Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MAHASISWA BARU SEMANGAT BARU

MAHASISWA BARU SEMANGAT BARU
Saya diundang oleh Rektor UIN Alauddin Makasar, Prof. Dr. Musafir, MSi dalam rangka dua hal, yaitu memberikan motivasi pada mahasiswa baru UIN Alauddin Makassar dan Rapat Dewan Pengawas (Dewas) PK-BLU UIN Alauddin Makassar, tanggal 4 September 2017. Hadir di dalam acara ini ialah seluruh mahasiswa baru dan anggota Senat UIN Alauddin Makasar. Sebagaimana diketahui bahwa UIN Alauddin ini memiliki tradisi terkait penyambutan mahasiswa baru dengan Rapat Senat Terbuka Luar Biasa, sehingga seluruh anggota Senat UIN Alauddin hadir di sini.
Pada kesempatan yang baik ini, maka saya sampaikan 3 (tiga) hal, yaitu: pertama, saya sampaikan apresiasi atas acara yang sangat baik ini. Saya melihat bahwa cara penerimaan mahasiswa baru dengan Rapat Senat adalah sebuah tradisi yang baik, agar para mahasiswa mengenal tentang tradisi baru di dalam dunia akademik, ialah Rapat Senat Universitas untuk menyambutnya. Penyambutan mahasiswa baru dengan Rapat Senat Universitas adalah sesuatu yang sangat baik. Ia merupakan tradisi yang memberikan rasa kebanggan bagi para mahasiswa bahwa diri mereka diterima oleh segenap pimpinan universitas dan juga para guru besar universitas dan segenap jajarannya.
Kedua, saya sampaikan tentang tantangan mahasiswa Indonesia sekarang dan akan datang. Ada 4 (empat) hal sebagai tantangan bagi bangsa ini, yang tentu saja juga merupakan tantangan para mahasiswa Indonesia, yaitu: tantangan untuk mempertahankan keindonesia kita, tantangan untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa, serta keharusan untuk mempertahankan consensus kebangsaan yang berupa Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebinekaan. Lalu tantangan “serangan narkoba”, yang saya sebut sebagai “Perang candu”. Kita nyaris miris melihat perkembangan perdagangan narkoba yang sekarang sedang semarak di Indonesia. Ada banyak orang yang tidak rela melihat Indonesia semakin baik, maka yang dirusaknya ialah para generasi muda. Tidak hanya itu tetapi juga keinginan untuk menghancurkan Indonesia melalui rusaknya mental para generasi muda. Kemudian juga tantangan hoax atau berita bohong. Kita sedang berada di era “proxy war” atau “cyber war”. Kita juga diserang habis-habisan tentang berita-berita bohong yang berisi ujaran kebencian, caci maki, pembunuhan karakter dan sebagainya. Semua ini bertujuan untuk memecah belah bangsa kita di tengah upaya untuk melakukan percepatan pembangunan. Lalu juga tantangan persebaran pornografi. Semua ini dilakukan tidak hanya sekedar urusan bisnis tetapi juga memiliki tujuan lebih jauh ialah untuk merusak mental generasi muda, agar tidak bisa menjadi generasi penerus bangsa.
Ketiga, apa ayang harus dilakukan oleh kita semua, yaitu: kita harus menyadari bahwa kita akan menghadapi Indonesia emas tahun 2045, genap 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Masa depan Indonesia tergantung kepada para mahasiswa yang sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi. Tahun 2030-2045 adalah tahun ananda semua. Tahun di mana kita harus melihat Indonesia yang lebih jaya dan lebih hebat. Para dosen dan yang sudah tua-tua akan lengser dari kehidupan ini dan akan merasa bangga di alam lain karena kehebatan para pemuda Indonesia sekarang yang akan memegang tampuk kepemimpinan Indonesia di masa depan.
Kita semua tentu merasa senang bahwa PTKIN sudah bukan lagi sebagai lembaga pendidikan tinggi alternative, tetapi sudah menjadi lembaga pendidikan tinggi pilihan. Bayangkan di UIN Alauddin ini ada peminat sebanyak 14.000 orang dan hanya bisa diterima sebanyak 5000 mahasiswa. Sebuah gambaran kompetisi yang sangat memadai. Sebagai lembaga pendidika pilihan, maka sudah seharusnya di sini dikembangkan program studi unggulan sehingga akan dihasilkan lulusan yang memiliki keunikan di dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Makanya mahasiswa tidak hanya dibekali dengan kemampuan hard skilled akan tetapi juga dengan kemampuan soft skilled. Sebagaimana dinyatakan oleh Dale Gomemann, bahwa kemampuan soft skilled memberikan sumbangan 80 persen keberhasilan seseorang. Dan kemampuan hard skilled hanya memberikan sumbangan sebesar 20 persen. Jadi, kita semua berharap agar di tengah tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, maka semua berkonsentrasi agar UIN Alauddin dapat mencapai keunggulan kelembagaan dan kemudian menghasilkan keunggulan lulusan UIN Alauddin Makasar.
Program unggulan itu mencakup bidang Islamic studies, ilmu sosial humaniora maupun Sains dan teknologi. Semua diupayakan untuk memiliki keunggulannya sendiri-sendiri. Itulah sebabnya semua harus bekerja keras, tidak hanya pimpinan PTKIN-nya, tetapi juga dosen dan mahasiswanya. Jika semua bisa melakukannya maka label UIN Alauddin Makasar sebagai perguruan tinggi pilihan itu akan semakin besar potensinya.
Banggalah menjadi mahasiswa UIN Alauddin Makasar, anda semua adalah orang yang terpilih. Sebagai penutup ceramah motivatif ini maka saya teriakkan yel-yel bersama seluruh mahasiswa dan para professor, yaitu: ketika saya teriakkan “UIN Alauddin”, maka dijawab dengan “pilihan kita” sebanyak 3 (tiga) kali, ketika saya teriakkan “mahasiswa Indonesia hebat”, maka dijawab “yes, yes, yes”, dan ketika saya teriakkan “Indonesia sejahtera”, dijawab dangan kata “oke, oke, oke”.
Wallahu a’lam bi al shawab

Categories: Opini
Comment form currently closed..