• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

INTERNATIONAL CONFERENCE ON UNIVERSITY COMMUNITY ENGAGEMENT DI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

INTERNATIONAL CONFERENCE ON UNIVERSITY COMMUNITY ENGAGEMENT
DI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Oleh: Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati Bapak Gubernur Jawa Timur,
Yang saya hormati Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya
Yang saya hormati yang mewakili Tim SILE dari Canada
Yang saya hormati Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Yang saya hormati para Undangan, Hadirin dan hadirat yang berbahagia.
Izinkanlah saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kita semua bisa hadir pada acara yang membanggakan ini. Semoga kehadiran kita ini menandai akan kesadaran kita tentang arti pentingnya meningkatkan peran lembaga pendidikan di dalam kerangka untuk memberdayakan masyarakat.
Pada kesempatan ini izinkan saya untuk membicarakan tiga hal yang saya anggap sangat penting di dalam pembukaan acara ini. Semua yang saya ungkapkan itu merupakan bagian dari kepedulian sebagai pejabat pemerintah dan sekaligus juga masih merasa menjadi dosen akan begitu pentingnya membangun kerjasama institusional untuk kemajuan bangsa ini.
Pertama, saya tentu mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Pemerintah Canada, yang telah bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terutama dalam program Supporting of Islamic Leadership (SILE) yang telah berjalan selama ini. Program ini sebagaimana program yang lalu, maka sangat bermanfaat bagi pengembangan institusi pendidikan tinggi Islam di Indonesia.
Program ini dirancang di dalam kerangka untuk membangun kapastitas kelembagaan pendidikan tinggi untuk mengembangkan atau memberdayakan masyarakat. Saya merasakan betapa pentingnya program ini, baik secara khusus untuk pengembangan institusi dengan berbagai program penguatan Sumber Daya manusianya, maupun di dalam kerangka menguatkan peran serta masyarakat di dalam pembangunan nasional.
Selaku wakil pemerintah, tentunya kami berharap bahwa program ini akan dapat dilanjutkan di era yang akan datang, dengan semakin memperkuat peran perguruan tinggi untuk membantu masyarakat di dalam mengentaskan kehidupannya menuju ke arah yang lebih baik.
Kedua, Sejarah pengabdian masyarakat (community services) sebagai bagian dari urat nadi Perguruan Tinggi tentu dapat dicatat dengan tinta emas. Hal itu tidak lepas dari visi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang sudah eksis semenjak tahun 1970-an.
Pada masa itu, Pengabdian masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN), misalnya telah disupport sedemikian kuat oleh Pemerintah Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tentu merupakan wujud nyata dari betapa pentingnya KKN sebagai wahana untuk mendidik warga masyarakat desa dalam kerangka memasuki era baru, modernisasi.
Pengabdian Masyarakat bisa menjadi instrument penting di dalam kerangka mendidik masyarakat akan perubahan demi perubahan yang sudah terjadi di sekelilingnya. Pengabdian Masyarakat menjadi wahana untuk menyadarkan masyarakat desa untuk terlibat di dalam pembangunan masyarakat. Pengabdian masyarakat sesungguhnya sebagai instrument penting untuk meningkatkan peran serta masyarakat di dalam pembangunan nasional.
Ketiga, Pembangunan nasional merupakan program baru pemerintah pasca runtuhnya Orde Lama dan berdirinya Orde Baru. Pembangunan nasional tentunya memerlukan dukungan masyarakat, sehingga diperlukan banyak orang atau lembaga atau organisasi yang harus mensosialisasikan pembangunan nasional tersebut kepada masyarakat luas. Di dalam konteks ini maka pengabdian masyarakat yang melibatkan dosen dan mahasiswa tentu akan dapat menjadi corong pemerintah untuk sosialisasi program-program pembangunan.
Pemerintah menyadari bahwa pembangunan yang hanya diinisiatifkan oleh pemerintah saja tentu tidak akan memperoleh respon positif di kalangan masyarakat. Itulah sebabnya pemerintah memerlukan dukungan secara kuat dari masyarakat dalam wujud partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan.
Wujud partisipasi masyarakat di dalam pembangunan tersebut adalah partisipasi gagasan atau ide tentang program pembangunan, partisipasi fisik berupa kehadiran di dalam momen pembangunan dan partisipasi dana untuk pembangunan. Pemerintah kala itu menyadari bahwa partisipasi dana tentu sangat sulit sebab negeri ini sedang dalam proses pemulihan dari keterpurukan akibat berbagai pemberontakan dan konflik, sehingga aspek dana masyarakat untuk pembangunan tentu sangat kecil kalaupun tidak dinyatakan tidak ada. Dengan demikian, yang diharapkan adalah parisipasi fisik dan gagasan untuk menuntaskan program pembangunan nasional.
Perguruan tinggi yang terdiri dari civitas akademika: para dosen, para mahasiswa dan alumni, tenaga kependidikan dan juga masyarakat akademis tentu dianggap memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat, khususnya menyadarkan pentingnya partisipasi masyarakat di dalam pembangunan.
