• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

AKHIRHYA UJIAN NASIONAL (UN) JADI PILIHAN

 Kemarin, Selasa 15 Desember, Rektor PTN, Kakanwil Diknas Propinsi, BSNP dan para undangan bertemu di Departemen Pendidikan Nasional. Acara yang paling penting tentunya adalah sosialisasi teknis tentang UN. Yang paling mendasar adalah mengakhiri silang pendapat atau polemik tentang perlu atau tidaknya UN bagi siswa setingkat SLTP dan SLTA.

Menurut  Pak Muhammad Nuh, Mendiknas, bahwa UN harus terselenggara dengan hasil yang kredibel. Untuk mencapai kredibilitas UN, maka ada tiga hal, yaitu:kualitas soal harus mencerminkan kedalaman dan memperhatikan diversifikasi kualitas, kualitas penyelenggaran dengan menjamin adanya keamanan dalam penggandaan, distribusi da pelaksanaan ujian dan kualitas evaluasi hasil dan tindak lanjut untuk perbaikan.  Di atas hal ini maka yang paling mendasar adalah bagaimana moralitas para pelaku UN, baik guru, orang tua, pejabat dan juga masyarakat secara umum. Pak Nuh dengan sangat meminta kepada para rektor agar membantu pelaksanaan UN dengan cara pengawasan yang ketat sehingga akan didapatkan hasil UN yang kredibel.

Ada sesuatu yang berubah pada UN sekarang. Persayaratan kelulusan ditentukan oleh empat hal, yaitu: menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk kelompok mata pelajaran akhlak mulia, lulus ujian sekolah/madrasah dan lulus ujian nasional. Sedangkan secara kuantitatif, maka seorang siswa dinyatakan lulus apabila: memiliki rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran  dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya, dan khusus untuk SMK nilai ujian praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN.

Depdiknas juga sudah menentukan jadwal Unas untuk SMA/MA, yaitu UN Utama dimulai tanggal 22 Maret 2010. kemudian ujian susulan dimulai tanggal 29 Maret 2010. lalu ujian ulangan dimulai tanggal10 Mei 2010.    untuk UN utama SMP/MTs  akan dilaksanakan tanggal 29 Maret 2010, ujian susulan tanggal 5 April 2010 dan ujian ulangan tanggal 17 Mei 2010. Sedangkan untuk SMALB UN Utama akan dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2010, UN susulan tanggal 29 Maret 2010 dan ujian ulangan tanggal 10 Mei 2010. lalu untuk SMK, maka UN utama akan dilaksanakan 22 Maret 2010, ujian susulan tanggal 29 Maret 2010 dan ujian ulangan tanggal 10 Mei 2010.

Perguruan tinggi diharapkan atau diminta untuk menjadi Tim Pengawas Independen (TPI). Hanya saja yang menjadi masalah adalah kewenangan TPI di dalam pelaksanaan UN. Di dalam sosialisasi ini tidak ditegaskna mengengai wewenang TPI. Sejauh yang tertera bahwa pengawas ruang UN ditetapkan oleh dinas pendidikan bersama perguruan tinggi, kemudian pengawas satuan pendidikan dan TPI diperkenankan masuk ruang ujian bila dicurigai ada pelanggaran pelaksanaan POS UN.

Problem TPI yang hanya boleh masuk ketika ada kecurigaan inilah yang rasanya menjadi kurang tepat, sebab bagaimana TPI bisa tahu ada kecurangan ketika yang bersangkutan di luar ruang. Sepatutnya harus dipertimbangkan bahwa TPI bisa masuk ruang kapan saja dan di mana saja untuk melakukan pengawasan secara maksimal terhadap ada atau tidak ada kecurangan. Jika TPI tidak diperkenankan masuk ke dalam ruang kecuali ada dugaan kecurangan, maka pasti tidak akan diketahui adanya kecurangan.

Oleh karena itu untuk menjamin kredibilitas pelaksanaan UN maka seharusnya TPI diberi wewenang yang kebih luas, yaitu menjadi salah satu pengawas yang bisa masuk ke dalam ruang, meskipun itu dilakukan hanya secara acak.

Jika ini bisa dilakukan, maka kecurangan seperti tahun lalu tentuya bisa diminimalisasikan. Tahun kemarin terjadi kecurangan yang tinggi, bahkan kira-kira 80% dari seluruh pelaksanaan UN. Hal ini tentu harus menjadi pelajaran agar pelaksanaan UN tahun ini jauh lebih baik. Apa yang diharapkan oleh Pak Nuh akan terwujud jika semua pelaksana ujian mentaati tata aturan yang berpihak kepada kredibilitas UN.

Wallahu a’lam bi al shawab   

Categories: Opini