• May 2024
    M T W T F S S
    « Apr    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KE RAJA AMPAT; GROUND BREAKING LAB TERPADU (2)

KE RAJA AMPAT; GROUND BREAKING LAB TERPADU (2)
Pukul 13.00 WIT saya kembali ke Sorong dengan pesawat garuda bertipe mombardir. Saya ditemani Pak Plt. Kakanwil Papua Barat dan juga Pak Kabid Pendidikan Madrasah dan beberapa staf lainnya. Di Sorong sudah disiapkan acara pembinaan para guru pada Madrasah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) dan juga acara ground breaking proyek pembangunan Laboratorium terpadu pada MAN IC di Sorong.
Saya dijemput oleh Kakankemenag Kabupaten Sorong dan Kepala MAN IC Sorong, Pak Ismail Betawi di Bandara Sorong. Kami lalu menyusuri wilayah Kabupaten Sorong. Lumayan jauh perjalanannya. Kira-kira 45 menit dari Bandara. Wilayah yang kami lewati adalah wilayah pemukiman orang Jawa. Mereka adalah kaum transmigran dari Jawa yang dikirim ke sini pada tahun 70-an. Mereka menguasai lahan pertanian di sepanjang jalan menuju MAN IC. Tanaman jagung, padi, sayuran dan buah-buahan ada di lahan mereka ini. Saya lihat bahwa mereka masih mempertahankan tradisi bertani tradisional. Ada irigasi namun tidak optimal penggunannya.
Menurut Pak Abdul Hamid mereka ini memang masih menjaga tradisi Jawa. Mereka menggunakan bahasa Jawa sebagai medium berkomunikasi dan juga masih menyelenggarakan berbagai upacara lingkaran hidup sebagaimana orang Jawa. Di antara anak-anak mereka tentu sudah memasuki ruang kerja yang bervariasi, termasuk menjadi PNS. Bahkan kebanyakan PNS adalah dari keturunan orang Jawa dan pendatang lainnya, seperti orang Maluku Utara, Orang Sulawesi atau Ambon. Sepanjang kiri jalan, saya lihat ada pekerja pertanian yang sedang bertani. Rumah-rumah mereka sudah ada yang permanen tetapi kebanyakan masih rumah panggung. Rumah bawah dipakai untuk memelihara ternak, sedangkan yang atas dipakai untuk aktivitas keluarga.
Ketika saya masuk ke MAN IC, maka sudah menunggu dengan berdiri para murid MAN IC, baik lelaki maupun perempuan. Dengan seragam khas MAN, mereka melambaikan tangan kepada kami yang datang. Para guru juga menyambut kami dan acara pun kemudian berlangsung. Bertempat di ruang pertemuan, kami diminta untuk memberikan pengarahan. Hadir bersama saya ialah Pak Plt. Kakanwil Papua Barat, Kakankemenag Kota dan Kabupaten Sorong, Kabid Madrasah, Kepala MAN IC dan semua guru dan staf kependidikan di MAN IC. Ada tiga hal yang saya sampaikan kepada para guru dan pejabat di Kemenag.
Pertama, saya bersyukur bahwa upaya untuk mendirikan MAN IC di berbagai provinsi di Indonesia telah tampak hasilnya. Saya teringat pada tahun 2013 ketika program untuk memperbanyak lembaga pendidikan berkualitas ini dilakukan. Kita sudah memiliki tiga MAN IC di Serpong, Gorontalo dan Jambi. Seirama dengan keinginan untuk mendirikan MAN bertarap internasional, maka program itu dihentikan oleh Kemendikbud, pasca keputusan MA. Maka keinginan untuk mendirikan MAN Berstandart Internasional pun kandas. Sudah banyak daerah yang menghibahkan tanah sebesar 10 hektar untuk program ini. Salah satunya ialah Kabupaten Paser di Kalteng.
Berdasarkan atas kenyataan ini, maka program MAN IC menjadi pilihan. Saya ingat semula diprioritaskan sebanya 19 provinsi yang akan dibangun MAN IC ini, dengan catatan bahwa tanah-tanah yang akan dibangun MAN IC itu sudah diserahkan kepada Kemenag. Saya lalu datang ke Kabupaten Paser bersama dengan Bu Ida Noor Qasim dan lain-lain. Saya sungguh terharu ketika Pak Bupati memberikan sambutan sambil mencucurkan air mata karena rasa gembiranya, bahwa di Paser akan dibangun MAN IC yang juga mengusung semangat internasional. Dan hari ini saya melihat MAN IC juga berkembang di Sorong.
Kedua, saya menitipkan agar program pendidikan kita ini harus bersearah dengan tujuan untuk membekali para generasi penerus bangsa. Saya berkeyakinan bahwa para siswa di MAN IC adalah anak-anak hebat yang ke depan akan mewarisi dan bertanggungjawab atas kelestarian NKRI. Maka hendaknya mereka dibekali dengan ilmu-ilmu untuk masa depan. Para generasi milenial ini agar diajarkan tentang bagaimana menghadapi dunia teknologi informasi yang semakin hebat. Ajari mereka untuk cerdas menggunakan media sosial, agar tidak terpancing dengan gerakan-gerakan intoleransi, kekerasan, hate speech, dan lainnya.
Mereka harus menjadi orang Indonesia yang dapat memanfaatkan bonus demografi secara benar. Para guru harus mengantisiasi dampak buruk media informasi, misalnya pornografi, pornoaksi, narkoba dan sebagainya. Jangan sampai bonus demografi yang sesungguhnya sangat positif bagi bangsa ini menuai kegagalan karena kita tidak benar di dalam mendidik mereka semua.
Ketiga, kita sedang memiliki program yang sangat baik, yaitu program moderasi agama. Ajarkan kepada para siswa agar beragama yang moderat, yang wasathiyah. Jangan tertarik kepada gerakan kanan atau kiri. Yang kanan adalah gerakan radikalisme, ekstrimisme bahkan terorisme, sedangkan yang kiri ialah gerakan liberalisme bahkan atheism. Semua tidak ada manfaatnya bagi bangsa Indonesia. Harus diajarkan mereka ini semangat untuk menegakkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebinekaan. Pilar consensus kebangsaan ini adalah harga mati bagi bangsa Indonesia. Para siswa harus benar-benar ditanamkan semangat kebangsaan dan kenegaraan. Mereka harus diajari bahwa antara agama dan negara tidak bertentangan dan saling meneguhkan atau memperkuat. Sama sekali tidak ada pertentangan antara Pancasila dan Islam.
Setelah selesai memberikan pengarahan di MAN IC, maka acara dilanjutkan dengan ground breaking Gedung Laboratorium Terpadu pada MAN IC. Di dalam acara sambutan tunggal ini, saya sampaikan kepada Pak Hendra, Direktur PT Arvindo Mitra Perkasa, agar dipahami bahwa pembangunan gedung pendidikan ini adalah pembangunan untuk peradaban bangsa. Jika Pak Soekarno menyatakan bahwa pembangunan Masjid Istiqlal itu tahan selama 1000 tahun, maka gedung Laboratorium ini juga harus tahan ratusan tahun.
Oleh karena itu jangan kurangi spesifikasinya, penuhi standartnya dan lakukan yang terbaik bagi lembaga pendidikan ini. Setelah itu lalu kita melakukan ground breaking bersama-sama dengan Pak Plt. Kakanwil, Pak Kabid Madrasah, Pak Kepala MAN IC dan kakankemenag Kabupaten Sorong, serta sejumlah tokoh lainnya.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..