• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

GURU KREATIF GURU IDAMAN

GURU KREATIF GURU IDAMAN
Dalam setiap ada acara yang terkait dengan pembinaan guru selalu saya sampaikan bahwa kualitas pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru. Saya kira pernyataan ini merupakan grand concept yang sulit untuk dibantah. Hal ini pula yang saya sampaikan di dalam acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha di Hotel One, 9 Nopember 2016.
Acara ini diikuti oleh sebanyak 120 orang guru Agama Buddha yang tergabung dalam Sekolah Minggu Buddha (SMB) yang datang dari seluruh Indonesia. Mereka sedang mengikuti acara Bimbingan Teknis Guru Aktif, Kreatif dan Inovatif pada Sekolah Minggu Buddha (SMB). Hadir bersama saya para pejabat di lingkungan Kasubdit Pendidikan Agama Buddha.
Saya sampaikan tiga hal terkait dengan keinginan untuk mengembangkan profesi guru yang dilabel dengan guru aktif, kreatif dan inovatif ini, yaitu: Pertama, dewasa ini seorang guru harus dituntut untuk professional, maka guru harus memiliki empat kompetensi penting, yaitu: 1) Kompetensi Pedagogis. Guru harus memiliki seperangkat teori pendidikan, menguasai metode dan media pendidikan. Guru harus mampu tidak hanya mengajar atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswanya, akan tetapi juga harus mampu mendidik untuk mengarahkan pada jalan untuk mencapai pencerahan. Guru harus menjadi pamong yang akan dapat membawa siswanya ke arah pencapaian tujuan hidupnya. Mereka tidak hanya mengembangkan dimensi intelektual saja, akan tetapi juga sikap dan perilakunya. Dengan demikian, guru harus mengenal secara mendalam terhadap siswanya sehingga mengetahui siapa dan apa yang terjadi dengan siswanya itu.
Kemudian, 2) guru juga harus professional artinya mampu bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mereka memiliki basis pengetahuan dan praktek mendidik secara benar. Mereka harus mampu untuk mendidik dengan baik berbekal pada pengetahuan teoretik tentang pendidikan dan pengajaran. 3) guru harus memiliki kompetensi sosial yang memadai. Setiap guru harus memiliki “rasa kamanungsan” yang baik. Mereka harus memiliki sikap humanitas yang unggul. Mereka harus memiliki sikap untuk menolong dan membantu agar siswanya menjadi yang terbaik. Jiwa sosial ini yang membedakan antara profesi guru dengan profesi lainnya, misalnya teknokrat atau birokrat. Guru harus lebih kuat rasa humanismenya. 4) guru juga harus memiliki kompetensi kepribadian. Guru harus menjadi teladan dalam prilaku. Jika guru meminta anak didiknya sabar, maka gurulah yang harus pertama-tama menjadi manusia sabar. Jika guru meminta anak didiknya untuk terus belajar, maka guru harus memberikan contoh tentang pendidikan sepanjang hayat.
Kedua, guru yang kreatif dan inovatif juga ditandai dengan kemampuannya untuk mengajarkan sesuatu yang lebih. Misalnya mereka akan mengembangkan kapasitas intellectual, emotional dan spiritual. Guru harus menjadi pembimbing agar kapasitas intelektual siswanya bagus. Menjadi cerdas. Tetapi kecerdasan saja tidak cukup karena siswa harus dipandu agar stabilitas emosionalnya juga terasah dan lebih dari itu, guru juga harus mengarahkan pada kapasitas spiritualitas siswanya. Guru harus menjadi teladan bagi siswanya dalam bidang keberagamaannya. Jika guru meminta siswanya untuk beribadah, maka mereka dulu yang harus menjadi contoh untuk beribadah. Pada prinsipnya, profesi guru itu sungguh luar biasa sebab merekalah yang akan mengarahkan jalan yang benar untuk tujuan yang mulia. Ke depan yang diharapkan adalah manusia Indonesia yang pintar tetapi beradab. Manusia Indonesia akan bisa menjadi contoh tentang bagaimana peradaban dunia bisa dibangun dari negeri ini melalui peran para guru yang luar biasa.
Ketiga, guru yang kreatif dan inovatif tersebut ditandai dengan kemampuannya untuk menemukan program pembelajaran dan pendidikan yang baru. Mereka tidak terpaku pada model pembelajaran dan pendidikan yang konvensional. Mereka terus berupaya agar anak didiknya bisa menemukan sesuatu di dalam program pembelajaran tersebut. Makanya, mereka harus mengenal dengan baik tentang bakat, potensi dan kemampuan siswanya dengan sebaik-baiknya.
Di dalam program pendidikan tersebut, mereka akan terus mendorong agar siswanya terus belajar, terus berupaya untuk menjadi yang terbaik dan juga berkeinginan untuk mengaktualkan potensi siswanya. Anak didik didorong agar bisa mencapai prestasi terbaiknya. Didorongnya anak-anak didik tersebut untuk mengaktualkan need for achievement. Para guru tersebut berkeyakinan bahwa semua anak memiliki bakat dan potensi untuk dikembangkan. Mereka tidak pernah menganggap anak didiknya bodoh. Jika ada yang tidak mampu dalam satu bidang bukan berarti di bidang lain dia tidak berbakat.
Yang dijadikan pijakan adalah setiap orang memiliki potensi untuk berkembang, sehingga siapa yang tahu mengenai potensinya, maka dia akan berhasil untuk mengembangkannya. Sebagaimana ungkapan Rektor Surya University, Prof. Johannes Surya, yang menyatakan “berikan kepada kami anak yang dianggap bodoh, maka mereka akan saya didik untuk menjadi juara olimpiade’. Jadi, guru yang kreatif dan inovatif adalah guru yang berhasil mendidik anak untuk mengembangkan potensinya secara optimal dan kelak mereka akan sukses dengan bakat dan potensinya tersebut.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..