Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

UIN SUSQA DAN PRODUK VIDEO ANIMASI

UIN SUSQA DAN PRODUK VIDEO ANIMASI
Salah satu kunjungan saya ke Riau, selain menghadiri acara temu Para Kakanwil Kemenag se Indonesia dan Membuka acara Rapat Kerja Daerah Kanwil Kemenag Riau ialah menghadiri acara pameran produk UIN Sultan Syarif Qasim Riau dalam rangka milad ke 47 dan 13 Tahun berdirinya UIN Susqa Riau dan sekaligus juga temu Rektor UIN dan IAIN se Indonesia. Hadir pada acara ini ialah Rektor UIN Susqa Riau, Prof. Mundzir Hitami, Plt.Gubernur Riau, Kapolres Kota Pekanbaru, Para Rektor dan Ketua PTKIN, para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, para Kepala Lembaga dan segenap jajaran pejabat di UIN Susqa Riau (24/02/2018).
Saya tentu sangat bersyukur atas kehadiran saya di Riau yang bersamaan dengan banyaknya kegiatan berskala local maupun nasional. Saya merasakan betapa saya bisa memberikan masukan dan sekaligus juga menerima masukan dari banyak pihak terkait dengan perkembangan dan arah bagi pengembangan Kemenag secara keseluruhan. Saya harus mengakui bahwa bertemu para rector dan ketua PTKIN merupakan kebanggaan dan sekaligus juga kehangatan untuk berkomunikasi. Sebagai seorang pendidik yang ditugaskan memasuki dunia structural birokrasi, namun jiwa pendidik itu tetap saja bersemayam dengan cengkeraman yang kuat di dalam diri.
Di dalam kesempatan bertemu dengan pimpinan PTKIN dan mahasiswa yang mengikuti pameran pendidikan dan temu rector PTKIN, saya sampaikan 3 (tiga) hal, yaitu: pertama, saya mengapresiasi pertemuan para rector dan ketua PTKIN, sebab berdasarkan pengalaman saya selama ini, bahwa dari forum-forum yang digelar oleh pimpinan PTKIN selalu saja ada hal-hal positif yang diperbincangkan, apakah untuk menyelesaikan masalah maupun untuk mengembangkan PTKIN ke depan. Saya juga mengapresiasi terhadap penyelenggaraan pameran pendidikan oleh UIN Susqa Riau dalam tajuk perjalanan PTKIN ini. Saya juga mengapresiasi terhadap signifikansi perubahan yang dilakukan oleh civitas akademika UIN Suska Riau. Saya melihat pasca pembangunan fisik oleh loan IDB, maka dapat dipastikan bahwa UIN Susqa berkembang dengan pesat. Sekarang terdapat sebanyak 32.000 mahasiswa dan semakin banyak dosen yang bergelar doctor dan tentu juga professor. Lalu juga perkembangan prodi yang juga semakin kuat dan berbobot.
Kedua, sebagai perguruan tinggi keagamaan, tentu UIN Susqa sudah berkembang pesat. Terdapat banyak fakultas “umum” yang menyelenggarakan pendidikan umum berbasis agama. Misalnya Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kesehatan dan sebagainya. Dan yang penting bahwa perkembangan prodi “umum” lalu tidak mematikan terhadap prodi agama sebagai core business PTKIN ini. Fakultas dan Dakwah dan Komunikasi adalah contoh bagaimana integrasi kelembagaan itu berhasil menjadi salah satu cara untuk melestarikan ilmu keagamaan dan sekaligus diperkuat dengan ilmu “umum”.
Yang sangat menarik ialah lahirnya “Video Animasi” yang diproduksi oleh para mahasiswa Fakultas Teknik. Melalui video animasi ini, maka akan dapat dihasilkan beberapa karya yang dapat menjadi “alternative” bagi pengembangan peranimasian di Indonesia. Saya tentu sangat mendambakan lahirnya karya animasi berbasis religious. Sekarang ini, dunia animasi khususnya tayangan untuk anak-anak masih dikuasi barat. Mereka mengusung tradisi dan kesenian Barat yang terkadang tidak relevan dengan dunia kita, keindonesiaan.
Jika kita membutuhkan tayangan untuk anak-anak, maka kita klik Youtube, maka dunia animasi anak-anak itu sepenuhnya dikuasai oleh animasi barat. Misalnya, produk Chu Chu TV, Om Nom Stories, BabyBus, dan sebagainya. dunia animasi anak-anak dibanjiri oleh produks barat. Sekarang India, Thailand dan Brazil juga mendesak, Malaysia dengan Ipin dan Upin. Demikian pula China dan jepang. India dengan Shiva, animasi anak-anak berlatar cerita “penyelematan”, Thailand dengan Gazoon, cerita lucu tentang dunia hewan, lalu China dan Jepang yang mengadaptasi tayangan barat dan dijepangkan atau dichinakan.
Kita sungguh membutuhkan tayangan video yang berbasis kids. Jika kita buka video anak-anak ini di Youtube, maka pemirsanya jutaan orang. Artinya, bahwa tayangan video anak-anak sudah menjadi kebutuhan. Anak-anak di seluruh dunia akan mengakses terhadap tayangan video ini, sehingga sudah seharusnya kita juga berupaya untuk mengembangkan animasi dalam kerangka menyelamatkan anak-anak Indonesia dari tayangan yang kurang relevan dengan budaya Indonesia.
Di era teknologi informasi, maka program pembelajaran juga harus menjadikan animasi sebagai salah programnya. Produk animasi yang sangat baik dan menarik tentu bisa menjadi daya tarik khusus bagi para siswa. Jika guru menerangkan dan menjelaskan lalu diperkuat dengan animasi yang menarik, maka dipastikan bahwa program pembelajaran akan menjadi sangat dimunati oleh para siswa. Makanya, kita harus berlomba untuk menghasilkan animasi pendidikan dalam kerangka memperkuat metode dan media pembelajaran di era sekarang. Pendidikan agama juga harus menggunakan animasi. Misalnya ketika mengajarkan shalat, mengajarkan mengaji Kitab Suci, maka yang sungguh diperlukan ialah memberikan sentuhan animasi untuk memperkuatnya.
Ketiga, UIN Susqa Riau termasuk “assabiqun al awwalun” di dalam transformasi dari IAIN ke UIN. Dengan 13 tahun pengalaman, maka saya berharap agar UIN Susqa bisa menjadi tempat belajar bagi UIN yang baru. Pak Prof. Fauzul dan Pak Dr. Eka tentu bisa belajar kepada UIN Susqa Riau di dalam manajemen tata kelola, inovasi dan memperkuat mahasiswa. Bagi saya dengan 13 tahun itu, tentu UIN Susqa sudah berpengalaman untuk menghasilkan teori dan konsep akademis yang hebat, sudah menghasilkan pemberdayaan masyarakat berbasis teori dan konsep praksis yang dihasilkan oleh para dosennya.
Oleh karena itu, saya tentu berharap agar UIN Susqa dapat melakukan semakin banyak riset akademis maupun action research, sehingga UIN Susqa akan selalu berada di one step ahead dalam rangka program pendidikan di Indonesia. kita semua ingin agar UIN Susqa masuk dalam World Class University (WCU) pada tahun-tahun yang akan datang. Dan saya kira civitas akademica di UIN Susqa Riau memiliki potensi untuk tujuan itu.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..