• March 2025
    M T W T F S S
    « Feb    
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    24252627282930
    31  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MAKNA PUASA DALAM PERSPEKTIF SOLUSI KONFLIK (6)

MAKNA PUASA DALAM PERSPEKTIF SOLUSI KONFLIK (6)
Di dalam suatu kesempatan memberikan ceramah agama di Mushallah al Amanah Sekretariat Jenderal Kementerian Agama (04/06/2016), saya sampaikan kepada jamaah shalat dzuhur bahwa puasa bisa menjadi instrument untuk mengurangi konflik sosial yang sekarang sering terjadi.
Banyak perang yang terjadi di dunia ini. Di Timur Tengah, di Afrika, di Amerika Selatan dan tempat lainnya. Semua peperangan sebenarnya adalah manifestasi nafsu amarah yang tidak dikelola dengan baik. Nafsu amarah bahkan digunakan untuk saling menghancurkan satu dengan lainnya.
Manusia sesungguhnya diciptakan dalam keadaan bergolong-golongan. Hal ini merupakan sunnatullah yang azali. Manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Meskipun sumbernya berawal dari Allah swt dan kemudian melalui Nabiyullah Adam as., akan tetapi kemudian berkembang menjadi bervariasi kesukubangsaannya dan etnisnya. Ada yang ke wilayah Benua Afrika dengan kulit yang hitam dan rambut ikal. Ada yang ke arah Eropa dengan kulit putih dan ada yang ke wilayah Asia dengan dengan kuning dan coklat. Dan ada yang ke wilayah Amerika dengan kulit kemerah-merahan.
Ada ras Monggoloid yang berkulit terang atau kekuning-kungan dengan mata sipit, ada ras Negroid dengan kulit kehitam-hitaman dan rambut ikal, dan ada ras Kaukasoid dengan kulit putih bermata biru. Selain juga bentuk tubuh dan watak umum yang berbeda-beda.
Meskipun agama besar dunia itu muncul pertama kali di wilayah Timur Tengah, akan tetapi mengalami fase perkembangan yang berbeda. Semula adalah Millah Ibrahim, yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam. Yahudi tetap berada di wilayahnya secara geografis, sedangkan Nasrani berkembang ke utara di Eropa, Afrika dan Amerika. Sedangkan Islam berkembang ke timur wilayah Asia dan sebagian Afrika. Dahulu Islam pernah berkembang di daratan Eropa akan tetapi setelah kekalahan kerajaan-kerajaan Islam di Eropa, maka kemudian berganti kembali menjadi Nasrani.
Disebabkan oleh berbagai varian tersebut, maka tidak dapat disangkal juga sering terjadi berbagai perbedaan, pertentangan, rivalitas dan bahkan konflik. Bahkan secara vulgar bisa juga dapat dinyatakan bahwa hal itu merupakan sunnatullah. Perbedaan, pertentangan, rivalitas dan konflik adalah ciri kehidupan manusia. Makanya, jangan pernah ada yang berkeinginan menihilkan hal itu. Sejauh yang bisa dilakukan adalah memanej agar hal tersebut menjadi realitas yang saling dipahami. Sering saya nyatakan bahwa nadi kehidupan manusia itu salah satunya adalah konflik selain keteraturan. Keduanya merupakan kenyataan yang selalu menyertai kehidupan manusia dan masyarakatnya.
Ada sumber-sumber kehidupan yang selalu dipertentangkan. Bisa sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Manusia butuh wilayah, makan, minum, dan menguasai sumber-sumber daya tersebut. Makanya, konflik dalam banyak hal difasilitasi oleh perebutan akan kekuasaan atau penguasaan satu atas lainnya. Banyaknya peperangan di dunia ini tentu juga disebabkan oleh perebutan sumber daya yang mereka inginkan.
Dengan demikian, sejarah kemanusiaan sesungguhnya adalah pertarungan antara keteraturan sosial dan konflik sosial ini. Keduanya silih berganti dan saling mengintip peluang untuk rivalitas. Meskipun juga diakui bahwa sesungguhnya dalam batin semua manusia menginginkan kedamaian dan bukan sebaliknya. Jika ada perang atau lainnya kebanyakan dipicu oleh factor eksternal yang sangat kuat dan tidak dapat ditolaknya.
Di sini maka diturunkan agama untuk mengatur agar manusia memiliki pedoman di dalam bermasyarakat dan membangun peradaban yang agung. Seluruh peradaban agung di dunia ini tentu diciptakan saat suasana damai. Peradaban Mesir yang agung, peradaban Yunani yang agung, peradaban Persia yang agung, peradaban Cina yang agung dan kemudian peradaban Islam yang agung juga dibangun pada saat perdamaian. Dan sumbernya adalah ajaran agama yang diyakininya.
Salah satu ajaran agama yang penting untuk menjadi instrument di dalam kerangka mengeliminasi konflik adalah puasa. Hal ini tentu disebabkan puasa adalah sarana untuk menahan hawa nafsu keserakahan, keinginan untuk memenangkan diri sendiri, keinginan untuk berkuasa yang berlebihan. Makanya, Tuhan menurunkan ajaran puasa agar manusia memiliki kendali diri di dalam menghadapi semua hal yang terkait dengan perbedaan, rivalitas, pertentangan dan konflik.
Inilah kira-kira rahasia kenapa Tuhan memberikan ajaran puasa kepada semua agama. Kiranya puasa akan dapat dijadikan sebagai instrument untuk membangun perdamaian. Jadi puasa adalah ajaran yang strategis untuk mengarungi kehidupan ini.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..