• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PEMIMPIN HARUS DINAMIS (1)

PEMIMPIN HARUS DINAMIS (1)
Seorang pemimpin memang diciptakan untuk menarik gerbong padat berisi aneka rupa manusia yang menjadi partnernya. Ibaratnya, seorang pemimpin itu adalah manusia dengan kekuatan melebihi manusia lainnya untuk melakukan serangkaian tindakan dalam rangka meraih kemajuan. Maka pastinya, di pundaknyalah segala harapan dari seluruh aneka penumpang itu akan selamat sampai tujuan.
Seorang pemimpin itu harus membawa gerbong pada tujuan bersama. Tidak boleh salah jalan atau juga salah kendali. Seorang pemimpin itu ibarat nakhoda kapal yang sedang berlayar di tengah samodra. Dia harus tahu persis jalan untuk menuju pantai yang menjadi tujuannya. Jika dia tidak memiliki kepekaan membaca kompas dan juga petunjuk-petunjuk alam, maka bisa jadi ia dan pengikutnya akan tersesat dan terombang-ambing di tengah lautan dan tidak tahu jalan kemana yang harus ditempuh.
Makanya, seorang pemimpin itu harus lengkap pengetahuannya atau cerdas baik cerdas intelektual, sosial, emosional dan juga spiritualnya. Berbagai kecerdasan ini sudah saya bahas dalam tulisan-tulisan saya yang lalu dan juga sudah banyak penulis yang mengulasnya. Semua memiliki kesamaan pandangan bahwa pemimpin memang harus memiliki kelengkapan kecerdasan agar bisa memimpin dengan baik.
Sesungguhnya ada tiga mantram sakti sebagai pemimpin yaitu: “inisiatif, fleksibilitas dan mobilitas”. Kata ini saya peroleh dari membaca buku “The Language of Leader” karya Kevin Murray. Saya sungguh terinspirasi dengan tulisan tersebut.
Tiga kata ini merupakan magic word bagi seorang pemimpin. Bagi mereka yang tergolong pemimpin dalam berbagai levelnya, maka tiga kata ini merupakan kata kunci bagi keberhasilan kepemimpinannya. Jika seorang pemimpin dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan kepemimpinannya, maka dipastikan keberhasilan akan berpihak kepadanya. Makanya, memiliki kemampuan yang relevan dengan tiga kata penting ini, kiranya akan bisa menjadi pembuka kesuksesan yang bersangkutan di dalam kepemimpinannya.
Harus diakui bahwa memang tidak semua dari tiga kata itu dapat dikuasainya. Jika benar ada yang seperti itu, maka hal itu merupakan karunia terbesar Tuhan yang Maha Kuasa kepada pemimpin itu. Ada kalanya, orang sangat piawai di dalam menemukan insiatif baru. Dia bisa berpikir jauh ke depan melampaui zamannya. Dia bisa memiliki ide atau gagasan yang sangat brilian untuk mendeteksi masa depan. Akan tetapi dia lemah di dalam melakukan eksekusi atau melakukan mobilitas. Adakalanya, orang memiliki mobilitas tinggi tetapi memiliki kelemahan di dalam fleksibilitas. Makanya, dia akan merasa berjalan sendiri tanpa dukungan dari mitra kerjanya. Manusia ide hanya akan berhasil jika didukung oleh fleksibilitas dan mobilitas yang memadai. Tanpa hal itu, maka ide demi ide itu akan menguap seperti embun pagi yang terkena terpaan sinar matahari.
Inisiatif sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin. Dia harus memiliki gagasan-gagasan perubahan, baik dalam skala besar maupun kecil. Dia harus menjadi pengungkit untuk menemukan perubahan-perubahan yang lebih efektif atau efisien tentang tata kelola di dalam kepemimpinannya. Inisiatif merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan alternatif-alternatif dan kemudian menemukan alternatif terbaik yang dapat dilakukannya. Dia dapat menemukan sintesis dari dua persoalan atau lebih yang harus dipecahkannya. Dia juga memiliki pandangan jauh ke depan untuk mencandra perubahan-perubahan baik yang bercorak cepat atau lambat. Jadi inisiatif merupakan keahlian yang dimiliki oleh seorang individu pemimpin dalam rangka untuk menemukan solusi atau menemukan sesuatu yang baru yang terkait dengan perubahan yang diinginkannya.
Secara teoretik dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan yang berhasil untuk melakukan perubahan ditentukan oleh seberapa kuat pemimpin tersebut memiliki gagasan untuk melakukan perubahan baik dalam skala kecil maupun besar. Tampaknya ada dua hal, yaitu: kemampuan untuk menggagas tentang solusi atas problem yang sudah akut untuk bisa dipecahkannya, atau bisa juga gagasan untuk melakukan sesuatu yang baru yang selama ini belum dilakukan. Setiap pemimpin akan bersentuhan dengan urusan lama yang tidak bisa diselesaikan pada saatnya. Ada banyak masalah yang mengendap dan menjadi tumpukan masalah terus menerus dan kemudian menyesakkan. Bisa saja hal tersebut terkait dengan asset, administrasi, maupun relasi penyelesaian. Dalam hal asset, misalya ada banyak asset yang berada di dalam proses sengketa, dikuasai oleh pihak lain, atau masuk di dalam ranah hukum.
Masalah-masalah ini terkadang tidak bisa diselesaikan dengan meeting atau rapat-rapat. Akan tetapi terkadang membutuhkan energy tambahan untuk menyelesaikannya. Salah satu tehniknya adalah dengan negosiasi atau meeting informal. Saya berkeyakinan bahwa tidak selamanya rapat formal bisa menyelesaikan masalah-masalah khususnya yang terjadi di masa lalalu. Rapat formal dapat dilakukan di saat semua penyelesaian atau solusi sudah ditemukan.
Jadi, diperlukan inisiatif untuk menyelesaikan berbagai problem institusi yang sering menjadi kendala di dalam menjalankan roda kepemimpinan, baik yang terjadi di masa lalu maupun sekarang. Seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berinisiatif di dalam menjalankan roda kepemimpinannya.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..