• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KE MEKKAH; MEMBAHAS ISU-ISU KEBERAGAMAAN (1)

KE MEKKAH; MEMBAHAS ISU-ISU KEBERAGAMAAN (1)
Saya tentu berterima kasih kepada Sdr. Muchlis Hanafi (Kepala Lajnah dan Pentashih Al Qur’an) dan Sdr. Fuad Nasar (Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf) pada Kementerian Agama yang sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk presentasi saya pada Acara di Mekkah Al Mukarramah. Bahan-bahan yang disiapkan tentu sangat membantu di dalam kerangka menjelaskan tentang bagaimana respon pemerintah Indonesia di dalam menghadapi isu-isu keberagamaan yang terjadi akhir-akhir ini.
Saya berangkat ke Jeddah mengunakan Pesawat Saudi Airline dan ditemani oleh Chuzaemi, SH dan Dr. Anwar Ambary. Keduanya tentu memiliki keterkaitan dengan kepergian saya ke Saudi Arabia. Pak Anwar adalah Kepala Bagian Kerja sama Internasional pada Biro Hukum dan Kerjasama luar negeri, sementara Sdr Chuzaemi adalah Kasi Administrasi pada Setjen Kemenag.
Tentu saya merasa senang mendapatkan penugasan Pak Menteri, Pak Lukman Hakim Saifuddin, untuk mengikuti “The 11th Conference of Executive Council the Ministery of Waqf and Islamic Affairs” di Mekkah tahun ini. Meskipun penugasan ini terasa mendadak, namun demikian kami bisa menghadirkan makalah yang saya rasa cukup memadai. Hari Jum’at, 10 Mei 2018, seluruh bahan untuk keterlibatan saya di dalam conference baru bisa diselesaikan.
Pada hari Kamis, 09/05/2018, kita lakukan diskusi secara mendalam tentang tema-tema yang akan saya sampaikan di dalam acara conference. Ada 5 (lima) tema yang semula disiapkan, yaitu: 1) Moderasi Agama (al wasathiyah al diniyyah), 2) Melawan terorisme, radikalisme dan ekstrimisme, 3) Manajemen zakat dan wakaf, 4) Islampobhia dan 5) Manajemen haji. Dalam perkembangan berikutnya, maka juga saya sampaikan satu tambahan proposal untuk dibicarakan ialah tentang penyatuan kalender Islam. Tambahan tema ini sesuai dengan hasil pembicaraan di WA Eselon I, sebab kita juga sedang melakukan upaya-upaya untuk penyatuan kalender Islam.
Saya berangkat ke Jeddah pada hari Sabtu jam 12.00 WIB dan sampai di Jeddah Saudi Arabia pada jam 6.00 WAS. Sebenarnya sudah berkali-kali saya berangkat ke Arab Saudi dan di dalam banyak hal menggunakan pesawat Saudia Airline. Sebagaimana tulisan-tulisan saya sebelum ini, maka saya juga terkesan dengan pelayanan para awak pesawat Saudi Arabia. Ternyata mereka adalah pramugari dari Indonesia. Ada salah satunya yang berasal dari Semarang. Saya melihat mereka sangat professional dan ramah. Artinya, bahwa pramugari yang berasal dari Indonesia ternyata hebat juga di dalam pekerjaannya.
Sesampai di Jeddah, saya dijemput oleh Dr. Zaid al Dakkan (Sekretaris Umum Dewan Conference of Executive Council Ministery of Waqaf and Islamic Affairs). Dengan otoritasnya, maka pemeriksaan di Bandara Jeddah dapat dilewati dengan mudah. Dengan basa-basi lalu saya berbicara dengan Beliau, tentang tema-tema konferensi, dan juga tentang sepakbola. Bertepatan ada siaran ulasan sepak bola di televisi. Saya lalu menyatakan dukungan terhadap tim Arab Saudi (tim Elang Hijau) yang masuk final Piala Dunia di Russia, tahun 2018. Saya sampaikan bagaimana Saeed Owairan yang pernah menjadi pahlawan tim Arab Saudi dengan mengalahkan Belgia 1:0 pada Piala Dunia beberapa tahun yang lalu. Pak Dr. Zaed sangat senang dan bahkan mengajak saya untuk menonton sepak bola malam itu. Tentu saya menyatakan pada kesempatan lain saja.
Saya menuju Hotel Hilton Jabal Umar di dekat Masjid al Haram. Hotel ini merupakan hotel baru dengan kualitas bintang 5 (lima). Dibangun dengan sangat berkualitas dan dekat dengan Masjid al Haram. Jarak dengan Masjid al Haram hanya sekitar 300 meter saja. Dengan jalan kaki saja, maka dengan mudah kita bisa sampai di Masjid al Haram.
Sebagai orang yang mewakili Pak Menteri Agama, maka saya mendapatkan kamar hotel yang sangat memadai. Dari ruang 1401 itu, maka saya bisa melihat halaman Masjid al Haram. Bisa melihat dari lantai 14 itu lalu lalang jamaah umrah yang akan melaksanakan shalat jamaah. Bahkan lampau hijau yang menandai awal thawaf juga dengan jelas dapat saya lihat.
Di hotel ini juga disediakan ruang shalat khusus yang bisa mengakses shalat jamaah di Masjid al Haram. Makanya, ketika shalat subuh saya upayakan untuk bisa melakukan shalat berjamaah di Mushalla Hotel Hilton Jabal Umar. Ada sebanyak 9 (Sembilan) orang yang menjadi jamaah shalat shubuh di Mushallah Hotel Hilton Jabal Umar, dan 3 (tiga) orang di antaranya datang dari Indonesia: saya, Jemi dan Anwar.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..