• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PELAYANAN HAJI OPTIMAL

PELAYANAN HAJI OPTIMAL
Di tengah-tengah kesibukan saya untuk menjalani 4 (empat) jabatan di Kementerian Agama (Kemenag), yaitu sebagai Sekretaris Jenderal, Plt. Dirjen Buddha, Plt. Inspektur Jenderal, dan akhirnya juga diberi mandate oleh Pak Menteri Agama, Pak Lukman Hakim Saifuddin, untuk menjabat Plt. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Tentu cukup menguras fisik dan pikiran, akan tetapi dengan semangat pengabdian, Alhamdulillah tugas tersebut dapat dilaksanakan.
Kesibukan akhir-akhir ini tentu terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji. Maklum bahwa pelaksanaan haji memang membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra sebab selain harus memberangkatkan jamaah haji dalam jumlah yang sangat besar juga pelaksanaan haji tersebut diawasi oleh banyak pihak. Jadi, kesibukan untuk penyelenggaraan ibadah haji juga luar biasa.
Penyelenggaraan haji memang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari Kemenag dan juga telah menjadi core business Kemenag. Sebagai pelaksana mandate penyelenggara haji, maka tugas itu tentu menjadi bagian yang sangat penting untuk ditunaikan dengan optimal.
Sebagai Plt Dirjen PHU, tentu saja saya memperoleh kesempatan untuk memberikan pengarahan di dalam berbagai peluang dan kesempatan. Salah satu di antaranya ialah dalam acara pelepasan Petugas Haji yang tergabung dalam jamaah Petugas Haji non Kolter. Ada dua kali pemberangkatan, yaitu tanggal 24 Juli 2017 dan tanggal 27 Juli 2017. Pada kesempatan memberikan pengarahan tersebut saya sampaikan tiga hal, yaitu: pertama, ucapan selamat kepada para petugas. Hari ini menandai bahwa para petugas adalah orang yang terpilih. Sungguh semua ini merupakan desain dan takdir Tuhan Yang Mahas Esa. Tidak mungkin saudara menjejakkan kaki di tempat ini, bersama kita semua, jika tidak ada rencana Allah swt untuk kita semua. Yakinlah bahwa menjadi petugas haji adalah panggilan Allah kepada orang yang terpilih. Makanya, sudah sepantasnya kita semua bersyukur atas kenikmatan Allah ini, dan kemudian melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Kedua, sebagai petugas maka saya memiliki rumus, yang saya perkenalkan sebagai 5 J, yaitu: J kesatu, jadilah petugas yang memahami secara mendalam tentang lokasi tempat kerjanya. Oleh karena itu, setibanya di Madinah dan Makkah agar segera melakukan orientasi lapangan. Sebagai petugas kita harus memastikan bahwa lokasi-lokasi tempat jamaah dan tempat ibadah kita kuasai dengan baik. Makanya, para petugas harus memahami pengetahuan tentang peta tempat bekerja.
J kedua ialah jadilah petugas yang terus berkerja sama. Tidak ada kesuksesan yang diperoleh orang perorang. Kesuksesan selalu merupakan kerja bersama antara satu petugas dengan lainnya. Jangan membedakan saya berasal dari mana. Ketika di Arab Saudi, maka semuanya adalah petugas negara, petugas pemerintah dan bukan petugas kementerian atau lembaga. Jadi kita mestilah bergandeng tangan agar semua tugas dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Saya yakin bahwa dengan kebersamaan maka kita akan meraih kesuksesan.
J ketiga ialah jadilah petugas sebagai duta bangsa Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji, maka haji dilaksanakan oleh negara yang di dalam hal ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama dan terkait dengan kementerian lainnya. Sebagai petugas negara maka kita harus merasa bahwa kita adalah bangsan Indonesia. Kita bukan bangsa lain atau bahkan ketika berada di Arab Saudi kita justru merasa lebih Arab dari pada orang Arab. Tetaplah menjadi orang Indonesia dengan ciri khas orang Indonesia. Di antara ciri khas orang Indonesia itu ialah memiliki religiusitas yang tinggi, ramah dan sopan santun. Kita semuanya terkenal sebagai orang yang ramah. Dunia telah mengakui hal ini.
J keempat ialah jadilah petugas yang melayani optimal. Sungguh-sungguh harus dipahami bahwa pelayanan optimal merupakan keinginan semua orang. Termasuk para jamaah haji. Harus diingat bahwa tahun 2016, hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencapai angka baik, yaitu 83,83. Dengan skore ini maka pelayanan jamaah haji kita dinyatakan secara kualitatif memuaskan. Tugas kita semua para jamaah haji, baik kloter maupun non kloter tentu harus memberikan kepastian kita memperoleh layanan yang lebih baik. Kita harus tingkatkan pelayanan kita semua, sehingga bisa memperoleh hasil penilaian survey BPS di atas 85. Jika kita bisa maka kita akan memasuki babak baru pelayanan prima, yaitu pelayanan yang sangat memuaskan.
Ketiga, menurut saya, bahwa kita semua adalah pelayan tamu Allah, dhuyufur rahman. Sebagai pelayan tamu Allah maka keikhlasan bekerja menjadi kata kunci penting. Jangan pernah kita merasa kesal, cemberut apalagi marah kepada jamaah haji kita itu. Harus diingat bahwa mereka adalah warga bangsa Indonesia yang sama dengan kita. Namun dengan kenyataan bahwa mereka adalah orang yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan, pengalaman dan pengetahuan yang relative tidak tinggi. Jadi, kenyataan ini harus disadari dengan optimal agar ketika kita bisa melayani dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi layani dengan hati agar pelayanan kita itu menimbulkan efek senang dan bahagia bagi orang lain.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..