• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KE ROMA: PERJALANAN PANJANG (2)

KE ROMA: PERJALANAN PANJANG (2)
Seingat saya, perjalanan panjang yang pernah saya lakukan di dunia ini ialah ke Amerika Serikat, Canada, lalu Maroko, Belanda dan yang berikutnya ialah ke Roma, Italia. Perjalanan panjang ini karena harus melewati Turki. Bertepatan pesawat yang mengangkut saya dan kawan-kawan ialah Turkish Airlines.
Saya transit di bandara Turki, Attaturk Havalimani Airport, yang sangat luas. Sebagaimana yang saya tulis sebelumnya, bahwa bandara ini sangat luas dan bersih. Gerai-gerainya juga sangat banyak, dengan penjualan barang-barang bermerek. Banyak merek terkenal di sini. Produk-produk Eropa dan Amerika terpajang dengan sempurna. Jam tangan berbagai merek terkenal seperti Rolex, Dior, Mount Blank, dan sebagainya terpajang di sini. Demikian pula assesories berbagai merek juga didapati di tempat ini. Tidak kalah adalah merek-merek parfume terkenal di dunia, seperti Michele Korr, Dior, Gucci, Estee Lauder, Bruberry dan sebagainya. Semuanya menggambarkan bahwa bandara ini memang bandara internasional yang dihiasi dengan produk-produk internasional terkenal.
Saya berangkat ke Roma sekitar jam 12.00 WIB atau pukul 8.00 Waktu Turki. Cukup lama saya transit di sini sebab memang penerbangan paling cepat ke Roma ialah pada jam tersebut. Rasanya saya makan melulu di dalam perjalanan ini. Semalam kira-kira pukul 23,00 WIB saya makan besar dengan daging dan sajian makan pembuka buah-buahan dan sayuran. Lalu sesampai di Bandara Turki, saya makan lagi dengan menu roti-roti khas Turki. Lezat juga rasanya. Ditambah dengan teh khas Turki. Kira-kira teh hitam atau black tea. Saya nikmati semuanya untuk menjaga kebugaran. Saya sudah membayangkan bahwa perbedaan jam akan menjadi kendala saya yang utama. Maklum jam tidur saya itu konvensional. Tidur pada saatnya dan bangun pada saatnya. Saya iri jika melihat orang dengan jam-jam yang berubah-ubah tanpa kendala sedikitpun untuk memejamkan mata.
Pagi ini, di pesawat Turki saya makan pagi dengan menu Grilled Flat Pastry Stuffed with Cheese, tomato and green pepper. Tentu dengan tambahan hot chocolate. Minuman coklat dulu menjadi kesukaan saya. Nyaris dua atau tiga hari sekali saya ke Starbuck untuk menu coklat ini. Tetapi sekarang sudah saya kurangi. Minuman yang mengandung gula dan coklat sudah harus dikurangi. Factor usia tidak memungkinkan lagi saya minum dengan standart gula yang tinggi. Selain itu juga masih ada menu tambahan: Cheese and Tomato Omelette, sautéed mushrooms. Tetapi perut sudah tidak sanggup lagi. Saya nyatakan: I am sorry, my stomach was full. Jika saya mengingat pernyataan ini, saya menjadi teringat akan cucu saya Vica, yang cas cis cus dengan bahasa Inggris, dan setiap selesai makan lalu dia menyatakan: “daddy, my stomach is full”. Maklum dia memanggil saya dengan panggilan kesayangannya, Daddy.
Perjalanan ke Roma kira-kira selama 3 jam. Sebagaimana biasa jika saya tidak bisa tidur, maka saya menulis saja. Waktu selama itu tentu sangat berharga bagi saya untuk menuliskan sesuatu yang saya anggap penting. Di mana ada kesempatan di situ saya menulis. Verba valent scripta manen. Saya tentu terkesan dengan layanan para awak pesawat yang sangat cekatan. Pramugari yang berasal dari Turki ini bekerja dengan cepat, jalannya cepat dan melayani dengan cepat. Ramah dan mengesankan.
Saya kira secara budaya, orang-orang Turki seperti orang-orang barat yang melakukan sesuatu dengan cepat. Mungkin di antara pengaruh yang dihasilkan oleh Kemal Pasha Attaturk bagi bangsa Turki ialah ingin menyamai tradisi orang Barat yang baik. Terlepas dari kontroversi keagamaan yang dilakukan pada zamannya, namun saya kira warisannya tentang Turki ialah bisa menjadi bagian dari dunia barat yang maju.
Turki sudah mengalami kemajuan yang nyaris sama dengan negara-negara barat. Dalam bidang ekonomi dan teknologi, Turki sudah memiliki kemajuan yang tinggi. Demikian pula dalam bidang budaya dan olahraga. Sepak bola Turki sudah semaju beberapa negara di Barat. Kompetisinya sangat baik dan juga beberapa kali bisa terlibat di dalam perhelatan Piala Dunia. Bahkan pernah masuk semi final. Pemain sepak bola, Hakan Sukur, adalah nama yang sangat terkenal du dunia sepak bola dunia. Club Sepak bola seperti Fanerbache, Besiktas dan sebagainya juga sering menghiasi halaman sport pada media internasional.
Jika di zaman Kemal Pasha Attaturk dikembangkan sekularisasi yang demikian hebat, sebuah upaya untuk memisahkan agama dan dunia atau agama dan politik, maka era sekarang terjadi kebalikannya. Turki menjadi negara dengan pengembangan Islam yang sangat kuat. Salah satu pesantren yang berkembang dan memiliki cabang di seluruh dunia ialah Pesantren Sulaimaniyah. Di Indonesia, pesantren ini memiliki peran yang penting di dalam program tahfidz al Qur’an. Alumninya bisa melanjutkan studinya di Turki dengan beasiswa penuh dari yayasan ini.
Saya pernah mengunjungi Pesantren Sulaimaniyah di Istambul dan juga di Jakarta. Pesantren modern dengan bidang studi al Qur’an. Setiap tahun ada sebanyak 50 remaja Indonesia yang dibiayai oleh pesantren ini untuk studi lanjutan di Istambul. Dan yang menjadi kekuatannya ialah seseorang bisa menghafal al Qur’an 30 Juz hanya dalam waktu 5,5 bulan. Paling lama dua tahun.
Sayang bahwa kerja sama ini agak terhambat semenjak terjadi kudeta terhadap pemerintahan Erdogan. Meskipun tidak dilarang, akan tetapi pesantren ini sedikit mengalami hambatan untuk pengembangan. Kita berharap program yang sangat baik, berupa tahfidz al Qur’an tidak dikaitkan dengan masalah politik, sebab saya tahu tujuannya tentu sangat mulya.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..