• March 2025
    M T W T F S S
    « Feb    
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    24252627282930
    31  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

PUASA DAN NUZUL AL QUR’AN (16)

PUASA DAN NUZUL AL QUR’AN (16)
Peristiwa Nuzul al Qur’an memang diperingati di Istana Negara sebagaimana layaknya hari-hari besar Islam lainnya. Saya tidak tahu persis kapan dimulainya upacara kenegaraan menyambut Nuzul Al Quran di Istana Negara, akan tetapi semenjak Orde Baru acara menyambut Nuzul Al Qur’an dilakukan di istana. Bahkan mungkin sudah di era Presiden Soekarno yang lalu.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, maka tahun ini (2016) juga dilakukan acara penyambutan hari turunnya Al Qur’an di Istana Negara. Sebagaimana umat Islam lainnya, maka saya tentu bergembira bahwa tradisi menyambut Nuzul al Quran selalu dilakukan di Istana Negara.
Al Qur’an sebagai kalam Illahi memang diturunkan pada bulan Ramadlan sebagaimana pendapat jumhur ulama atau kebanyakan para ulama. Meskipun ada varian pandangan, akan tetapi yang lebih dianggap sebagai pendapat yang absah adalah Al Qur’an diturunkan pada tanggal 17 Bulan Romadlon. Dan pendapat ini pula yang dipegangi oleh ulama Indonesia dan juga pemerintah Indonesia.
Memperingati hari turunnya Al Qur’an memang sebuah amalan yang baik. Bisa dikategorikan sebagai amalan sunnah. Jadi memperingati Nuzul Al Qur’an tentu akan mendapatkan pahala sebagaimana perbuatan sunnah lainnya. Di Negara-negara Islam lainnya seperti Malaysia dan Brunei Darussalam juga diselenggarakan upacara kenegaraan Nuzul al Qur’an meskipun dengan corak dan cara yang berbeda-beda.
Al Qur’an memang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw dengan lokus Arab. Artinya, Al Qur’an diturunkan dengan bahasa dan langgam bahasa dan bahkan budaya masyarakat Arab kala itu. Namun demikian, kandungan Al Qur’an memiliki cakupan universal sebab al Qur’an memang ajaran yang memiliki lokus universal. Al Qur’an itu “shahih fi kulli zaman wa makan” atau Al Qur’an itu benar pada semua tempat dan zaman.
Al Qur’an adalah pedoman kehidupan. Dengan demikian, Al Qur’an dapat menjadi pedoman bagi siapa saja warga dunia yang memang memperoleh petunjuk untuk menjadi muslim. Menjadi Muslim atau menjadi nonMuslim adalah pilihan setelah diturunkannya Al Qur’an. Ada yang mempercayainya dengan setulus hati dan ada pula yang menolak. Semua tergantung kepada kemauan pikiran dan hati untuk menerimanya.
Kajian tentang Al Qur’an dari berbagai perspektif ilmu pengetahuan telah dilakukan dan semuanya menghasilkan proposisi yang menyatakan bahwa kebenaran Al Qur’an adalah kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun reflektif. Kebenaran tentang tata surya, penciptaan alam semesta, sejarah masa lalu, dan kebenaran sains dan teknologi juga tentu memberikan gambaran bahwa Al Qur’an adalah kebenaran yang mutlak adanya.
Al Qur’an yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw 15 abad yang lalu ternyata bisa menjadi pedoman kehidupan di era modern ini. Itu artinya bahwa Al Qur’an memiliki cakupan yang universal dalam waktu dan tempat. Bisa dibayangkan bahwa Al Qur’an yang diturunkan dalam nuansa masyarakat Arab yang konon dilabel jahiliyah, akan tetapi memiliki daya cakupan yang mencakupi dunia modern ini. Al Qur’an merupakan kitab suci yang menyejarah di dalam rentang panjang kehidupan manusia.
Di era modern ini tentu kita merasa gembira sebab semakin banyak orang yang mengkaji Al Qur’an di dalam berbagai dimensinya. Al Qur’an banyak dihafal oleh anak bangsa ini. Al Qur’an banyak diperlombakan di berbagai even dan tempat. Semua menggambarkan akan “kebangkitan” kajian Al Qur’an.
Di berbagai sudut perkotaan berdiri Rumah Al Qur’an atau Tempat Pembelajarn Al Qur’an. Berbagai eksperimen dilakukan agar Al Qur’an mudah dipelajari untuk dibaca dan mudah dipahami terjemahnya. Ada banyak program mulai yang manual sampai yang eletronik tentang pembelajaran Al Qur’an Cara Cepat.
Berbagai inovasi ini tentu menjadi bukti bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya Al Qur’an untuk dimasyarakatkan. Al Qur’an telah menjadi bagian dari cara orang untuk mengekspressikan agamanya. Al Qur’an bisa hanya dibaca tanpa memahami kandungan maknanya. Al Qur’an juga bisa dibaca dengan memahami makna dan tafsirnya. Semua dilakukan untuk memperoleh pahala Allah swt.
Di berbagai lembaga pendidikan juga berkembang studi-studi Al Qur’an yang didesain untuk menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman kehidupan. Semua diarahkan agar Al Qur’an menjadi sesuatu yang hidup di dalam diri manusia. Sering diungkapkan sebagai “The Living Al Qur’an.”
Dengan penuh kegembiraan dan kebanggaan kita merayakan Nuzul Al Qur’an dan semoga kita memperoleh pahala dengan melakukan kebikan seperti ini. Ada sebuah hadits Nabi Muhammad saw yang menyatakan “sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. Jadi, sekurang-kurangnya kita telah mempertingati untuk mempelajari Al Qur’an.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..