• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
Senin, 7 Nopember 2016, saya memperoleh kesempatan untuk menguji disertasi di IAIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi. Acara menguji disertasi seperti ini tentu mengingatkan saya ketika saya masih aktif mengajar dan menguji di IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya dan juga di perguruan tinggi lainnya.
Saya tulis acara menguji disertasi ini tentu karena menurut saya ada hal yang penting untuk diungkapkan. Misalnya seorang pengujinya adalah Wakil Gubernur Provinsi Jambi (Dr. H. Fachrori Umar, M.Hum), Mantan Pejabat di Pengadilan Tinggi Agama. Beliau sudah dua periode menjadi Wakil Gubernur Provinsi Jambi, yaitu pertama berpasangan dengan Pak Gubernur Hasan Basri Agus (HBA) dan kemudian mendampingi Gubernur Zumi Zola, yang mengalahkan incumbent di dalam pilihan gubernur Provinsi Jambi setahun yang lalu.
Selain itu juga tamu undangan di dalam ujian ini juga bervariasi, misalnya Pak Darmawel (Direktur Hukum di BNN), pejabat Kepolisian Daerah Jambi, pejabat dari Pangdam Jambi, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi dan segenap jajaran pejabat di Pemda dan jajaran pejabat di Kanwil dan Kankemenag Muara Bungo. Maklum jika yang menjadi tamu atau undangan ujian disertasi ini banyak, sebab Promovendus adalah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Muara Bungo.
Judul disertasi Pak HM. Umar adalah “Pengelolaan Zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional dalam Menunjang Pendidikan di Provinsi Jambi”. Sidang ujian disertasi ini dipimpin oleh Prof. Dr. HM. Muhtar, MPd., mantan Rektor IAIN Sultan Thaha Saifuddin, sahabat saya ketika sama-sama menjadi rector di IAIN. Waktu itu saya menjadi Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Sebagai penguji adalah saya (Prof. Dr. Nur Syam, MSi, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Sekretaris jenderal Kemenag), Dr. Hadri Hasan, MA (Rektor IAIN Sultan Taha Saifuddin Jambi), Prof. Dr. Hasbi Umar, MA. PhD., Prof. Dr. Adrianus Chatib, SS, MHum. (Promotor), Dr. Hidayat, MPd. (Co-Promotor), Dr. Risnita, MPd., dan sekretaris Dr. Lukman Hakim, MPdI.
Sebagai penguji utama, saya diberi kesempatan untuk menjadi penguji pertama. Setelah berbasa-basi dengan mengucapkan selamat, maka saya tanyakan beberapa hal mendasar dalam kaitannya dengan kajian ini. Yaitu: sejauh mana disertasi ini telah memenuhi syarat orisinalitas disertasi, ada berapa banyak buku atau referensi baik itu berupa buku atau jurnal yang memberikan informasi bahwa kajian ini benar-benar orisinal. Lalu pertanyaan berikutnya adalah apa yang menjadi temuan akademis atau temuan teoretik dari disertasi ini. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu kekuatan disertasi adalah pada temuan baru baik berupa konsep atau teori di dalam kajian-kajian yang serupa dengan disertasi ini atau di dalam bidang studi terkait. Kemudian, apa sumbangan praktis atau signifikansi praksis yang dihasilkan dari kajian di dalam disertasi ini. Sebagai rumpun ilmu yang applied science, maka harus ada hal-hal baru yang dapat disumbangkan untuk perbaikan atau solusi bagi problem yang sedang dihadapai. Karena temanya terkait dengan program zakat, maka tentu sumbangan praksisnya terletak pada apa yang kira-kira dapat menjadi program unggulan untuk pengelolaan zakat di Jambi.
Selain sebagai penguji utama, Pak Prof. Muhtar sudah menyiapkan scenario lain, yaitu meminta saya untuk memberikan taushiyah bagi doctor baru dan juga segenap audience. Saya sampaikan tiga hal, yaitu: pertama, sekali lagi ucapan selamat atas pengukuhan gelar doctor untuk Pak. HM. Umar. Sekarang Pak Umar sudah menyandang gelar baru, sebagai Doktor di bidang Manajemen Pendidikan. Artinya, bahwa Pak KH. M. Umar sudah menjadi akademisi paripurna, karena sudah menyandang gelar tertinggi dalam dunia akademis. Disertasi yang ditulis juga menjadi disertasi terbaik, sebab disertasi terbaik adalah disertasi yang bisa diselesaikan. Meskipun temanya sangat bagus dan menarik serta orisinal, namun jika disertasi tersebut tidak selesai berarti bukan yang terbaik. Saya pesankan kepada Pak Dr. Umar, bahwa menjadi doctor bukan akhir tetapi awal dari proses pencarian tiada henti terhadap samudra ilmu pengetahuan. Pasca menjadi doctor, maka harus banyak karya akademis lainnya. Baik karya dalam bentuk buku, laporan penelitian, karya tulis di jurnal dan sebagainya.
Kedua, tadi memang sengaja saya tanyakan tentang implikasi teroretik dan implikasi praksis. Pertanyaan tadi terkandung maksud bahwa karya seleval disertasi harus menemukan konsep atau teori baru yang berbeda dengan teori atau konsep yang sudah ada selama ini di dalam bidang ilmu yang dikaji. Jadi harus melahirkan teori baru di bidang manajemen pendidikan. Saya kira belum ada keberanian Pak Dr. Umar untuk melabel temuan empiriknya tersebut dengan label konseptual atau teoretik yang menonjol. Jadi masih ada peluang untuk menuliskan di dalam hasil akhir disertasi yang nanti akan disimpan di perpustakaan IAIN Jambi, sebagai renungan teoretik atau konseptual dimaksud. Harus diingat bahwa disertasi ini merupakan produk pertama di IAIN Jambi, maka harus menjadi contoh tentang disertasi yang akan lahir berikutnya.
Ketiga, tentang rekomendasi atau implikasi praksis. Saya memang sengaja menanyakan hal ini, sebab bagi saya harus ada temuan baru di dalam disertasi ini dalam kaitannya dengan program apa yang ke depan akan menjadi sarana untuk meningkatkan peran Baznas dalam bidang pendidikan. Misalnya dapat dituangkan dalam konsep program yang kurang lebih aplikabel sehingga akan dapat diterapkan di dalam upaya untuk meningkatkan pelaksanaan pengelolaan zakat untuk pendidikan.
Saya kira masih ada peluang untuk melakukan serangkaian perenungan tentang hal ini, terutama di dalam kerangka menjadikan disertasi ini sebagai karya akademis yang ekselen, sehingga kelak akan menjadi bahan referensi bagi siapa saja yang akan melakukan dalam tema-tema yang serupa.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..