Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

DIPERLUKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA KONGHUCU

DIPERLUKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA KONGHUCU
Saya memperoleh kesempatan untuk menjadi narasumber dalam acara yang diselenggarakan oleh Pusat Bimbingan dan Pendidikan Agama Khonghucu, yang diselenggarakan di Takes Mention Hotel di Jakarta, 19/02/2018. Hadir pada acara ini, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Agama Konghucu, Mudhofier, Kabag, Bu Emma, Ketua Matakin, Uung Sendana, dan juga para guru agama Buddha. Acara ini memang diselenggarakan dalam kerangka perumusan soal Ujian Negara (UN) pada tahun 2018.
Di dalam kesempatan ini saya sampaikan tiga hal penting, yaitu: pertama, apresiasi terhadap kegiatan ini. Acara ini tentu sangat penting di dalam kerangka menyiapkan standarisasi evaluasi pembelajaran khususnya untuk pendidikan Agama Khonghucu. Selama ini memang masih dirasakan bahwa pendidikan Agama Khonghucu belumlah memperoleh sentuhan maksimal. Misalnya belum ada adanya lembaga pendidikan tinggi Agama Khonghucu untuk mempersiapkan calon-calon guru Agama Khonghucu. Itulah sebabnya, banyak guru Agama Khonghucu yang belum memiliki standarisasi tentu disebabkan karena ketiadaan lembaga yang mempersiapkannya. Pada tahun 2018 diharapkan agar diskusi dan pembicaraan serius tentang pendidikan Agama Khonghucu harus memperoleh tempat yang optimal.
Selain itu juga belum diberikannya peluang yang lebih besar untuk para murid Agama Khonghucu untuk memperoleh akses pendidikan Agama Khonghucu. Selain memang jumlahnya yang kecil pada setiap lembaga pendidikan juga ketiadaan guru yang mengajarkannya. Untuk itu tentu diperlukan strategi dan cara yang tepat untuk menyelesaikan persoalan ini. Jangan sampai ada pendapat yang menyatakan bahwa negara tidak hadir di dalam pendidikan Agama Khonghucu.
Kedua, pendidikan itu sangat penting bagi masyarakat Indonesia. tidak ada alasan sedikitpun yang menyangkal tentang urgensi pendidikan bagi anak bangsa. Oleh karena itu peran guru menjadi sangat penting bagi proses penyelenggaraan pendidikan. Setiap anak Indonesia harus memperoleh akses pendidikan. Tidak terkecuali satupun. Hanya dengan pendidikan yang baik saja, maka akan diperoleh generasi yang unggul di masa depan.
Forum ini merupakan wahana penting untuk menjadi tempat perumusan naskah soal ujian bagi anak-anak didik kita. dan guru menjadi solusi penting untuk membuat naskah soal ujian yang relevan dengan tujuan pendidikan. Untuk kepentingan ini, maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu: 1) standarisasi kurikulum. Soal yang baik tentu harus berdasar atas standar kurikulum. Meskipun kurikulum itu hanyalah dokumen tertulis tentang arah yang akan dituju di dalam proses pembelajaran, namun mempertimbangkan dan menjadikan kurikulum sebagai basis perumusan soal ujian menjadi sangat relevan.
Kurikulum tahun 2013 adalah kurikulum yang memang didesain dengan penguatan muatan agama yang lebih kuat, sebab setiap kompetensi inti siswa dicantumkan tentang tujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Makanya, keberadaan pendidikan agama menjadi sangat penting dan merumuskan soal yang relevan dengan kompetensi dasar dan inti di bidang agama menjadi sangat urgen.
2) standarisasi proses belajar mengajar (PBM). Kurikulum yang bagus tentu harus diikuti dengan pembelajaran yang berkualitas. PBM yang diikuti dengan penerapan metode dan media yang relevan tentu akan menjadi ukuran keberhasilan pendidikan. Makanya di dalam penyusunan evaluasi pembelajaran juga harus memperhitungkan apakah ketercapaian pembelajaran sudah cocok dengan kuriukulumnya.
3) standarisasi kompetensi lulusan. Setiap program pembelajaran mestilah memiliki standart kelulusan siswanya atau anak didiknya.
Dari standart kompetensi lulusan akan kita ketahui sejauh mana program pembelajaran tersebut relevan dengan SKL. Makanya antara standart isi, kurikulum, PBM dan SKL merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian maka di dalam menyusun standart evaluasi tentu harus mempertimbangkan terhadap seluruh standart kompetensi dimaksud.
Ketiga, saya berharap bahwa seluruh peserta yang mengikuti acara penyusunan soal ujian Agama Khonghucu dapat memahami seluruh standart nasional pendidikan dimaksud dan kemudian juga dapat menjaga amanah dalam bentuk integritas, sehingga soal-soal yang kita rumuskan itu tidak akan jatuh kepada tangan orang lain yang tidak berhak. Jangan sampai terulang kebocoran soal sebagaimana UAN beberapa tahun terakhir yang dapat mencoreng terhadap dunia pendidikan kita.
Saya yakin bahwa semua di antara saudara yang hadir adalah guru yang professional sehingga akan dapat menjaga profesionalitas dimaksud dengan menyusun soal ujian yang relevan dengan tujuan pendidikan yang tidak hanya akan mencetak orang yang pintar dalam konteks rasionya akan tetapi juga perilakunya. Jadi soal yang kita rumuskan haruslah mengayuh di antara dua kutub “knowledge dan psycho motoric”.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..