang tinggi.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consultant (SMRC) bahwa umat Islam yang tidak setuju untuk menyelenggarakan ibadah di rumah sebesar 21 persen atau kira-kira 40 juta umat Islam. Hal ini menggambarkan bahwa umat Islam sebenarnya ingin melakukan shalat berjamaah. Meskipun tidak mayoritas akan tetapi dengan jumlah tersebut menggambarkan bahwa umat Islam memiliki komitmen yang tinggi untuk mengekspresikan kebaragamannya.
Hanya sayangnya di era sekrang, khususnya era wbah corona, maka semua aktivitas ekspressi keberagamaan tersebut harus dibatasi dan bukan dikurangi. Pengurangan ruang publik dalam beribadah tersebut tentu didasarkan atas kepentingan bersama dalam rangka mencegah menyebarnya virus covid-19 secara lebih meluas.
Saya diminta oleh Pak kakanwil Kemenag Jawa Timur, Dr. Ahmad Zayadi untuk memberikan taushiyah ramadlan selama tujuh menit (kultum) yang akan diunggah di Youtube. Oleh karena itu tim Humas Kanwil Kemenang datang ke rumah untuk pengambilan gambar secara on the spot. Maka tema yang saya pilih juga terkait dengan upaya pemerintah dalam kerangka menghentikan persebaran virus corona di masyarakat, khususnya masyarakat Islam.
Di dalam kultum itu saya sampaikan dua hal mendasar, yaitu pertama: rasa syukur kita bahwa kita dipertemukan kembali dengan bulan puasa yang sangat dinantikan kehadirannya oleh umat Islam. Bulan puasa merupakan bulan suci yang diagungkan oleh umat Islam karena perintah Allah untuk melakukan puasa dan melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di dalamnya. Puasa mengandung makna sebagai bulan penuh rahmah, berkah, dan maghfirah. Jika orang berpuasa dengan seganap jiwa dan raganya, tidak hanya sekedar menahan makan, minum dan hubungan seksualitas di waktu siang hari akan tetapi juga mempuasakan spiritualitasnya, maka dia dijanjikan Allah akan diampuni dan dimaafkan segala dosanya. Makanya, kita selalu berdoa: “Allahumma innaka ‘afwun karim tuhibbul a’fwa wa’fu anna ya karim” atau doa “Allahumma inna nas’aluka ridhaka wal jannah wa na’udzubika min sakhatika wan nar”. Dengan terjemahan bebasnya adalah: “Ya Allah Dzat yang Maha pemaaf, Engkau menyukai kemaafan. Oleh karena itu maafkanlah kami, wahai Dzat yang Maha Mulia” atau “ Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepadamu akan ridhamu dan surgamu, dan jauhkan kami dari api neraka”.
Kedua, kita sekarang sedang berada di era Pandemi Covid-19. Suatu wabah penyakit yang menjangkiti tidak hanya masyarakat Indonesia akan tetapi seluruh masyarakat dunia. tidak ada satu negarapun yang bebas dari wabah penyakit ini. oleh karena pada momentum bulan ramadlan inilah saatnya kita untuk memohon kepada Allah swt., agar wabah ini segera dihentikan. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, di seluruh jagad raya ini pasti Allah mengetahuinya. Pantaslah di bulan suci ini kita memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk dihentikan bencana ini. kita semua berdoa semoga yang terkena musibah covid-19 segera disembuhkan oleh Allah swt.
Kita diajak oleh Presiden, Bapak Joko Widodo untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah, dan ibadah di rumah. Ajakan yang simpatik ini tentu harus kita sambut dengan semangat untuk mencegah persebaran virus covid-19. Kita sekarang harus berada di ruang domestik dalam beribadah. Tetapi sekali lagi bukan pembatasan orang beribadah akan tetapi agar melakukan ibadah di rumah saja bersama keluarga.
Saya yakin meskipun ibadah itu dilakukan di rumah tentu pahalanya tidak akan berkurang sedikitpun. Oleh karena itu mari kita jadikan momentum beribadah di rumah itu sebagai wahana untuk berkumpul dengan keluarga, sebab barangkali di antara kita ada yang selama ini sering berada diluar rumah daripada di dalam rumah.melalui covid-19 kita diajak untuk kembali ke rumah dan beribadah di rumah. Perbanyak shalawat dan doa semoga covid-19 segera berlalu dan kita semua dalam keselamatan.
Wallahu a’lam bi al shawab.