Komunitas perguruan tinggi yang terdiri dari Dosen dan mahasiswa dianggap sebagai kelompok paling terpelajar di Indonesia diharapkan dapat membangkitkan semangat membangun negeri bagi masyarakat. Makanya, di awal dikembangkannya pengabdian masyarakat sebagai bagian integral pelaksanaan pendidikan tentu disebabkan oleh pentingnya pembangunan masyarakat.
Program pengabdian masyarakat merupakan program kepanjangan tangan pemerintah. Oleh karena itu, kebanyakan program pengabdian masyarakat didesain untuk membantu pemerintah di dalam pembangunan masyarakat. Misalnya, ketika pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana (KB), maka pengabdian masyarakat secara terstruktur tentu dimuati dengan program ini. Ketika pemerintah menggulirkan program perbaikan gizi keluarga, maka program pengabdian masyarakat didesain dengan tema ini. Manakala pemerintah mencanagkan program pendidikan wajar Sembilan tahun, maka pengabdian masyarakat juga didesain untuk kepentingan ini. Ketika pemerintah menggalakkan program peternakan, maka pengabdian masyarakat juga didesain untuk keperluan ini.
Pengabdian masyarakat merupakan program multi activities. Secara umum dapat digambarkan ada dua program penting: yaitu: program pembinaan keagamaan dan pendidikan serta program sosial kemasyarakatan lainnya. Terkait dengan program pembinaan keagamaan, maka yang dilakukan adalah: 1) pembinaan faham keagamaan dan pengamalan keagamaan, 2) program kerukunan umat beragama, 3) program pendidikan agama dan keagamaan, dan 4) program fasilitasi sarana prasarana keagamaan. Sedangkan untuk program sosial lainnya meliputi: 1) program penataan administrasi kelembagaan (pemerintah maupun sosial keagamaan), 2) program pembinaan kaum muda (kesenian, keorganisasian dan kependidikan), 3) program kesehatan masyarakat (penyuluhan kesehatan, MCK, dan fasilitasi kesehatan), 4) program pendidikan (baca tulis huruf latin, penyuluhan pendidikan anak, pendidikan non formal, dan penguatan sarana prasarana pendidikan), 5) program kerukunan umat beragama melalui dialog antar tokoh agama dan tokoh masyarakat, 6) program kebersihan lingkungan, 7) program pembinaan ekonomi masyarakat melalui kewirausahaan, 8) program pembinaan perkawinan dan keluarga sakinah, dan program lain yang relevan dan 9) program pemberdayaan perempuan dan kesetaraan jender, dan 10) program penguatan HAM dan anti diskriminasi.
Untuk mewujudkan terlaksananya program ini secara lebih mendasar dan berdampak positif bagi masyarakat bangsa, maka sudah dilakukan upaya pengabdian masyarakat berbasis tematik terstruktur secara lebih terfokus dan berkelanjutan. Makanya, sekarang dilakukan program pengabdian masyarakat tematik, sesuai dengan focus program yang lebih khusus. Dengan demikian tidak semua program dilakukan akan tetapi difokuskan pada hal-hal yang sangat urgen di masyarakat.
Ada beberapa program tematik yang sudah dilakukan, yaitu: 1) pengabdian masyarakat tematik kerukunan umat beragama, khususnya di wilayah yang memiliki pluralitas keberagamaan yang tinggi. Program ini dapat memiliki manfaat bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama dan juga intern umat beragama. 2) program kewirausahaan bagi generasi muda, seperti tentang peternakan kambing, sapi atau ayam, ekonomi kreatif dan sebagainya. Program ini sangat bermanfaat di tengah semakin kompleksnya ketenagakerjaan yang makin meningkat. Mereka dipersiapkan untuk dapat bekerja dan menjalani kehidupan melalui usaha yang terkait. 3) pendidikan untuk anak bangsa. Program jenis ini sudah dilakukan pada masyarakat Indonesia yang masih terkendala dalam hal penguasaan baca tulis latin maupun agama dan juga untuk peningkatan akses pendidikan. 4) program pelestarian lingkungan. Program ini tentu sangat bermanfaat bagi keberlangsungan ekosistem kehidupan yang memerlukan pelestarian dan pemberdayaan untuk mensejahterakan masyarakat. 5) program penguatan institusi masyarakat agar dapat menjadi institusi sosial yang dapat menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam pembangunan nasional.
Program semacam itu tentu tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri oleh perguran tinggi. Oleh karena itu, maka diperlukan kerja sama antar perguruan tinggi, kerja sama dengan pemerintah daerah, kerja sama dengan lembaga-lembaga non pemerintah dan juga dengan lembaga-lembaga di dalam maupun luar negeri.
Di dalam konteks ini maka kerja sama antara PTKIN dengan Pemerintah Canada ini saya kira perlu dilanjutkan agar hasil posisif yang sudah didapatkan melalui kerjasama ini akan lebih berdaya guna di masa depan.
Akhirnya, semoga kita semua mendapatkan manfaat dari kerjasama dengan siapapun dan lembaga apapun, dalam dan luar negeri, untuk meningkatkan kesejahtreraan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Akhirul kalam,
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq
Wasaalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Categories: Opini
Comment form currently closed..