• May 2024
    M T W T F S S
    « Apr    
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

INOVASI TIADA HENTI: RAKERNAS KEMENAG 2018 (1)

INOVASI TIADA HENTI: RAKERNAS KEMENAG 2018 (1)
Untuk menyiapkan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama 2018 (29-31/01/2018) memang sungguh luar biasa. Tidak seperti biasanya yang dipersiapkan biasa saja. Untuk tahun 2018 memang dipersiapkan dengan segenap kemampuan dan usaha, sebab kita ingin melakukan sesuatu yang berbeda, dengan target yang berbeda.
Untuk kepentingan menyiapkan rakernas ini, maka dilakukan rapat pimpinan seluruh unit eselon I Kemenag dan beberapa unit eselon II yang memang membidangi persiapan rakernas. Biro Perencanaan, Biro Keuangan dan BMN, Biro Ortala, Biro Umum dan Biro Humas, Data dan Informasi turut serta diundang di acara rakerpim ini.
Acara (12/01/2018) di Hotel Putri Gunung Lembang Bandung juga sungguh menarik, sebab tidak sebagaimana biasanya yang berangkat sendiri-sendiri, akan tetapi untuk kali ini harus menyewa satu gerbong kereta pariwisata ke Bandung. Harapannya tentu agar ada “kemesraan” atau “sambung hati” untuk meneguhkan komitmen kebersamaan.
Rasanya usaha untuk meneguhkan kebersamaan itu sudah bisa diawali dengan berada di dalam satu gerbong kereta api itu. Dalam nuansa yang sangat rileks, bisa bernyanyi bersama, bisa tertawa bersama dan juga “nyaris” tidak ada jenjang jabatan, maka nuansa kebersamaan itu telah terbentuk. Antara Pak Menteri, Pak Lukman Hakim Saifuddin, dengan pejabat-pejabat eselon I dan II sungguh terjadi keakraban yang luar biasa. Bisa saling menggoda dan lalu tertawa bersama-sama. Di kala Pak Menteri menyanyi, maka saya menyelipkan penilaian seperti gaya komentator Akademi Dangdut. Bahkan juga kita beri nilai. Akrab sekali.
Rakerpim di Bandung sungguh tepat sebab selain bisa konsentrasi di Lembang ini, maka juga bisa saling mengisi. Selain acara yang serius, juga diselingi dengan canda tawa yang menyegarkan. Saya bersyukur diberi mandate sebagai moderator dan dapat saya mainkan dengan baik. Dengan gaya lelucon dan candaan ternyata suasana menjadi hidup dan bermanfaat. Meskipun pertemuan itu sangat panjang di ruang terbuka, dengan pemanasan api unggun, akan tetapi suasana hangat sungguh mampu tercipta. Rasanya, sungguh luar biasa. Demikian pada sessi hari berikutnya, saya juga dipercaya untuk menjadi moderator dan lagi-lagi peran itu dapat saya mainkan dengan baik. Bahkan Pak Menteri menyatakan: “suasana seperti ini sungguh mengingatkan saya pada keakraban sebagaimana tahun-tahun jauh sebelumnya”.
Rakerpim juga menghasilkan program prioritas yang menjadi tugas eselon I untuk menindaklanjutinya. Ada 5 (lima) dari masing-masing unit eselon I yang menetapkan program prioritasnya. Saya tentu tidak akan memberikan catatan pada seluruh unit eselon I. Saya hanya akan menyampaikan 5 (lima) program prioritas pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama.
Program prioritas Setjen itu ialah: 1) Mempertahan Opini BPK untuk Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), 2) Meningkatkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari B menjadi BB, 3) Meningkatkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), 4) Memberdayakan SDM Kemenag, dan 5) Memperkuat Kerukunan dan Moderasi Agama.
WTP adalah “harga mati” bagi Kemenag. Kita sudah memahami bahwa WTP adalah marwah Kemenag. Jika kita bisa mempertahankan Opini WTP, maka sungguh kita akan mendapatkan nilai yang baik di mata masyarakat. Oleh karena itu WTP harus dipertahankan. Tidak kalah menarik ialah tentang peningkatan kualitas LAKIP dan SAKIP Kemenag. Kita semua sungguh berharap agar terdapat kenaikan dari posisi B tahun 2016 menjadi BB tahun 2017. Dengan kenaikan keduanya, maka ASN Kemenag berpeluang memperoleh tunjangan kinerja 70 persen tahun 2018.
Kemudian terkait dengan penguatan SDM. Sungguh sangat dibutuhkan kemampuan optimal dari ASN Kemenag di dalam pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, penguatan SDM menjadi tidak terelakkan. Lalu yang terakhir ialah penguatan kerukunan dan pengarusutamaan moderasi agama. Kita tentu berharap bahwa dengan penguatan harmoni dan moderasi agama akan tercipta kehidupan beragama yang rukun dan damai, dan kemudian akan berimbas terhadap kerukunan bangsa. Dan saya yakin bahwa kita semua bisa melakukannya.
Rakernas Kemenag 2018 memang didesain berbeda dengan rakernas sebelumnya. Jika selama ini, pembukaan selalu dilakukan oleh Menteri, maka tahun ini tidak lagi. Jika selama ini hanya terjadi pola pembicaraan satu arah, maka sekarang dilakukan dengan dua arah. Menteri tidak memberikan sambutan tetapi memberikan paparan dan kemudian melakukan dialog dengan para peserta rakernas. Dengan demikian, arahan Menteri tidak dalam bentuk ceramah satu arah tetapi menjadi kegiatan dialogis yang lebih cair.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..