AKHIRNYA KE ARAB SAUDI (1)
AKHIRNYA KE ARAB SAUDI (1)
Beberapa kali saya diagendakan untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah al Mukarramah, tetapi selalu gagal. Diacarakan untuk menggelar pertemuan dengan Islamic Development Bank (IDB) dalam kerangka percepatan program pembangunan IAIN Sunan Ampel, akan tetapi gagal karena urusan kantor di Jakarta tidak bisa ditinggalkan.
Lalu musim haji tahun lalu juga ada peluang untuk berangkat mendampingi Tim Amirul Haj, akan tetapi saya tidak berangkat. Tentu ada pertimbangan lain terkait dengan ketidakberangkatan saya ke Arab Saudi itu. Saya berpikir, kala Pak Menteri di luar negeri, maka sebaiknya saya ada di dalam negeri. Semata-mata pertimbangan yang tidak mendasar tetapi bagi saya penting.
Kemudian juga diacarakan untuk berangkat mendampingi Dirjen PHU (kala itu Pak Anggito Abimanyu) dalam sessi penandatangan MoU dengan IDB mengenai perluasan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan IDB, akan tetapi saya juga tidak bisa hadir.
Pada tahun 2015 ini saya memantapkan diri untuk hadir di Arab Saudi dalam kapasitas Tim Pengendali Ibadah Haji Kementerian Agama. Sama seperti pandangan saya di awal, bahwa saya akan berangkat terakhir kala Pak Menteri sudah hadir kembali di Jakarta. Makanya, saya berangkat di saat kloter akhir jamaah haji Indonesia kembali ke Indonesia dari Madinah.
Saya tentu sangat bersyukur atas izin yang diberikan oleh Menteri Agama, Bapak Lukman Hakim Saifuddin, tentang kepergian saya ke Tanah Arab. Setelah menghitung hari dengan cermat, dan juga mempertimbangkan berapa lama harus meninggalkan kantor, maka pada Sabtu, 24 Oktober 2015, saya berangkat ke Tanah Suci, didampingi oleh Pak Syafrizal (Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Agama) dan Farid Wajdi (Kasubag Tata Usaha Sekretariat Jenderal Kementerian Agama di Jakarta).
Saya tidak tahu bahwa akhir-akhir ini sangat enggan pergi jauh ke luar negeri. Tahun 2014 bahkan tidak pergi keluar negeri sama sekali. Baru tahun 2015 ini saya menyempatkan diri hadir di beberapa pertemuan Senior of Meeting (SOM) MABIMS di Malaysia dan Brunei Darussalam. Tahun lalu juga diminta oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk monitoring ke Timur Tengah, akan tetapi saya juga tidak bisa berangkat. Beberapa pertemuan di Brussel dan Belanda juga lewat begitu saja.
Oleh karena itu, keberangkatan saya ke Arab Saudi ini terasa sangat istimewa. Sudah sangat lama saya tidak lagi menjejakkan kaki ke Baitullah, Rumah Allah yang Agung. Tahun 2000 saya pergi haji bersama isteri saya, Hj. Mukminatus Sukindah, dan tahun 2003 saya sempat menjadi Tim Pemandu Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) setelah melalui seleksi di Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa Timur.
Saya percaya bahwa ini adalah takdir Allah swt yang mengizinkan saya untuk bisa pergi ke Tanah Suci. Pada waktu ada Rapat Kerja (Raker) Menteri Agama dengan Komisi VIII DPR RI, saya sempat bertemu dengan Direktur Jenderal Pelayanan Haji dan Umrah, Prof. Dr. Abdul Jamil, lalu secara spontan saya bertanya kepada Beliau kapan akan Arab Saudi, beliau menyatakan agar saya saja yang ke sana untuk menjemput kloter akhir jamaah haji Indonesia, dan beliau akan jaga gawang di kantor.
Itulah sebabnya, saya meminta kepada Pak Farid Wajdi agar menguruskan seluruh administrasi perjalanan dinas ke Arab Saudi dan Alhamdulillah semua berjalan mulus. Pengurusan paspor dan visa dapat diselesaikan tepat waktu. Makanya, hari Kamis, 23 Oktober 2015 saya pamit dan izin Pak Menteri secara lesan tentang keberangkatan saya ke Arab Saudi. Saya ingat betul pernyataan Beliau “silahkan berangkat pak Sekjen”.
Sebelum saya berangkat ke Arab Saudi, saya harus ke Surabaya dulu, sebab cucu saya Nisrina Arfa al Abashi, akan ulang tahun pertama, hari Sabtu kala saya berangkat ke Saudi Arabia. Selain itu cucu saya Yuvica Farnaz Adzkiya juga pulang ke Surabaya. Tentu sangat menyenangkan kala bertemu mereka semua di rumah Surabaya. Jadinya, saya berangkat ke Arab Saudi setelah sebelumnya ke Surabaya terlebih dulu.
Jam 08.25 WIB saya berangkat dengan pesawat Garuda Indonesia Airways ke Jakarta, lalu bersiap ke Arab Saudi untuk kunjungan dan tugas menjemput jamaah Haji Indonesia di Madinah.
Jam 13.30 saya berangkat dengan pesawat Saudia, SV 819. Alhamdulillah saya bisa istirahat di dalam perjalanan ini. Kala saya menulis ini, maka perjalanan sudah empat jam lebih. Kira-kira di wilayah Jagalur India. Waktu tempuh ke Arab Saudi memang masih lama. Ya Allah berikan kekuatan fisik dan spiritual untuk perjalanan tugas negara ini.
Wallahu a’lam bi al shawab.