• May 2024
    M T W T F S S
    « Apr    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PTKIN HARUS FOKUS MEMBANGUN DISTINGSI

PTKIN HARUS FOKUS MEMBANGUN DISTINGSI

Saya berkesempatan hadir dalam acara seminar tentang Tata Kelola Pendidikan Tinggi dalam Menjawab Masa Depan” yang diselenggarakan oleh IAIN Surakarta, 04/07/2019 di Aula IAIN Surakarta. Acara ini memang sengaja diikuti oleh seluruh jajaran pejabat IAIN Surakarta mulai dari rector sampai pejabat eselon IV. Hadir Rektor IAIN Surakarta, Prof. Dr. Mudhafir, MAg., Wakil Rektor I, II dan III, Kabiro IAIN Surakarta, Fery Meldy, PhD., Direktur PPS IAIN Surakarta, Asisten Direktur, Para Dekan, Wakil Dekan dan juga Kepala Lembaga di IAIN Surakarta.

Kedatangan saya ke IAIN Surakarta adalah kali kedua, setelah tahun 2014 yang lalu saya juga sempat hadir pada acara yang sama. Dan saya senang melihat perkembangan IAIN Surakarta, yang diindikatori dengan banyaknya gedung-gedung berkualitas, di tiga kampus yang dimilikinya. Jika kita perjalanan dari Surakarta ke Jogjakarta atau sebaliknya, maka akan bisa kita lihat dua gedung megah, yang digentingnya terdapat tulisan “IAIN Surakarta”. Terlihat megah dan membanggakan.

Saya bersyukur dipercaya untuk menjadi nara sumber dalam acara yang bertajuk tata kelola. Mungkin saja Pak Rektor berasumsi bahwa pengalaman saya selama ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk mendorong munculnya gagasan dalam pengembangan PTKIN. Makanya, para rector sering mengundang saya dalam kapasitas sharing pengalaman. Di dalam kesempatan ini saya sampaikan tantangan-tantangan tidak hanya tata kelola tetapi juga tantangan akademis dan tumbuhnya generasi milenial yang sudah di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ada beberapa hal yang saya sampaikan, yaitu:

PTKIN sedang menghadapi tantangan era disrupsi yang luar biasa. Zaman ketidakmenentuan dalam banyak hal, terutama di bidang ekonomi dan politik. Dan imbasnya sangat kuat termasuk terhadap lembaga pendidikan tinggi. Selama ini pendidikan tinggi termasuk institusi yang paling stabil dalam menghadapi perubahan sosial. Tetapi dalam menghadapi era disrupsi pada era revolusi industry 4.0, pendidikan pun mengalami problem yang luar biasa. Misalnya, sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Clyton Christenson, guru besar Bisnis pada Harvard University, yang memprediksi bahwa dalam waktu 10-15 tahun ke depan, maka akan terdapat penutupan 50 persen college di Amerika Serikat. Dari sebanyak 4000 akan menyusut menjadi 2000 saja.

Di antara yang memicu perubahan ini ialah teknologi informasi. Ke depan sudah tidak lagi dibutuhkan kuliah tatap muka tetapi menggunakan sarana IT. Sudah tidak lagi dibutuhkan ruang besar dan banyak, akan tetapi cukup ruang yang kecil-kecil tetapi full ICT dan dimanfaatkan untuk perkuliahan jarak jauh atau distance learning.  Jadi model pembelajaran konvensional sudah akan kedaluwarsa di era revolusi industry 4.0 sekarang.

Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh PTKIN, saya kira ada beberapa hal: Pertama, mempersiapkan perubahan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan perubahan era revolusi industry 4.0. PTKN harus memetakan mana prodi dan mata kuliah yang harus dikembangkan seirama dengan kebutuhan industry 4.0 dimaksud. Mungkin tidak semua mata kuliah mestilah didesain untuk kepentingan ini, sebab tentu ada mata kuliah yang harus tetap dipertahankan sebagaimana ciri khasnya. Kita diskusikan dan kita temukan mana yang relevan dengan tuntutan era revolusi industry 4.0. PTKIN hendaknya melakukan perubahan secara mendasar terhadap peta mata kuliah dengan muatan kebutuhan. Prodi yang bercorak applied science dapat dicermati secara mendasar bangunan atau desain kurikulumnya yang mengarah ke pemenuhan kebutuhan era industry 4.0.

Di sinilah arti pentingnya membangun distingsi bagi program studi di PTKIN. Distingsi tersebut diperlukan dalam kerangka untuk membekali mereka semua dengan kemampuan hard skill dan sekaligus juga soft skill. Jika kita mengikuti hasil risetnya Dale Goleman, maka yang berpengaruh besar bagi kesuksesan individu ialah soft skill sebesar 80 persen dan hard skill sebesar 20 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kepentingan distingsi ialah memperbesar soft skill. Saya bermimpi bahwa setiap prodi memiliki distingsinya dan hal ini menjadi andalan yang membedakannya antara prodi di PTKIN dan juga PTU.

Oleh karena itu ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk merumuskan kebijakan mengenai program distingtif tersebut, yaitu: Pertama, memetakan prodi mana yang bisa menjadi sasaran strategis untuk membangun distingsi dimaksud. Sebagaimana diketahui bahwa ada banyak prodi yang berbasis pada applied science, sehingga akan sangat berpotensi untuk membangun soft skill. Misalnya prodi pendidikan dan keguruan, prodi ilmu dakwah dan komunikasi, prodi fiqih dan ilmu hukum, prodi sains dan teknologi dan sebagainya.

Kedua, merumuskan soft skill pada masing-masing prodi berdasarkan atas potensi dan peluang pengembangan soft skill berbasis atas kesepakatan dan kesepahaman dengan civitas akademika dan stakeholder lainnya sehingga menghasilkan peta yang jelas mengenai soft skill sebagai distingsi tersebut.

Ketiga, merumuskan kebijakan yang implementatif tentang soft skill berbasis distingsi prodi. Saya kira pimpinan PTKIN harus menyusun kebijakan ini dalam kerangka memperkuat kapasitas mahasiswa dalam program pembelajaran. Tentu harus dimulai dengan review curriculum untuk memperkuat basis soft skill pada masing-masing prodi.

Keempat, mengimplementasikan kebijakan dimaksud dengan langkah-langkah yang kongkrit, misalnya dengan penguatan dosen, penguatan pembelajaran, penguatan kerja sama kelembagaan dan penguatan lulusan dengan kemampuan soft skill berbasis pada distingsi prodi masing-masing.

Di dalam konteks pengembangan PTKIN, saya kira harus ada revolusi terkait dengan upaya menciptakan distingsi baik dalam penguasaan soft skill maupun program pembelajaran bagi proses pendidikan di PTKIN dan pimpinan PTKIN memiliki peran besar dalam proses pencapaiannya.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..